Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH OBESITAS SENTRAL TERHADAP STATUS KESEHATAN KARYAWAN wiwik agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.77 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.184

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Obesitas sentral adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kelebihan lemak di perut (lemak sentral). Kadar lemak yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti munculnya berbagai penyakit degeneratif (peningkatan sindrom metabolik, aterosklerosis, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe-2, batu empedu, gangguan fungsi paru, hipertensi dan dislipidemia). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh obesitas sentral terhadap status kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan pendekatan crossectional.Populasi menggunakan semua karyawan di STIKes Maharani Malang dalam jumlah 36 orang (Total Sampling). Analisis data menggunakan korelasi Spearman dan uji regresi linier. Hasil dan Analisis: Hasil uji statistik Spearman (p = 0,04; α = 0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas sentral dan tingkat kesehatan karyawan stikes maharani dan r = -3,32 menunjukkan bahwa antar variabel memiliki kekuatan korelasi sedang. Arah korelasi menunjukkan nilai negatif, yang berarti bahwa semakin tinggi obesitas sentral, tingkat kesehatan responden menurun. Diskusi: Oleh karena itu, diharapkan semua pihak akan berperan aktif dalam mengatasi masalah obesitas sentral dengan menjalankan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari (kontrol makan, olahraga, pemeriksaan kesehatan rutin walaupun tidak ada keluhan)
Penurunan Hemoglobin pada Penyakit Ginjal Kronik Setelah Hemodialisis di RSU “KH” Batu Wiwik Agustina; Erlina Kusuma Wardani
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i2.ART.p141-146

Abstract

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kondisi irreversible dimana fungsi ginjal menurun dari waktu ke waktu. Kondisi fungsi ginjal memburuk, kemampuan untuk memproduksi erythropoietin yang memadai terganggu, sehingga terjadi anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar Hb pre dengan post Hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik di RSU “KH” Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan teknik Quota Sampling. Sampel yang dipilih adalah 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dengan cara melakukan pengecekkan kadar Hb secara langsung pada responden. Uji statistik menggunakan uji t-test berpasangan didapatkan nilai rerata kadar Hb pre Hemodialisis adalah 7,38 dan rerata kadar Hb post Hemodialisis adalah 7,10. Hasil uji t-test berpasangan didapatkan nilai p=0,039 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar Hb pre dengan post Hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik, dimana kadar Hb post Hemodialisis lebih rendah daripada kadar Hb pre Hemodialisis. Hal tersebut dikarenakan sejumlah kecil darah biasanya tertinggal di dalam dialiser. Hal ini dapat menjadi sumber kekurangan zat besi dari waktu ke waktu, sehingga menimbulkan anemia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang penanganan anemia pada pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis.
Aloe Vera Extract 75% Effective in Providing Xerosis Repair In Chronic Kidney Failure Patient’s Rini Handriani; Wiwik Agustina
Journal of Ners and Midwifery Vol 7 No 3 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i3.ART.p415-420

Abstract

The prevalence of chronic kidney disease in Indonesia is  increasing, especially in Saiful Anwar Hospital Malang, because the patients must undergo hemodyalisis therapy. Hemodialysis therapy has an effect to induce xerosis. Untreated xerosis will cause pruritus. Therefore this condition needs to use moisturizer to prevent pruritus like aloe vera extract. The purpose of this research was to determine the effect of using aloe vera extract on the treatment of the skin of patients with chronic kidney failure. The research method was true experimental research and used simple random sampling technique to recruit 25 respondents. Aloe vera extract was used by rubbing it onto the skin with xerosis and assessment was conducted in the first, second and third week. The analysis of this research used the Kruskal-Wallis test and Linear Regression. The result of different test was p = 0.001 or α <0.01 showed that there was significant differences between groups of independent variables. The R ^ 2 value was 69% , it mean that aloe vera extract had an effect as much as 69% of improvement in skin conditions of xerosis patients and 31 % was influenced by other factors besides extract aloe vera. The results showed that aloe vera extract with 75% concentration gave the most effective treatment for xerosis patients. Therefore, aloe vera could be a therapy for xerosis as a management of independent nursing care with nursing problems of skin integrity disorders.