p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal EDUKASI
Saridudin Saridudin
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL (PDF) DI PESANTREN ULYA ZAINUL HASAN PROBOLINGGO Saridudin Saridudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.690

Abstract

AbstractThis study aims to determine the curriculum development model such as what was developed by PDF Ulya Zainul Hasan Genggong, East Java Province. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection is done by observation, interview, and document search. This research resulted in the finding that PDF Ulya Zainul Hasan succeeded in developing his curriculum not only in mastering the yellow book and religious experts (mutafaqquh fiddin) but oriented towards the development of life skills. Some life skills activities developed include computer engineering, jenazah management training, cooperatives, pencak silat, marawis and hadrah art. Besides, several extracurricular activities were also developed, including the bahsul massail group, Arabic language guidance, khitobah guidance, and Hajj ritual training. This success is supported by several factors such as the context of the PDF policy, the input of santri and ustad, the learning process and the PDF output that can give color to the social life of pesantren and the community. This research suggests that related educational institutions continue to socialize PDF on a massive scale through various channels, including the Ministry of Religious Affairs, the Ministry of Education, Islamic boarding schools, and the general public, so that PDF gets wider recognition and creates a positive brand image about Formal Diniyah Education. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan kurikulum seperti apa yang dikembangkan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Ulya Zainul Hasan Genggong Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelusuran dokumen. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa PDF Ulya Zainul Hasan berhasil mengembangkan kurikulumnya tidak hanya dalam penguasaan kitab kuning dan ahli agama (mutafaqquh fiddin) tapi diorientasikan pada pengembangan life skills. Beberapa kegiatan life skills yang dikembangkan di antaranya teknik komputer, training pengurusan jenazah, koperasi, pencak silat, marawis dan seni hadrah. Selain itu juga dikembangkan beberapa kegiatan ekstrakurikuler antara lain kelompok bahsul masail, bimbingan bahasa arab, bimbingan khitobah, dan pelatihan manasik haji. Keberhasilan ini didukung beberapa faktor seperti konteks kebijakan PDF, input santri dan ustadz, proses pembelajaran dan output PDF yang mampu memberikan warna bagi kehidupan sosial pesantren dan masyarakat. Penelitian ini menyarankan agar lembaga pendidikan terkait terus mensosialisasikan PDF secara masif melalui berbagai jalur baik Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, pondok pesantren, maupun masyarakat umum, sehingga PDF mendapat rekognisi yang lebih luas dan tercipta brand image yang positif tentang Pendidikan Diniyah Formal.
Penguatan Pendidikan Karakter Professional-Religius Pada Jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Semarang Saridudin Saridudin; Ta'rif Ta'rif
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i3.1002

Abstract

Abstract This study aims to examine the implementation of strengthening character education in Jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim of Semarang City to respond to the implementation of PMA No. 29 of 2019 concerning Majelis Taklim. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection is done by observation, interviews, and document searches. This study resulted in the finding that the socialization of PMA No.29 had not been carried out optimally in the city of Semarang. Majelis Taklim Shirotol Mustaqim has not yet received more in-depth information on how the PMA should be implemented, but substantively accepts what is contained in it. PMA No. 29 is urgently needed by Majelis Taklim to strengthen character education and to fortify society from radicalism and to realize a commitment to religious moderation. The effort made by Majelis Taklim is to develop character through professional-religious concepts. Professionalism is realized by congregations who have the expertise (skills) and live independently in social life. While religious character is reflected in the morality of al-karimah and understands Islam well. This study suggests that: (1) Strengthening the professional-religious character needs to be implemented more clearly in Majelis Taklim, (2) Ministry of Religion is more intense in conducting better socialization regarding the implementation of PMA No. 29 of 2019, (3) Ministry of Religion makes a more detailed technical guidance regarding the implementation of PMA No. 29.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi penguatan pendidikan karakter professional-religius pada jamaah Majelis Taklim Shirotol Mustaqim Kota Semarang dalam upaya merespons implementasi PMA No. 29 tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelusuran dokumen. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa upaya yang dilakukan Majelis Taklim Shirotol Mustaqim ialah dengan pengembangan karakter melalui konsep profesional-religius. Profesional diwujudkan dengan jamaah yang memiliki keahlian serta hidup mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan religius tercermin dalam akhlak al-karimah serta memahami Agama Islam dengan baik. Majelis Taklim Shirotol Mustaqim belum mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang bagaimana PMA itu harus diimplementasikan, namun secara substantif menerima apa yang terkandung di dalamnya. PMA No. 29 sangat dibutuhkan oleh Majelis Taklim dalam rangka penguatan karakter jamaah untuk membentengi masyarakat dari paham radikalisme dan dalam upaya mewujudkan komitmen pada moderasi beragama. Penelitian ini menyarankan agar: (1) Penguatan karakter professional-religius perlu diimplementasikan secara lebih nyata di Majelis Taklim, (2) Kementerian Agama hendaknya lebih intens melakukan sosialisasi dengan lebih baik tentang implementasi PMA No. 29 tahun 2019, (3) Kementerian Agama hendaknya membuat Juknis yang lebih rinci terkait implementasi dari PMA No 29.