Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN COOLANT 30/70 PRE-MIXED DAN COOLANT PREDILUTE 33% PADA SISTEM PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR ENGINE TOYOTA AVANZA TIPE-E 1300CC MT 2016 Anni Fatmawati; Ruspita Sihombing; Adi Siswanto
Jurnal Maritim Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Bidang Kemaritiman
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jmarit.v11i2.1376

Abstract

Dua tipe coolant yaitu Coolant 30/70 Pre-mixed dan Coolant Predilute 33%. Permasalahan nya adalah bagaimana Pengaruh Penggunaan Coolant 30/70 Pre-mixed dan Coolant Predilute 33% pada Sistem Pendingin Terhadap Tempratur Engine Toyota Avanza Tipe-E 1300CC MT 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimental dengan cara menguji kedua jenis coolant. Tujuan penelitian ingin mengetahui seberapa besar  perbandingan tingkat percepatan getaran yang dihasilkan dengan   menggunakan  ke dua  jenis suspensi tersebut.Tujuan Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Coolant 30/70 Pre-mixed dan Coolant Predilute 33%. Pada Sistem Pendingin Terhadap Tempratur Engine Toyota Avanza Tipe-E 1300CC MT 2016 ini adalah  untuk mengkaji jenis pendingin yang tepat, agar mesin menjadi awet pemakaiannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yang dilakukan pada proses pendingin  dengan menggunakan  Coolant 30/70 Pre-mixed dan Coolant Predilute 33% pada mobil Avanza 1300 CC MT 2016  berfokus pada; mencatat   temperatur mesin selama  180 detik untuk masing-masing jenis pendingin sebanyak 3 kali pengujian tiap-tiap putaran engine. Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa penggunaan Coolant 30/70 Pre-mixed dan Coolant Predilute 33% pada mobil Avanza 1300 CC MT 2016  mempunyai pengaruh yang sama terhadap temperatur engine Toyota Avanza Tipe-E 1300CC MT 2016
PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS MESIN TERHADAP WAKTU KERJA PENYARADAN KAYU HUTAN ALAM DENGAN SISTEM MESIN PANCANG TARIK DI PT RATAH TIMBER Ruspita Sihombing
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.64

Abstract

menjadi indikator yang paling penting dalam pengelolaan hutan. Metode pemanenan kayu yang berdampak rendah mampu mengurangi kerusakan ekosistem hutan alam produksi. Salah satu alat kerja pemindah (penarik) kayu hutan yang lebih ramah lingkungan adalah menggunakan Mesin Pancang Tarik. Prinsip kerja mesin ini tetap berada pada tempat tertentu, sedangkan kayu ditarik menggunakan sling atau kabel.Penelitian tentang Pengaruh Peningkatan Kapasitas Mesin Terhadap Waktu Kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber ini dikaji dari, (1) Aspek waktu kerja, yaitu seberapa besar pengaruh peningkatan kapasitas mesin dari 20PK menjadi 26PK terhadap lamanya penyaradan. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, yang dilakukan pada proses penyaradan kayu dengan menggunakan Mesin Pancang Tarik 20PK dan 26 PK, berfokus pada: (1) Tofografi areal hutan, dimaksudkan untuk melihat fenomena penyaradan; (2) Mencatat waktu kerja murni dan waktu umum dengan menggunakan mesin 20PK dan 26PK pada proses penyaradan kayu pada kelerengan < 40%.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan, bahwa pengaruh peningkatan kapasitas mesin terhadap waktu kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber pada kelerengan < 40% tidak significan.
PENGARUH KELERENGAN MENDAKI (+ < 40%) DAN KELERENGAN MENURUN (- < 40%) PADA WAKTU KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PANCANG TARIK (MONOCABLE WINCH) 20 PK DI PT. RATAH TIMBER COMPANY Ruspita Sihombing; Anni Fatmawati
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i1.83

Abstract

Pemanenan kayu ramah lingkungan (Reduced Impact Timber Harvesting/RITH) menjadi indikator yang paling penting dalam pengelolaan hutan Metode pemanenan kayu yang berdampak rendah mampu mengurangi kerusakan ekosistem hutan alam produksi. Salah satu alat kerja pemindah (penarik) kayu hutan yang lebih ramah lingkungan adalah menggunakan Mesin Pancang Tarik. Prinsip kerja mesin ini tetap berada pada tempat tertentu, sedangkan kayu ditarik menggunakan sling atau kabel . Penelitian tentang Pengaruh Kelerengan Mendaki (+ < 40%) dan Menurun (- < 40%) pada Waktu Kerja pada Waktu Kerja dengan Menggunakan Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) 20 PK di PT Ratah Timber Company.” Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini, meliptui: kayu, mesin Pancang Tarik, stopwatch, kompas, clinometer, meteran, kamera dan tally sheet. Untuk mendapatkan waktu kerja digunakan metode Non Stop (persiapan alat, pembuatan jalan setapak untuk kayu, pengikatan mesin pancang pada tunggul kayu atau pohon berdiri, penarikan sling menuju kayu, pengikatan sling pada kayu yang akan disarad dengan menggunakan hook, penarikan kayu, pelepasan hook, penyusunan log dan penggulungan sling). Selain itu, dilakukanpengukuran jarak sarad, pengukuran panjang dan diameter pangkal dan ujung kayu yang disarad. Data pendukung lainnya adalah peta penyebaran pohon, spesifikasi peralatan penyaradan menggunakan mesin Pancang Tarik. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, yangdilakukan pada proses penyaradan kayu dengan menggunakan Mesin Pancang Tarik 20 PK, berfokus pada: (1) Tofografi areal hutan, dimaksudkan untuk melihat fenomena penyaradan; (2) Waktu penyaradan, dimaksukan untuk melihat fenomena waktu kerja murni dan waktu umum. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa, waktu kerja pada kelerengan mendaki (+ < 40%) sebesar 0,82 dan menurun (- < 40%) sebesar 0,75.
Upaya Meningkatkan Produksi Pakan Ternak Kambing dan Sapi di Desa Sidomulyo Samarinda Ruspita Sihombing; Anni Fatmawati; Rakhel Lia
Jurnal ETAM Vol. 3 No. 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v3i2.532

Abstract

Kelompok Pemuda Tani Mandiri selain bertani mereka juga sebagai peternak kambing dan sapi, Ketika musim kemarau persediaan rumput dan daun-daunan hijau semakin hari makin sulit mencarinya. Sehingga untuk mencukupkan kebutuhan pakan ternak Kelompok Pemuda Tani Mandiri melakukan mengolah limbah market (limbah susu bubuk dan susu cair) dan limbah pertanian (limbah hijauan) dicampur dengan tepung tapioca/sagu, garam kasar, molases dan dedak menjadi adonan dan dibentuk bulat atau kotak. Permasalahannya adalah proses mencetak masih menggunakan plat besi/ pipa bekas yang dibentuk menjadi bulat dan kotak dengan tangan, sehingga hasil cetakan masih sedikit 7 buah/jam, selain produktivitasnya sedikit juga melelahkan dan membosankan. Guna mengatasi hal tersebut, dibutuhkan mesin pencetak pakan ternak. Tujuannya adalah produktivitasnya meningkat, mempermudah kerja dari para petani dan tidak membosankan. Metode yang digunakan dalam penyuluhan dan pelatihan ini adalah dengan cara mendemonstrasikan cara menggunakan mesin pencetak dan cara merawatnya. Kelompok Pemuda Tani Mandiri mempunyai peran dalam penyediaan limbah susu bubuk, susu cair, limbah pertanian (hijauan) dan campuran yang lainnya serta mengikuti demonstrasi penggunaan Mesin. Tim pengabdi juga menghibahkan mesin pencetak pakan ternak kambing dan sapi kepada mitra.