Tumpahan minyak di laut dapat terdeteksi oleh citra satelit dengan sensor Synthetic Aperture Eadar (SAR) dan memungkinkan untuk diidentifikasi menggunakan berbagai macam metode baik terselia maupun tidak terselia. Salah satu metode terselia yang biasa digunakan adalah digitasi visual, namun metode ini sangat subjektif pada kapasitas interpreter. Untuk meminimalisasi subjektifitas interpreter maka metode tidak terselia perlu dikaji lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji algoritma tidak terselia untuk identifikasi tumpahan minyak yang diakibatkan oleh tank cleaning. Citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Sentinel-1 di wilayah perairan utara Pulau Bintan. Proses identifikasi dilakukan menggunakan metode tidak terselia, dan penelitian ini membandingkan dua algoritma dalam proses identifikasi, yaitu K-Means dan CLARA. Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan identifikasi perlu diketahui terlebih dahulu kondisi perairan terutama kecepatan angin dan arus laut sebelum memasuki tahap komputasi. Hasil identifikasi menggunakan kedua algoritma ini dibandingkan dengan data referensi dari LAPAN sebagai instansi yang melakukan diseminasi terkait tumpahan minyak di laut. Jika dibandingkan dengan data referensi tersebut, algoritma K-Means memiliki persentase hasil yang lebih baik dalam mendeteksi luasan tumpahan minyak, namun algoritma CLARA mampu memberikan hasil identifikasi dengan look-alike tumpahan minyak yang lebih sedikit sehingga kesalahan identifikasi menjadi minimal.