Desa Paseban yang berada di Kabupaten Jember merupakan daerah rawan bencana tsunami, banjir genangan, puting beliung, gempa bumi, kebakaran, abrasi pantai, kelalaian manusia, dan juga bencana sosial. Potensi bencana di Desa Paseban juga dapat berdampak pada arsip Pemerintah Desa Paseban. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat perangkat desa memiliki kemampuan dalam mengelola arsip melalui emergency management arsip dengan bantuan aplikasi. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui teori yang diberikan dilanjutkan dengan praktik. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini membutuhkan waktu sebanyak satu bulan. Peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan ini diantaranya kepala desa dan perangkat desa, perwakilan BUMDES, perwakilan BPD, perwakilan kelompok Tani dan Nelayan, perwakilan pengelola arsip sekolah, PKK dan masyarakat desa Paseban sejumlah 70 orang. Setelah diberikan pelatihan, peserta dalam hal ini perangkat desa mendapatkan pendampingan dari tim pengabdian. Hasil dari kegiatan ini adalah perangkat desa dapat menggunakan aplikasi SIAMIS dalam mengelola emergency arsip. Selanjutnya dilakukan evaluasi melalui wawancara dengan perangkat desa dan didapatkan bahwa program pelatihan dan pendampingan ini dapat diterima baik oleh perangkat desa dan masyarakat. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan emergency management arsip dibutuhkan oleh perangkat desa dalam mencegah bencana kearsipan.Paseban Village, located in Jember Regency, is a disaster-prone area for tsunamis, floods, tornadoes, earthquakes, fires, coastal erosion, human negligence, and social disasters. The potential disasters in Paseban Village can also impact the archives management of the Paseban Village Government. The purpose of this activity is to make village officials maintain the ability to manage archives through archive emergency management with the help of an application. Implementing this activity is through providing material using lecturing and training. Implementation of this training takes one month in the village. The participants in this training included village heads and village officials, BUMDES representatives, BPD representatives, representatives of farmer and fisherman groups, school archive managers, PKK, and the Paseban village community. After being given training, the village officials received assistance from the community service team. The result of this activity is that village officials can use the SIAMIS application to manage emergency archives. Furthermore, this activity gets evaluated by the participant through interviews. Based on the interview, it concluded that the training and mentoring program was acceptable to both village officials and the community. This activity concludes that village officials need emergency management of archives training to prevent archival disasters.