Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Faktor Kecepatan Door-To-ECG terhadap Keterlambatan Waktu Terapi Fibrinolitik pada Pasien ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) di RSUD Prof.R.D. Kandou Manado Johanis Kerangan; M. Rasjad Indra; Tony Suharsono
Journal of Ners and Midwifery Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v2i3.ART.p212-215

Abstract

Reperfusion therapy is the main strategy in the treatment of patients with STEMI and when the reperfusion time faster, closely linked to the decrease rate of mortality. One of the deciding factors in intrahospital care system is the the speed of door-to-ECG are measured when the patient arrives at the emergency unit until being recorded ECG examination and the results can be interpreted by health personnel. This study aimed to analyze the correlation between the speed of door-to-ECG with the delay time of fibrinolytic therapy at the Emergency Department of Prof. R.D. Kandou general hospital in Manado.The method of this study was Prospective Cohort with analytic observational design. Sampling technique was consecutive sampling with 22 participant on June-July 2015 on emergency department of Prof. R.D. Kandou general hospital in Manado. Observation sheet was used as instrument. Bivariate analysis showed that there was a significant correlation between the speed of door-to-ECG with fibrinolitic therapy delay ( p value = 0.028) With rate of speed door-to-ECG is 28,59 minutes. The longer time door-to-ECG cause the longer fibrinolytic therapy that cause increasing mortality rate of STEMI patient.
Pengaruh Sari Seduh Teh Hitam (Camellia sinensis) terhadap Ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ pada Jalur MAPK (Mitogen Activated Protein Kinase) Jaringan Lemak Viseral Tikus Wistar dengan Diet Tinggi Lemak Hendra Susanto; M. Rasjad Indra; Setyawati Karyono
The Journal of Experimental Life Science Vol. 2 No. 2 (2012)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.126 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2012.002.02.05

Abstract

Prevalensi obesitas meningkat di berbagai Negara Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat, Australia serta di negara-negara berkembang. Perubahan preadiposit menjadi adiposit yang mature memegang peranan dalam patogenesis obesitas. Teh hitam memiliki komponen antioksidan yang banyak berperan dalam pengontrolan proliferasi sel. Theaflavin pada teh hitam kemungkinan dapat menghambat perubahan preadiposit menjadi mature adiposit, maka prevalensi terjadinya obesitas sebagai pemicu berbagai penyakit metabolik dapat dicegah sejak dini. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian sari seduh teh hitam (Camellia sinensis) terhadap pencegahan peningkatan ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak. Penelitian dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus strain wistar. Tikus dibagi menjadi kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif diberi diet tinggi lemak tanpa sari seduh teh hitam, sedangkan kelompok perlakuan diberi diet tinggi lemak dan sari seduh teh hitam dengan dosis 0,015 g, 0,030 g dan 0,045g/hari selama 90 hari secara bersamaan. Ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ diukur secara semikuantitatif dengan menghitung intensitas warna dengan Corell Photo Paint 11. Skor intensitas warna ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ hasil pewarnaan imunohistokimia dianalisis secara statistik dengan One way Anova dan analisis regresi dengan taraf  signifikansi p=0,05. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa sari seduh teh hitam dengan berbagai dosis (0,015 g, 0,030 g dan 0,045 g/hari) dapat mencegah peningkatan ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ secara signifikan (p=0,000) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Semakin besar dosis teh hitam maka ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ makin rendah. Berdasarkan analisis regresi dengan estimasi kurva logaritmik (p<0,05) terdapat hubungan fungsional dua arah yang kuat antara ERK1/2 dengan PPARɣ (R=0,798 dan R=0,780). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sari seduh teh hitam (C. sinensis) mampu mencegah peningkatan ekspresi IGF-1, ERK1/2 dan PPARɣ pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak. Kata kunci: diet tinggi lemak, IGF-1, ERK1/2, jalur MAPK, PPARɣ, teh hitam.