Umi Masfiah
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : International Journal Ihya' 'Ulum al-Din

PEMIKIRAN PEMBAHARUAN K.H. ABDUL WAHAB CHASBULLAH TERHADAP LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA (NU) Umi Masfiah
International Journal Ihya' 'Ulum al-Din Vol 18, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.881 KB) | DOI: 10.21580/ihya.17.2.1737

Abstract

This article is a study of renewal thinking of KH Abdul Wahab Chasbullah towards the birth of NU. It uses historical approach/method. The result of the discussion stated that K.H. Abdul Wahab Chasbullah is a qualified kiai. He had studied at Pesantren Tambakberas, Jombang, Langitan Tuban, Mojosari Nganjuk, Cepaka, Bangkalan, Tebu Ireng untul Mecca in the early 20th century. In the early 20th century, modernist ideas of reform were appearing in Mecca. These renewal ideas fostered the idea of renewal within Abdul Wahab. Upon his return from Makkah, he established the study institute Taswirul Afkar with K.H. Mas Mansur, educational institution Nahdhatul Wathan with K.H. Ahmad Dahlan, and Nahdlatut Tujjar in cooperation with K.H. Hasyim Ash'ari. The establishment of these three institutions has reflected the thinking of K.H. Abd Wahab Chasbullah towards the birth of Nahdlatul Ulama (NU).---Artikel ini merupakan study tentang pemikiran pembaharuan K.H. Abdul Wahab Chasbullah terhadap lahirnya NU, menggunakan metode pendekatan sejarah. Hasil pembahasan menyatakan bahwa K.H. Abdul Wahab Chasbullah seorang kiai yang mumpuni. Ia pernah menuntut ilmu di Pesantren Tambakberas, Jombang, Langitan Tuban, Mojosari Nganjuk, Cepaka, Bangkalan, Tebu Ireng hingga ke tanah suci Makkah awal abad ke-20. Awal abad ke-20, ide-ide pembaharuan kaum modernis sedang berlangsung di Makkah. Ide-ide pembaharuan ini menumbuhkan gagasan pembaharuan dalam diri Abdul Wahab. Sepulangnya dari Makkah, ia mendirikan lembaga kajian Taswirul Afkar bersama K.H. Mas Mansur, lembaga pendidikan Nahdhatul Wathan bersama K.H. Ahmad Dahlan, dan koperasi Nahdlatut Tujjar bersama K.H. Hasyim Asy’ari. Berdirinya ketiga lembaga tersebut telah merefleksikan pemikiran pembaharuan K.H. Abd Wahab Chasbullah terhadap lahirnya Nahdlatul Ulama (NU).