Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Akurasi geometri garis pantai hasil transformasi indeks air pada berbagai penutup lahan di Kabupaten Jepara Arief Wicaksono; Pramaditya Wicaksono
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.323 KB) | DOI: 10.22146/mgi.36948

Abstract

Garis pantai merupakan salah satu data dasar dalam pemetaan yang harus dijamin ketersediaannya. Pesisir di Indonesia memiliki variasi penutup lahan sehingga karakteristik indeks air dalam memperoleh data garis pantai perlu diketahui agar pemanfaatan indeks air menjadi efektif. Tujuan penelitian ini adalah menghitung akurasi geometri garis pantai menggunakan transformasi NDWI, MNDWI, dan AWEI pada penutup lahan berbeda. Garis pantai hasil indeks air diperoleh dari citra Landsat 8 OLI, sedangkan garis pantai referensi untuk uji akurasi diperoleh dari interpretasi visual citra PlanetScope. Standar penilaian ketelitian horizontal garis pantai hasil indeks air menggunakan Perka BIG No 15 Tahun 2014. Hasil penelitian adalah pada nilai akurasi geometri garis pantai skala 1:100.000, tidak ada satu pun indeks air yang mampu mengakomodasi perolehan garis pantai pada semua kelas penutup lahan. Variasi nilai akurasi geometri setiap indeks air disebabkan oleh variasi kondisi citra, karakteristik saluran yang digunakan dalam formula indeks air, dan piksel campuran.
Geometric Accuracy Assessment for Shoreline Derived from NDWI, MNDWI, and AWEI Transformation on Various Coastal Physical Typology in Jepara Regency using Landsat 8 OLI Imagery in 2018 Arief Wicaksono; Pramaditya Wicaksono
Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1996.46 KB) | DOI: 10.14710/geoplanning.6.1.55-72

Abstract

Landsat 8 OLI imagery and water index utilization is expected to be able to complete the shoreline data that is difficult to obtain by using terrestrial and hydrographic surveys. In fact, coastal areas in Indonesia have a variety of coastal physical typology so that each water index characteristic in obtaining shoreline data needs to be understood in order to use water index method effectively. The objectives of this study are to map the shoreline using NDWI, MNDWI, and AWEI transformations and assess the shoreline geometric accuracy on various coastal physical typology. The shoreline derived from water index is obtained from Landsat 8 OLI imagery, while the reference shoreline for accuracy assessment is obtained from visual interpretation on Planet Scope imagery. Threshold 0 and subjective threshold based on per coastal physical typology sample experiments are used to separate land-sea. The horizontal accuracy standard of the shoreline derived from water index uses the regulation from Geospatial Information Agency of Indonesia No.15 in 2014 on technical guidelines for basic map accuracy. The results consisted of 1:100,000 scale shoreline map and shoreline geometric accuracy per coastal physical typology. Based on the shoreline geometry accuracy assessment, NDWI has the lowest shoreline geometry accuracy on artificial coast (RMSE=24.13 m). MNDWI has the lowest shoreline geometry accuracy on land deposition coast (RMSE=15.84 m), marine deposition coast (RMSE=29.53 m), and volcanic coast (RMSE=10 m). AWEIsh has the lowest shoreline geometry accuracy on the organic coast (RMSE=13.47 m), while AWEI does not superior to any coastal physical typology.
PEMETAAN POTENSI KERENTANAN PENCEMARAN AIR PERMUKAAN UNTUK PENGENDALIAN SANITASI LINGKUNGAN DI KABUPATEN BULELENG (Mapping on the potential vulnerability of surface water pollution for environmental sanitation control in Buleleng Regency) Arief Wicaksono; Galih Dwi Jayanto
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Managem
Publisher : Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jppdas.2021.5.1.1-20

Abstract

ABSTRACT One of the efforts to prevent water pollution is done by mapping of potential pollution vulnerability to support water quality control policy making. The research location is in Panas Sub-watershed, a part of the Saba Watershed which originates on the northwest slope of the Bratan Volcano Complex and upstream is Lake Tamblingan, Buleleng Regency. The objectives of the study include: 1) mapping the parameters of potential surface water pollution vulnerability, 2) mapping land cover changes in 2000 and 2016, 3) mapping the potential surface water pollution vulnerability and its dynamics in 2000 and 2016, and 4) formulating a management recommendation to control surface water pollution. Mapping the potential surface water pollution vulnerability was conducted by GIS and Point Count System Model (PCSM) method using parameters of slope, land cover, and annual average rainfall. The results showed that some of the upstream and middle areas of the Panas Subwatershed were categorized as high potential vulnerability caused by steep slopes, plantation cover, and annual average rainfall of 2,251 - 2,500 mm/year. Various recommendations to control surface water pollution are conducting integrated waste management individually or in groups, such as collectively septic tank construction, waste disposal organization, and waste water management installation; providing directions for appropriate land cultivation for farmers so that the pollutant load due to the use of pesticides could be controlled; as well as controlling and supervising the tourist area around Tamblingan Lake. Keywords: potential pollution vulnerability; surface water; sustainable water resource management; PCSM; Panas Sub Watershed ABSTRAKUpaya mencegah pencemaran air salah satunya dilakukan dengan memetakan potensi kerentanan pencemaran untuk mendukung pengambilan kebijakan pengendalian kualitas air. Lokasi penelitian berada di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Panas, bagian dari DAS Saba yang berhulu di lereng Barat Laut Kompleks Gunung Api Bratan dan di bagian hulunya terdapat Danau Tamblingan, Kabupaten Buleleng. Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1) memetakan parameter potensi kerentanan pencemaran air permukaan, yaitu curah hujan rata-rata tahunan, kemiringan lereng, dan tutupan lahan, 2) memetakan perubahan tutupan lahan tahun 2000 dan 2016, 3) memetakan potensi kerentanan pencemaran air permukaan dan dinamikanya pada tahun 2000 dan 2016, serta 4) merumuskan rekomendasi pengelolaan untuk mengendalikan pencemaran air permukaan. Pemetaan tingkat kerentanan pencemaran air permukaan dilakukan dengan bantuan Sistem Informasi geografis (SIG) dan metode Point Count System Model (PCSM) menggunakan parameter kemiringan lereng, penutupan lahan, dan curah hujan rerata tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian wilayah hulu dan wilayah tengah Sub DAS Panas masuk dalam kategori potensi kerentanan tinggi terhadap pencemaran air permukaan yang disebabkan oleh kondisi lereng curam, penutupan lahan perkebunan/kebun, dan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.251 – 2.500 mm/tahun. Berbagai usulan untuk mengendalikan pencemaran air permukaan antara lain melalui pengelolaan limbah secara individu atau kelompok secara terpadu, seperti pembangunan septic tank secara kolektif, pembuangan sampah yang terorganisir, dan pembangunan IPAL; memberikan arahan pengolahan lahan yang benar bagi para petani agar beban pencemar akibat penggunaan pestisida dapat dikendalikan; serta melakukan pengendalian dan pengawasan Kawasan wisata di sekitar Danau Tamblingan.Kata kunci: potensi kerentanan pencemaran; air permukaan; pengelolaan sumber daya air berkelanjutan; PCSM; Sub DAS Panas
Variasi Sentimen Pantai Wisata dari Tweet Berbahasa Indonesia: Studi Kasus: Pantai Wisata Di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul Arief Wicaksono; Nurul Khakhim; Nur Mohammad Farda
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v6i1.326

Abstract

Twitter menjadi wadah bagi netizen untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya terhadap situasi yang terjadi di masyarakat, termasuk fenomena pembatasan berkerumun dan bepergian untuk wisata. Analisis sentimen menjadi pendekatan untuk memperoleh, mengubah, dan menginterpretasi pendapat netizen dalam tweet mengenai pantai wisata. Penelitian ini mengkaji ketersediaan data Twitter untuk analisis variasi sentimen pantai wisata di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul pada tiga periode analisis, yaitu sebelum Covid-19, selama penutupan lokasi wisata, dan setelah pembukaan kembali lokasi wisata. Crawling tweet dilakukan dengan menjalankan script Python GetOldTweets. Kata kunci pencarian tweet menggunakan nama pantai yaitu Pantai Parangtritis, Parangkusumo, Cemara Sewu, Pelangi, dan Depok. Analisis sentimen dilakukan dengan metode lexicon-based menggunakan kosa kata positif dan negatif berbahasa Indonesia yang disusun oleh masdevid. Kata dominan pada tweet setiap pantai wisata divisualisasikan dengan wordcloud. Tweet yang digunakan untuk analisis hanya sebanyak 4.848 tweet (25,64%) dan tidak satupun memuat informasi koordinat. Isi tweet bervariasi mulai dari ciri khas, daya tarik wisata, kenangan netizen, serta fenomena yang terjadi di pantai wisata. Sentimen semua pantai wisata, selain Pantai Parangkusumo, pada tiga periode analisis bervariasi dan cenderung memiliki sentimen negatif setelah pembukaan wisata. Pantai Parangkusumo selalu memiliki sentimen positif pada tiga periode analisis.
Variasi Sentimen Pantai Wisata dari Tweet Berbahasa Indonesia: Studi Kasus: Pantai Wisata Di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul Arief Wicaksono; Nurul Khakhim; Nur Mohammad Farda
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v6i1.326

Abstract

Twitter menjadi wadah bagi netizen untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya terhadap situasi yang terjadi di masyarakat, termasuk fenomena pembatasan berkerumun dan bepergian untuk wisata. Analisis sentimen menjadi pendekatan untuk memperoleh, mengubah, dan menginterpretasi pendapat netizen dalam tweet mengenai pantai wisata. Penelitian ini mengkaji ketersediaan data Twitter untuk analisis variasi sentimen pantai wisata di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul pada tiga periode analisis, yaitu sebelum Covid-19, selama penutupan lokasi wisata, dan setelah pembukaan kembali lokasi wisata. Crawling tweet dilakukan dengan menjalankan script Python GetOldTweets. Kata kunci pencarian tweet menggunakan nama pantai yaitu Pantai Parangtritis, Parangkusumo, Cemara Sewu, Pelangi, dan Depok. Analisis sentimen dilakukan dengan metode lexicon-based menggunakan kosa kata positif dan negatif berbahasa Indonesia yang disusun oleh masdevid. Kata dominan pada tweet setiap pantai wisata divisualisasikan dengan wordcloud. Tweet yang digunakan untuk analisis hanya sebanyak 4.848 tweet (25,64%) dan tidak satupun memuat informasi koordinat. Isi tweet bervariasi mulai dari ciri khas, daya tarik wisata, kenangan netizen, serta fenomena yang terjadi di pantai wisata. Sentimen semua pantai wisata, selain Pantai Parangkusumo, pada tiga periode analisis bervariasi dan cenderung memiliki sentimen negatif setelah pembukaan wisata. Pantai Parangkusumo selalu memiliki sentimen positif pada tiga periode analisis.