Arie Azhari Nasution
Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara, Medan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Poetry Musicalization as Desire Manifestation of Ari-Reda Group in Sapardi Djoko Damono’s Poems Arie Azhari Nasution; Ricky Yudhistira Nasution; Evi Marlina Harahap
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v9i2.142

Abstract

Viewed in the past 10 years, poetry musicalization had become a trend in Indonesia. Many groups change a written poem into musical. Not only creating musical poetry, this group also utilizes technological developments to publish it. The publication is done by uploading poetry musicalisation to social media so that it can be listened by public. One of the groups best known for the music he created is the Ari-Reda group, which from the beginning focused on the poems of Sapardi Djoko Damono. Of course, many things can be highlighted when looking at the process of reproduction of a work. One of them expressed a desire as an effort to fulfill themselves. Ari-Reda in this case, expressed desire through the poem "Aku Ingint" by Sapardi Djoko Damono.  The results show that Ari-Reda's desire to the poemss as a fulfillment of desires between humans and humans and humans with love that is never finished because it never having time to say the desire.
BERSEMAYAM DI ANTARA HAL YANG NYATA DAN TIDAK NYATA: KAJIAN PSIKO ANALISIS LACANIAN PADA CERPEN “PENGUBURAN KEMBALI SITARESMI” DAN “BUNGA LILI DI TENDA PENGUNGSI” KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO Arie Azhari Nasution
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 2 No. 1 (2020): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.76 KB) | DOI: 10.34012/bip.v2i1.869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hasrat dari Triyanto Triwikromo sebagai pengarang yang memanifestasikan hasrat dari alam bawah sadar melalui karya sastra berupa cerpen yang terbit di harian Kompas dengan judul “Penguburan Kembali Sitaresmi”dan “Bunga Lili Di Tenda Pengungsi”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teori dan metode psikoanalisis Lacan yang dilakukan melalui mekanisme metafora dan metonimi dengan menganalisis penanda-penanda yang terdapat pada kedua cerpen tersebut. Hasilnya, hasrat pengarang termanifestasi melalui ceritanya yang menyatukan hal-hal yang tidak nyata, bersifat irasional dengan yang nyata, bersifat rasional, menjadi satu kesatuan yang dapat hidup berdampingan sebagai alam dan kebudayan. Adanya kemenduaan pada diri pengarang disatu sisi ia tidak ingin lepas dari alam, yang tidak nyata namun di sisi lain ia tidak bisa pergi dari kebudayaan, yang Simbolik sebagai keutuhan dan kesatuan diri.
GAMBARAN DIRI ANDREA HIRATA DALAM NOVEL EDENSOR: KONSEP TRAVEL WRITING CARL THOMPSON Arie Azhari Nasution
POETIKA Vol 3, No 1 (2015): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v3i1.10425

Abstract

This research is about to review the self-image in the novel by Andrea Hirata, Edensor, which tells the story of his travels around Europe and some African countries as a form of travel writing. To discover how Andrea Hirata write and illustrate the discovery of spaces as a form of a report from the places he visited and how he positioned himself as a traveler, used the theory of  travel writing Carl Thompson to identify novel Edensor from concept Reporting The World, Revealing The Self, and Representing The Other. As a  result, Andrea Hirata identified as a romantic traveler who tends to give a picture of himsel fas an autobiography and more to self-awareness (self-consciously) displayed in each trip made because the motivation to find himself. Moreover, he recognizes himself as inferior to the West because he comes from the East.Keywords: Andrea Hirata, Edensor, Travel Writing, Postcolonial Studies, Travel, Self-Image
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL “KISAH YANG PILU UNTUK KITA YANG RAGU” KARYA BOY CANDRA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH Mei Sari Br. Silaban; Nanda Dwi Astri; Verawati Sitorus; Arie Azhari Nasution
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.182 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.172

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis nilai-nilai pendidikan dalam novel Kisah Yang Pilu Untuk Kita Yang Ragu Hubungannya Dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu baca dan catat. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Membaca novel Kisah Yang Pilu Untuk Kita Yang Ragu karya Boy Candra, 2. Menandai kalmiat atau paragraf yang mengulas tentang nilai moral, sosial, budaya, dan agama, 3. Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Kisah Yang Pilu Untuk Kita Ragu, 4. Mendeskripsikan hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai moral yaitu kejujuran, pantang menyerah, kesetiaan, dan pengorbanan. Penelitian ini juga menunjukkan nilai sosial yaitu kerjasama dan kepedulian.