Riski Mulyani
STKIP Singkawang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Kuantitas Siswa Yang Miskonsepsi Menggunakan Three Tier-Test Pada Materi Gerak Lurus Beraturan (GLB) Putri Retno Artiawati; Riski Mulyani; Yudi Kurniawan
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 1 (2016): March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.217 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i1.54

Abstract

Pembelajaran yang  hanya ditekankan pada konsep teoritik saja dapat menyebabkan siswa kurang dalam menguasai konsep ilmiah.  Kurangnya penguasaan konsep dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi adalah kekeliruan dalam memahami konsep materi pembelajaran yang dapat menyebabkan ketidakcocokkan antara konsep yang dimiliki oleh pribadi dengan konsep ilmiah. Dengan adanya miskonsepsi yang terjadi, hal tersebut dapat menghambat siswa dalam menerima pengetahuan-pengetahuan yang baru dan dapat pula menghalangi siswa untuk mendapatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.Salah satu faktor lainnya yang terjadi akibat miskonsepsi adalah pengalaman yang tejadi pada kehidupan sehari-hari yang telah dialami siswa, akibat pengalaman yang dialami tersebut konsep yang dimiliki siswa belum tentu sama dengan konsep yang dimiliki oleh ilmuwan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi Gerak Lurus Beraturan (GLB).  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah three tier-test. Penggunaan three tier-test bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi yang terjadi  pada siswa. Jawaban yang telah dianalisis selanjutnya akan dihitung dalam bentuk persentase. Terdapat 3 konsep distribusi atau sebaran miskonsepsi pada materi GLB yaitu; 1. Apabila kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan benda tersebut juga besar; 2. Kecepatan bernilai negatif itu tidak ada, atau menunjukkan benda diam; 3. Semua benda yang percepatannya nol hanya dalam keadaan diam. Miskonsepsi tertinggi terdapat pada konsep no 1 yaitu apabila kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan benda tersebut juga besar. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mencari solusi dalam menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi khususnya pada materi GLB.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LOI (Levels Of Inquiry) BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL TERHADAP PENURUNAN KUANTITAS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA Yosua Sua; Yudi Kurniawan; Riski Mulyani
Journal of Educational Review and Research Vol 5, No 1 (2022): VOLUME 5 NUMBER 1 JULY 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jerr.v5i1.2778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mendapatkan gambaran penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi kalor dan perpindahannya setelah diterapkan model pembelajaran LOI berbantuan media simulasi virtual; 2) Untuk mendapatkan gambaran respon  siswa setelah diterapkan model pembelajaran LOI berbantuan media simulasi virtual terhadap penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi kalor dan perpindahannya. Miskonsepsi  terjadi karena pembelajaran yang bersifat informatif dan berfukos pada hapalan dan rumus, sehingga penguasaan konsep siswa rendah.  Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan metode weak -experimental design menggunakan desain one group posttes pretest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 7 Singkawang. Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah 28 orang siswa. materi ajar yang dibahas adalah kalor dan perpindahannya menggunakan media simulasi virtual yaitu PheT Simulation yang dikembangkan oleh University of Colorado USA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Four Tier-Test (FTT). Data yang diperoleh di analisis menggunakan rumus penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi (DQM). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran LOI berbantuan media simulasi virtual dapat menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi terbesar yaitu sebesar 61% dengan kategori sedang pada bentuk miskonsepsi “ Kalor adalah suhu yang memindahkan partikel ke benda” sedangkan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi terkecil sebesar 36% dengan kategori rendah pada konsep “ Massa benda/ukuran benda berbanding terbalik terhadap suhu benda”. Rata-rata tes skala sikap siswa sebesar 62,45% dengan kategori positif. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menggunakan model pembelajaran LOI menggunakan eksperimen nyata dan menggunakan media simulasi virtual sebagai penguatan agar penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi lebih optimal.