Juarti Juarti
Universitas Negeri Malang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS INDEKS KUALITAS TANAH ANDISOL PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SUMBER BRANTAS KOTA BATU Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.781 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.5907

Abstract

Abstrak: Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan produktivitas tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta mendukung kegiatan manusia. Kualitas tanah yang baik akan mendukung kerja  fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran air dan menyangga lingkungan yang baik pula. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui indeks kualitas tanah Andisol pada berbagai penggunaan lahan di Desa Sumber brantas kota Batu. Indikator kualitas tanah adalah sifat, karakteristik atau proses fisika, kimia dan biologi tanah yang dapat menggambarkan kondisi tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberbrantas Kota Batu dengan order tanah Andisol  pada penggunaan lahan  monokultur dan tumpang sari. Indeks kualitas tanah dihitung dengan menggunakan kriteria Mausbach dan Seybold (1998), yang dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan  menggunakan analisis Minimum  Data Set (MDS). Berdasarkah hasil penelitian didapatkan Indeks Kualitas Tanah (IKT) lahan monokultur sebesar 0,42 termasuk kriteria sedang, lahan tumpangsari Indeks Kualitas Tanah sebesar 0,38 termasuk kriteria rendah. Nilai indeks kualitas tanah berkisar antara 0-1, semakin nilai indeks mendekati 1 menunjukkan kualitas semakin baik. Tanah yang berkualitas baik akan menjamin keberlanjutan fungsi tanah, baik fungsi produksi maupun fungsi ekologi. Penentuan Indeks Kualitas tanah suatu lahan akan berguna untuk penyusunan arah pengelolaan lahan yang berkelanjutan.Kata Kunci: indeks kualitas, tanah Andisol, penggunaan lahan
Peranan Pendidikan dalam Inovasi Rekayasa Biologi Bidang Pertanian di Pedesaan Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v6i1.2043

Abstract

Secara umum pendidikan selain berperan dalam mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan, juga berperan dalam sosialisasi, yaitu membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, di dalam kehidupan bermasyarakat, serta sebagai transformasi pembaharuan, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baru seperti rekayasa biologi untuk diabdikan bagi perbaikan kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu dalam masyarakat pedesaan, perlu ditunjang dengan beberapa komponen, berupa lembaga-lembaga yang ada di masyarakat desa, seperti, LKMD, PKK, dan Karang Taruna, serta SDM pendukungnya seperti Penyuluh Pertanian, Guru, Pamong Desa, dan masyarakat desa sendiri.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP MINAT BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 TUMPANG KABUPATEN MALANG Endang Wijaya Tri Pamungkas; Sudarno Herlambang; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.494 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.5904

Abstract

Abstract: This study aims to describe the influence of the Snowball Throwing learning model toward the learning interest of student of State Senior High School of 1 Tumpang in the subject of geography. This research is a quasy experiment with pretest-posttest only control group design in the form of student interest in the subject of geography and snowball throwing learning model. The sample of this research was taken from class of XI IIS 1 as the controlled class of 26 students and the class of XI IIS 2 as the experimental class of the 27 students. The instrument of this research a questionnaire of geographic learning interest that is consisting of a questionnaire of pre test and post test. Based on result of the research that was any different interest between the experiment class which using a snowball throwing learning model and control class which using lecture and debriefing with sig (2-tailed) 0,000 < 0,05, so H0 is defused and H1 is accepted which mean that any difference of geographical learning interest control class and experiment class. The average score of gain score on experiment class is higher than the control class, namely 16,59 > 3,08, it indicates there is effect of snowball throwing learning model to the geographical learning interest of student XI IIS at State Senior High School of 1 Tumpang.Key Word: Snowball Throwing, Learning Interest.
SIFAT FISIKA KIMIA TANAH ORDO VERTISOL PADA PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN Novita Anis Sholihah; Dwiyono Hari Utomo; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.181 KB) | DOI: 10.17977/pg.v21i1.5418

Abstract

Abstract: This research aims to know the physical and chemical properties of Ordo Vertisol soil in agriculture land used (paddy fields, dry fields, and farms). This research uses survey method that is implemented in the field and laboratory. Samples were obtained by overlaying two maps using Arc-GIS 10.1 software to produce the Land Unit Map, then the sample was taken by using purposive sampling method which consider the land was planted and has decreased of harvested area, or in productivity or the amount of crop production. Descriptive analysis is used to explain the results of the research and the discussion. The results showed that each land unit has high value of COLE and has properties that are supportive and unsupportive for the cultivation of plants, but each land unit has its differences. Land Unit 1A has the highest/fastest permeability because management is done more intensively, by constantly adding organic matter content that makes the soil density low. Land Unit 1B has higher organic matter because when taking the sample, there is still a part of crop residues and grasses on the surface than any other land units. The land management and irrigation also affect the content of organic matter in terms of its preservation. The lowest CEC contained in Land Unit 2 is caused by the content of the clay fraction is lower than other land units. Low organic matter content in Land Unit 2 also affect the low value of CEC, and the density becomes higher. The permeability in Land Unit 2 is also slower because of no management activities in this land. Land  Unit 3A has the lowest pH due to the given of ZA which produces Acid Sulphur on the land. Land Unit 3B have the highest CEC values for the content of the clay fraction is higher and the Montmorillonite mineral on this land has a per- manent charge. Organic materials in Land Unit 3B is also the lowest since the land is left empty before planted with soybeans.Keywords: ordo vertisol soil, land usage, land units
Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap Minat Belajar Geografi Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang Endang Wijaya Tri Pamungkas; Sudarno Herlambang; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.721 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.305

Abstract

This study aims to describe the influence of the Snowball Throwing learning model toward the learning interest of student of State Senior High School of 1 Tumpang in the subject of geography. This research is a quasy experiment with pretest-posttest only control group design in the form of student interest in the subject of geography and snowball throwing learning model. The sample of this research was taken from class of XI IIS 1 as the controlled class of 26 students and the class of XI IIS 2 as the experimental class of the 27 students. The instrument of this research a questionnaire of geographic learning interest that is consisting of a questionnaire of pre test and post test. Based on result of the research that was any different interest between the experiment class which using a snowball throwing learning model and control class which using lecture and debriefing with sig (2-tailed) 0,000 < 0,05, so H0 is defused and H1 is accepted which mean that any difference of geographical learning interest control class and experiment class. The average score of gain score on experiment class is higher than the control class, namely 16,59 > 3,08, it indicates there is effect of snowball throwing learning model to the geographical learning interest of student XI IIS at State Senior High School of 1 Tumpang. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i22016p029
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dan Ketrampilan Berpikir Divergen Mahasiswa Yuswanti Ariani Wirahayu; Hendri Purwito; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.931 KB)

Abstract

Model pembelajaran Treffinger merupakan salah satu dari sekian banyak model pembelajaran yang secara khusus mengembangkan kemampuan berpikir divergen. Dalam penelitian ini, model pembelajaran Treffinger digunakan dalam pembelajaran melalui teknik-teknik kreatif. Mulai dari teknik yang sederhana pada tingkat pertama hingga yang majemuk melalui pemecahan masalah kreatif pada tingkat ketiga. Kreativitas bagi mahasiswa merupakan salah satu sarana untuk aktualisasi diri. Berpikir divergen bersifat luas yang mencirikan kelancaran, keluwesan, dan kebaruan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir divergen mahasiswa. Penelitian dilakukan di Program Studi S1 Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Tahun 2016/2017 pada matakuliah Geografi Sosial. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2016 kelas G sebagai kelas eksperimen dan kelas H sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian posttest Control Group Design. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah berpikir divergen dan variabel bebasnya model pembelajaran Treffinger. Instrumen pengukuran kemampuan berpikir divergen menggunakan tes essay. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan t-test dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata kemampuan berpikir divergen mahasiswa kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 80,72 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan skor 75,73. Hasil analisis uji-t menggunakan independen sample t-test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,002. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model pembelajaran Treffinger berpengaruh terhadap kemampuan berpikir divergen mahasiswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Treffinger berpengaruh terhadap kemampuan berpikir divergen mahasiswa Geografi FIS Universitas Negeri Malang.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um17v23i12018p030
Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kota Batu Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.143 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.308

Abstract

Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan produktivitas tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta mendukung kegiatan manusia. Kualitas tanah yang baik akan mendukung kerja  fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran air dan menyangga lingkungan yang baik pula. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui indeks kualitas tanah Andisol pada berbagai penggunaan lahan di Desa Sumber brantas kota Batu. Indikator kualitas tanah adalah sifat, karakteristik atau proses fisika, kimia dan biologi tanah yang dapat menggambarkan kondisi tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberbrantas Kota Batu dengan order tanah Andisol  pada penggunaan lahan  monokultur dan tumpang sari. Indeks kualitas tanah dihitung dengan menggunakan kriteria Mausbach dan Seybold (1998), yang dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan  menggunakan analisis Minimum  Data Set (MDS). Berdasarkah hasil penelitian didapatkan Indeks Kualitas Tanah (IKT) lahan monokultur sebesar 0,42 termasuk kriteria sedang, lahan tumpangsari Indeks Kualitas Tanah sebesar 0,38 termasuk kriteria rendah. Nilai indeks kualitas tanah berkisar antara 0-1, semakin nilai indeks mendekati 1 menunjukkan kualitas semakin baik. Tanah yang berkualitas baik akan menjamin keberlanjutan fungsi tanah, baik fungsi produksi maupun fungsi ekologi. Penentuan Indeks Kualitas tanah suatu lahan akan berguna untuk penyusunan arah pengelolaan lahan yang berkelanjutan. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i22016p058 
Upaya Penerapan Model Pembelajaran JIGSAW untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Geografi pada Materi Dinamika Hidrosfer Kelas X.3 SMA Negeri 1 Kademangan Kabupaten Blitar Tiya Yuda Hananingsih; Ach. Amirudin; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.986 KB)

Abstract

Kemampuan siswa untuk belajar geografi berhubungan langsung dengan pemahaman mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada dalam mata pelajaran geografi. JIGSAW merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk belajar dengan cara berkelompok. Model pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk memahami suatu konsep maupun materi pelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep geografi siswa pada materi dinamika hidrosfer. Subjek penelitian adalah siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Kademangan dengan jumlah siswa 30. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan selama dua siklus, setiap siklusnya dilakukan dalam dua kali pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh peningkatan pemahaman konsep geografi siswa melalui penerapan model pembelajaran JIGSAW. Peningkatan pemahaman siswa dari rata-rata pemahaman awal sebelum tindakan sebesar 72,22, meningkat sebanyak 2,68%, sehingga rata-ratanya menjadi 74,16 pada siklus I. Dari siklus I ke siklus II rata-rata pemahaman konsep meningkat sebanyak 6,29%, sehingga rata-ratanya menjadi 78,83. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu tidak semua siswa cocok belajar dengan penerapan model pembelajaran JIGSAW.  Jadi untuk membuat siswa selalu aktif dan antusias di setiap kegiatan belajar diperlukan variasi model pembelajaran.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i12018p062
Sifat Fisika Kimia Tanah Ordo Vertisol pada Penggunaan Lahan Pertanian Novita Anis Sholihah; Dwiyono Hari Utomo; Juarti Juarti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.181 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i1.295

Abstract

Abstract: This research aims to know the physical and chemical properties of Ordo Vertisol soil in agriculture land used (paddy fields, dry fields, and farms). This research uses survey method that is implemented in the field and laboratory. Samples were obtained by overlaying two maps using Arc-GIS 10.1 software to produce the Land Unit Map, then the sample was taken by using purposive sampling method which consider the land was planted and has decreased of harvested area, or in productivity or the amount of crop production. Descriptive analysis is used to explain the results of the research and the discussion. The results showed that each land unit has high value of COLE and has properties that are supportive and unsupportive for the cultivation of plants, but each land unit has its differences. Land Unit 1A has the highest/fastest permeability because management is done more intensively, by constantly adding organic matter content that makes the soil density low. Land Unit 1B has higher organic matter because when taking the sample, there is still a part of crop residues and grasses on the surface than any other land units. The land management and irrigation also affect the content of organic matter in terms of its preservation. The lowest CEC contained in Land Unit 2 is caused by the content of the clay fraction is lower than other land units. Low organic matter content in Land Unit 2 also affect the low value of CEC, and the density becomes higher. The permeability in Land Unit 2 is also slower because of no management activities in this land. Land  Unit 3A has the lowest pH due to the given of ZA which produces Acid Sulphur on the land. Land Unit 3B have the highest CEC values for the content of the clay fraction is higher and the Montmorillonite mineral on this land has a per- manent charge. Organic materials in Land Unit 3B is also the lowest since the land is left empty before planted with soybeans.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p001