Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bahasa Perempuan Merigi Sakti dan PT. CBS Bengkulu Tengah dalam konflik Lingkungan Nurlianti Muzni; Prahastiwi Utari
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2609.159-170

Abstract

AbstrakTulisan ini merupakan bagian penelitian kualitatif studi kasus pasca konflik lingkungan yang terjadi di Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Perempuan Merigi Sakti hanyalah representasi dari suara-suara perempuan yang “terbungkam” selama konflik dan pasca konflik oleh karena sistem sosial ataupun birokratis. Pentingnya memahami bahasa tutur perempuan dalam konflik karena perempuan dapat bercerita sesuai dengan apa yang menjadi keluhan dasar masyarakat desa ketika kehidupan mereka terganggu. Perempuan (khususnya perempuan desa) sebagai penyedia pangan oleh peran gender tradisional mereka, juga sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pengasuhan anak dan mengurus rumah tangga. Penelitian ini menunjukkan adanya kontradiktif yang terjadi antara perempuan dan masyarakat di Merigi Sakti. Suara perempuan Merigi Sakti lebih tertarik menekankan hubungan mereka satu sama lain.Kata kunci: bahasa; perempuan; konflik lingkungan; gender; merigi saktiAbstractsThis paper is part of a qualitative research with case study approaches of post-conflict environmental that happen in Merigi Sakti Sub-district, Central Bengkulu Regency, Bengkulu Province.  Women in Merigi Sakti are just a representation of female voices that are "silenced" during conflict and post conflict because of social or bureaucratic system. The importance of understanding the speech language of women in conflict because women can tell stories in accordance with what is the basic complaint of the village community when their lives are disturbed. Women (especially rural women) as food providers by their traditional gender roles, as well as those most responsible for child care and housekeeping. This study shows the contradictions that occur between women and men in Merigi Sakti. The voices presented by women in Merigi Sakti emphasize more on each other's relationships and the voices associated with domestic activities in women.Keywords: language; women; environment conflict; gender; merigi sakti
DIALEKTIKA INTERNAL MASYARAKAT MERIGI SAKTI KABUPATEN BENGKULU TENGAH DALAM KONFLIK PERTAMBANGAN BATU BARA Nurlianti Muzni; Prahastiwi Putri
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.5.2.158-167

Abstract

Konflik lingkungan yang terjadi antara masyarakat Merigi Sakti dengan PT. Citra Buana Seraya (PT.CBS) Kabupaten Bengkulu Tengah tidak hanya menyisahkan pertentangan diantara keduanya. Kontradiktif antara perempuan dan laki-laki atau dalam konsep dialektika disebut dialektika internal, melihat bagaimana perempuan menghadapi harapan yang tidak jelas atau terjadi suatu pertentangan.Dialektika internal pada konflik pertambangan batubara ini terbagi menjadi tiga bagian. Yaitu; Keterhubungan gerakan penolakan antara perempuan dan laki-laki di Merigi Sakti (connection-autonomy), Keterlibatan perempuan dalam konflik yang Mengalami Ketidakpastian (certainty-uncertainty), dan Keterbukaan dari perempuan dan laki-laki Merigi Sakti dalam merespon konflik (opennes-closednes).Tulisan ini, merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan pada masyarakat Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah. Dengan mengacu pada konsep dialektis dialogis yang dikemukakan oleh Baxter and Montgomery, tulisan ini melihat melihat berbagai pertentangan di internal masyarakat selama konflik terjadi. Kata Kunci: Konflik Lingkungan, Dialektika internal, perempuan