p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal EDUKASI
Sugiarti Sugiarti
Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Jawa Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Materi Pendidikan Agama Islam Berbasis Rumah Suhardin Suhardin; Hayadin Hayadin; Sugiarti Sugiarti; Ani Marlina
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i3.1161

Abstract

Abstract This article aims to discuss the development of Islamic religious education materials available for parents at home. The significance of home-based materials was motivated by the paralysis of the school's function in serving the learning process, including children's religious education, when the COVID-19 outbreak hit the world. This article comes from research and development involving education stakeholders, especially teachers, supervisors, and parents. The activities in focus group discussions were carried out in three places, namely in Bandung, Serpong, and Surabaya. Awareness of the importance of minimal material for parents at home to teach and educate their children about Islam is one of the reasons why this research was conducted. The main question is, what is the minimum content of Islamic religious education that parents should teach at home. After going through a series of discussions at three workshop locations, it was concluded that the material for Islamic religious education at home should be more straightforward and complementary to the subject matter of Islamic religion at school. The materials include the creed of monotheism, aqidah (theology), which discusses Allah SWT; worship (ritual) includes prayer, fasting; muamalat, which includes the introduction of buying and selling and transactions in Islam; and morality.   Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan pengembangan materi minimal pendidikan agama Islam yang dapat digunakan oleh orang tua dan pendidik di rumah. Ini dilatarbelakangi oleh lumpuhnya fungsi sekolah dalam melayani proses pembelajaran termasuk pembelajaran pendidikan agama anak saat wabah covid-19 melanda dunia. Artikel ini berasal dari riset dan pengembangan yang melibatkan stake-holders pendidikan khususnya guru pendidikan agama Islam, pengawas pendidikan agama Islam, dan orang tua. Kegiatan pengembangan berbentuk fokus grup diskusi dilakukan pada tiga tempat yakni di kota Bandung, kota Serpong dan kota Surabaya. Kesadaran tentang pentingnya materi minimal bagi para orang tua di rumah untuk mengajar dan mendidik anaknya tentang agama Islam menjadi salah satu alasan mengapa riset ini dilakukan. Pertanyaan utamanya adalah, apa konten minimal pendidikan agama Islam yang harus diajarkan oleh orang tua di rumah. Setelah melewati serangkaian diskusi pada tiga lokasi workhop, disimpulkan bahwa materi pendidikan agama Islam di rumah mesti lebih sederhana, dan bersifat komplementer dengan materi pelajaran agama Islam di sekolah. Materi tersebut meliputi: akidah tauhid, aqidah  (teologi) yang membahas tentang Allah SWT; peribadatan (ritual) mencakup Shalat, puasa, doa-doa; muamalat yang meliputi pengenalan jual beli dan transaksi dalam Islam; dan akhlaq.
Membangun Model Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Rumah Suhardin Suhardin; Ani Marlina; Sugiarti Sugiarti
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1291

Abstract

Abstract This study aims to explain the participation of parents in the evaluation of Islamic religious education at home. The research used a qualitative method involving teachers, supervisors of Islamic religious education, and parents through a series of focus group discussions conducted in three areas: the cities of Bandung, Tangerang, and Surabaya. As a result, research produces an evaluation model of Islamic religious education at home that parents can carry out on the aspects; first: (theology) discusses monotheism, aqidah, which includes the introduction of appreciation and understanding of belief in Allah SWT. Second: (rituals), which discuss worship, carrying out prayer services, fasting, and prayers as a form of obedience. Third: (civilization) which discusses muamalat, Islamic-based transactionalization. And fourth: (moral) discusses morality that reflects Islamic values ​​and behavior that practices Islamic doctrine (ethics). The results of this research can be implemented at home with assistance from parents/family and can also be carried out in other learning spaces that can be used as an alternative to education and learning. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan partisipasi orang tua dalam evaluasi pendidikan agama Islam di rumah. Penelitin menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan guru, pengawas pendidikan agama Islam, dan orang tua, melalui serangkaian focus grup discussion yang dilakukan di tiga daerah yaitu kota Bandung, Tangerang, dan Surabaya. Riset menghasilkan model evaluasi pendidikan agama Islam di rumah yang dapat dilakukan oleh orang tua pada aspek; pertama: (teologi) membahas tauhid, aqidah, yang meliputi pengenalan penghayatan dan pemahaman terhadap keyakinan kepada Allah SWT. Kedua: (ritual), yang membahas peribadatan, melaksanakan ibadah sholat, puasa, doa-doa sebagai wujud ketaatan. Ketiga: (civilization) yang membahas muamalat, traksaksionalisasi berbasis islam. Dan keempat: (moral) membahas akhlaq moralitas yang mencerminkan nilai islam serta perilaku yang mengamalkan doktrin Islam (etika). Hasil riset ini dapat diimplementasikan dirumah dengan pendampingan dari orang tua/keluarga, dan juga dapat dilakukan di ruang-ruang pembelajaran lainnya yang dapat digunakan sebagai alternatif pendidikan dan pembelajaran.