Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS SWOT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROGRAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB KLATEN Emilia Rohmawati Asyarifah; Arisman Arisman
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 1 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.88 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i1.178-188

Abstract

Studi ini membahas mengenai upaya peningkatan program pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan merupakan inti untuk dapat merubah narapidana menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat. Akan menjadi suatu masalah apabila program pembinaan di lapas tidak berjalan dengan optimal. Oleh karenanya, diperlukan suatu analisis untuk mengetahui posisi kekuatan saat ini dan bagaimana strategi yang harus diterapkan. Dengan diketahuinya strategi yang tepat untuk meningkatkan pelaksanaan program pembinaan diharapkan dapat dijalankan dengan lebih optimal. Data diperoleh melalui observasi dan penyebaran kuesioner kepada petugas di Lapas Kelas IIB Klaten. Analisis yang digunakan dalam studi ini adalah dengan teknik analisis matrik IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (External Factor Analysis Summary). Hasil studi menunjukkan  strategi yang baik diterapkan pada kuandran III, sehingga strategi yang tepat untuk peningkatan program pembinaan adalah dengan mengoptimalkan strategi turnd around. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal organisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada secara optimal.
Studi Tentang Pembentukan Struktur Sosial Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Klaten Emilia Rohmawati Asyarifah; Padmono Wibowo; Imam Ismail Addarojad
Jurnal Community Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v7i2.4224

Abstract

Lapas merupakan satu entitas sosial yang di dalamnya terdapat warga negara yang sedang menjalani masa pidana. Meskipun narapidana sedang dalam proses pembinaan di dalam lapas dan berada dalam lingkungan yang terbatas, sebagai mahluk sosial mereka tidak kehilangan kemampuan untuk bisa melakukan exercise of power. Sebagai mahluk sosial mereka tentu saling berinteraksi satu dengan lainnya dalam lingkup kegiatan di dalam lapas. Penelitian ini mencoba menggali proses pembentukan struktur yang terbentuk di lapas Klaten dan bagaimana struktur mereka juga berbeda dari jaringan asosiasi informal di luar lembaga pemasyarkaatan. Objek dalam penelitian ini adalah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain dengan pengamatan langsung, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sosial yang terbentuk di lapas, petugas lapas jelas menempati posisi dan kedudukan tertinggi karena mereka adalah representasi dari negara yang memiliki legitimasi dan seluruh instrumen kekuasaan yang sah untuk membina narapidana di lapas. Pembentukan struktur sosial untuk para Narapidana dapat dikatakan unik, ini karena ada beberapa faktor yang kemudian memepengaruhi posisi dan kedudukan mereka di dalam lapas. Faktor-faktor tersebut adalah; pertama, kemampuan narapidana membangun kedekatan dengan petugas lapas. Kedua, kemampuan ekonomi narapidana. Ketiga, keahlian yang dimiliki narapidana. Dan keempat adalah faktor dari kasus kejahatan yang dilakukan oleh napi.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten Emilia Rohmawati Asyarifah; Kusmiyanti Kusmiyanti
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol 9 No 3 (2021): JIMKES Edisi Desember 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v9i3.577

Abstract

Artikel ini meneliti mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja petugas Lapas Klas IIB Klaten. Teori mengenai gaya kepemimpinan dalam penelitian ini digunakan teori Bass (1985) yang membagi gaya kepemimpinan menjadi 2 yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Sedangkan untuk mengukur kinerja pegawai digunakan teori dari Robbin yang terdiri atas lima indikator (Robbins, 2006: 260). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan tipe statistik deskriptif. Populasi dalam studi ini adalah seluruh pegawai sedangkan sampel diambil dari pegawai selain jajaran pimpinan atau pejabat di lapas. Responden dalam penelitian ini berjumlah 72 orang. Untuk menganalisis data digunakan software SPSS 16.0 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Dari hasil uji F diketahui bahwa gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi kinerja petugas. Persamaan regresi yang didapatkan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja petugas adalah Y= 19,616 + 0,492 X. Dari analisis deskriptif yang dilakukan kinerja petugas lapas memperoleh hasil baik dan sangat baik dikarenakan pemimpin menerapkan kepemimpinan transformasional.
Kesesuaian Kondisi Hunian Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Klaten Emilia Rohmawati Asyarifah; Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.02 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.42

Abstract

Peralihan dari sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan berkaitan erat dengan kondisi bangunan lembaga pemasyarakatan yang ada saat ini. Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten, dilihat dari segi bangunan, Lapas Klaten telah dibangun sejak tahun 1923 oleh Pemerintah Belanda. Bangunan yang awalnya difungsikan sebagai rumah tahanan tersebut sampai saat ini masih digunakan dengan diubah fungsinya sebagai lembaga pemasyarakatan. Pembangunan yang dilakukan sampai saat ini tidak merubah desain dasar yang ada. Terutama pada bagian hunian bagi wargabinaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kondisi hunian wargabinaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil perhitungan, tingkat kesesuaian gedung sebesar 69,64%, utilitas lingkungan 61,36%, pintu 57,14% dan pada pagar serta jalan sebesar 50%. Jika dilakukan perhitungan secara keseluruhan dengan menggabungkan kelima parameter tersebut, maka didapatkan persentase kesesuaian hunian sebesar 61,06%. Sehingga diperlukan peningkatan kualitas terhadap kondisi hunian warga binaan