Jeslin Simatupang
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : THRONOS: Jurnal Teologi Kristen

Mendengarkan Suara Senyap: Hermeneutika Feminis Trauma pada Kisah Pelecehan Seksual Tamar dalam 2 Samuel 13: 1-22 Donald Steven Keryapi; Jeslin Simatupang
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 5, No 1: Desember 2023
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55884/thron.v5i1.88

Abstract

This article aims to show that Tamar's narrative of sexual violence can be read again from the perspective of unspoken hermeneutics as a form of Tamar's efforts, which are claimed to be a way out of the traumatic event to recovery. I used a research method with a qualitative approach through a hermeneutical study of the text 2 Samuel 13: 1-22 with a Trauma hermeneutics approach, namely unspoken hermeneutics. I divide the paper into several parts; first, trauma hermeneutics is an attempt to construct trauma theologically. Second, the hermeneutics of trauma on 2 Samuel 13: 1-22; third, hearing the injured body: the construction of trauma from rereading Tamar's story as a story of unspoken trauma and ending with a conclusion. In this research, it was found that rereading Tamar's story as a story of unspoken trauma can provide a new theological framework for victims who have experienced trauma so that unspoken trauma produces new meaning. My argument in this article is that the narrative of Tamar's sexual abuse in 2 Samuel 13: 1-22 can be re-read from the perspective of a hermeneutics of the unsayable, which is put into dialogue with feminist theory to reproduce the voice of Tamar's body which was forced to remain silent after sexual violence.  AbstrakTulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan narasi kekerasan seksual Tamar dapat dibaca kembali dari perspektif hermeneutika tak tertutur sebagai bentuk usaha  Tamar yang diklaim sebagai jalan keluar dari peristiwa Traumatis kepada pemulihan. Saya menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif melalui studi hermeneutika atas teks 2 Samuel 13: 1-22 dengan pendekatan hermeneutika Trauma yaitu hermeneutika tak terutur. Saya membagi karya tulis dalam beberapa bagian, pertama, hermeneutika trauma sebagai sebuah usaha mengkonstruksi trauma secara teologis. Kedua, hermeneutika trauma atas 2 Samuel 13: 1-22, ketiga, mendengar tubuh yang terluka: konstruksi trauma dari pembacaan ulang atas kisah Tamar sebagai kisah trauma tak tertutur dan diakhiri dengan kesimpulan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pembacaan ulang kisah Tamar sebagai kisah trauma tak tertutur dapat memberi kerangka teologis yang baru atas korban yang mengalami trauma, sehingga trauma yang tak tertutur menghasilkan makna yang baru. Argumentasi saya dalam artikel ini ialah bahwa narasi pelecehan seksual Tamar dalam 2 Samuel 13: 1-22 dapat dibaca kembali dalam perspektif hermeneutika tak tertutur(hermeneutics of unsayable) yang didialogkan dengan teori feminis untuk meperdengarkan kembali suara tubuh tamar yang dipaksa untuk diam pasca kekerasan seksual.