M. Sabron Sukmanul Hakim
UIN SUKA Jogjakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kita Juga Bisa Menjadi Th?g?t (Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk di serial film kartun CISForm UIN Sunan Kalijaga) M. Sabron Sukmanul Hakim
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v4i2.1238

Abstract

Perkembangan zaman begitu pesat. Pertukaran informasi bagaikan kilat. Berbagai inovasi dan inprovisasi terus dilakukan manusia, mulai dari bentuk rupa sampai sistem media informasi dan komunikasi yang berlaku. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasas : 77). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah wacana yang terdapat di serial film kartun CISForm yang berjudul Kita Juga Bisa Menjadi Th?g?t. Model analisis yang digunakan adalah analisis wacana model Teun A. Van Dijk, yang dimana model ini mempunyai tiga dimensi/ bangunan: pertama, teks. Kedua, kognisi sosial. Ketiga, konteks sosial. Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus diamati. Disini juga harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Hasil dari penelitian ini bahwa kita seringkali melihat suatu masalah hanya dari satu sisi, dan mengkonsumsi secara mentah masalah itu tanpa pengkajian lebih dalam. Padahal makna yang terkandung masih luas dari hanya sekedar wacana. Salah satunya tentang masalah th?g?t, ketika ada wacana yang mengatakan bahwa pemerintah itu th?g?t karena tidak menggunakan hukum islam sebagai hukum Negara, serta mengutip dalil-dalil yang mendukung, sehingga semakin yakin bahwa apa yang menjadi asumsi kita itu benar. Solusi yang disampaikan di sisni adalah secara harfiah, th?g?t itu bermakna melampaui batas. Melampaui batas bisa dilakukan oleh siapa saja, iblis, firaun, orang kafir, termasuk juga kita. Kalau kita bertindak melampaui batas, kita juga bisa disebut th?g?t. Dalam video tersebut seakan-akan memberikan pesan kepada kita bahwa pemerintah sudah benar dalam menentukan hukum. Sistem hukum yang dipakai bukan islam karena masyarakat di Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai agama dan keyakinan. Di sini yang menjadi prioritas utama adalah pemerintah.