Jeslin Simatupang
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Metode SQ3R Dan Latihan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mewujudkan Nilai-Nilai Kristiani Pelajaran Agama Kristen Di Kelas XI SMK Negeri 2 Siatas Barita T.A. 2019/2020 Jeslin Simatupang
Ability: Journal of Education and Social Analysis Volume 1 No 1 Oktober 2020
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengambil tempat di SMK Negeri 2 Siatas Barita dan penelitian ini dilakukan Tahun Pembelajaran 2019/2020 yakni pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini dilakukan kepada siswa Kelas XI dengan jumlah siswa 21 orang. Setelah dilakukan pengamatan dan analisis data diperoleh simpulan dari hasil test awal diketahui bahwa. 1). hasil belajar siswa Kelas XI dalam materi Mewujudkan Nilai-nilai Kristiani tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai keseluruhan siswa sebesar 14,67% atau masih dibawah 65%. 2). Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan pembelajaran metode SQ3R, terbukti hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata PKK keseluruhan siswa sebesar 12,19%. 3). Untuk mencapai hasil yang lebih baik, maka dilaksanakan pembelajaran pada siklus 11 dengan metode Latihan ternyata hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata PKK sebesar 26,86%. 3.). Peningkatan hasil belajar siswa materi Mewujudkan Nilai-nilai Kristiani Setelah diberikan perbaikan pengajaran sebanyak dua kali secara total adalah 39,05%.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Kemahakuasaan Allah Pelajaran Agama Kristen Melalui Metode Tanya Jawab Di Kelas XI SMK Negeri Negeri 2 Siatas Barita T.A. 2020/2021 Jeslin Simatupang
Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies Volume 2 Nomor 2 April 2021
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/cjerss.v2i2.255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk usaha meningkatkan motivasi belajar Agama Kristen melalui metode tanya jawab pada kompetensi dasar kemahakuasaan Allah di Kelas XI SMK Negeri 2 Siatas Barita. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Siatas Barita yang berjumlah 20 orang siswa. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar untuk belajar Agama Kristen khususnya kompetensi dasar kemahakuasaan Allah. Untuk memperoleh data dilakukan observasi yang dibantu dengan alat pengumpul data dengan lembar observasi dan analisis, berdasarkan hasil penelitian tindakan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pada penelitian tindakan awal di peroleh hasi bahwa kemampuan awal siswa terlihat bahwa hanya 2 orang siswa (10%) dengan nilai 90 yang telah berhasil mendapatkan ketuntasan pembelajaran sedangkan sisanya 18 orang siswa (90%) belum berhasil dalam menuntaskan hasil belajarnya siklus I Sebanyak 4 orang siswa (20%) dengan nilai capaian 70. Sedangkan sisanya 16 orang siswa (80%) belum tuntas mencapai ketuntasan minimum belajar, Sementara pada siklus II Terlihat bahwa dari 20 orang siswa sebayak 18 (98) orang yang telah tuntas mencapai ketuntasan minimum pembelajaran sementara 2 (2%) orang belum tuntas dalam mencapai ketuntasan pembelajaran. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam mempelajari Agama Kristen terkhususnya kompetensi dasar kemahakuasaan Allah dengan menggunakan metode tanyajawab.
Mendengarkan Suara Senyap: Hermeneutika Feminis Trauma pada Kisah Pelecehan Seksual Tamar dalam 2 Samuel 13: 1-22 Donald Steven Keryapi; Jeslin Simatupang
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 5, No 1: Desember 2023
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55884/thron.v5i1.88

Abstract

This article aims to show that Tamar's narrative of sexual violence can be read again from the perspective of unspoken hermeneutics as a form of Tamar's efforts, which are claimed to be a way out of the traumatic event to recovery. I used a research method with a qualitative approach through a hermeneutical study of the text 2 Samuel 13: 1-22 with a Trauma hermeneutics approach, namely unspoken hermeneutics. I divide the paper into several parts; first, trauma hermeneutics is an attempt to construct trauma theologically. Second, the hermeneutics of trauma on 2 Samuel 13: 1-22; third, hearing the injured body: the construction of trauma from rereading Tamar's story as a story of unspoken trauma and ending with a conclusion. In this research, it was found that rereading Tamar's story as a story of unspoken trauma can provide a new theological framework for victims who have experienced trauma so that unspoken trauma produces new meaning. My argument in this article is that the narrative of Tamar's sexual abuse in 2 Samuel 13: 1-22 can be re-read from the perspective of a hermeneutics of the unsayable, which is put into dialogue with feminist theory to reproduce the voice of Tamar's body which was forced to remain silent after sexual violence.  AbstrakTulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan narasi kekerasan seksual Tamar dapat dibaca kembali dari perspektif hermeneutika tak tertutur sebagai bentuk usaha  Tamar yang diklaim sebagai jalan keluar dari peristiwa Traumatis kepada pemulihan. Saya menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif melalui studi hermeneutika atas teks 2 Samuel 13: 1-22 dengan pendekatan hermeneutika Trauma yaitu hermeneutika tak terutur. Saya membagi karya tulis dalam beberapa bagian, pertama, hermeneutika trauma sebagai sebuah usaha mengkonstruksi trauma secara teologis. Kedua, hermeneutika trauma atas 2 Samuel 13: 1-22, ketiga, mendengar tubuh yang terluka: konstruksi trauma dari pembacaan ulang atas kisah Tamar sebagai kisah trauma tak tertutur dan diakhiri dengan kesimpulan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pembacaan ulang kisah Tamar sebagai kisah trauma tak tertutur dapat memberi kerangka teologis yang baru atas korban yang mengalami trauma, sehingga trauma yang tak tertutur menghasilkan makna yang baru. Argumentasi saya dalam artikel ini ialah bahwa narasi pelecehan seksual Tamar dalam 2 Samuel 13: 1-22 dapat dibaca kembali dalam perspektif hermeneutika tak tertutur(hermeneutics of unsayable) yang didialogkan dengan teori feminis untuk meperdengarkan kembali suara tubuh tamar yang dipaksa untuk diam pasca kekerasan seksual.