Siti Hayati
Universitas Islam Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Dhaman (Ganti Rugi) Bagi Nasabah Wanprestasi Dalam Perbankan Syariah (Study Pada Pembiayaan Murabahah) Siti Hayati
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 3 No. 2 (2020): Syarikat : Jurnal Rumpun EKonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2020.vol3(2).5018

Abstract

Sektor perbankan syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Hingga kini jenis pembiayaan perbankan syariah masih didominasi oleh prinsip jual beli dengan akad murabahah yang diketahui sangat minim resiko, namun tidak menutup kemungkinan gagal bayar atau wanprestasi dapat dihindari. Salah satu bentuk perlindungan dalam syariat Islam terhadap wanprestasi adalah adanya mekanisme dhaman (pemberian ganti rugi) kepada pihak yang hak-haknya dilanggar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah dengan sumber data kepustakaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bank berhak memberikan sanksi kepada nasabah yang terbukti mampu bayar namun melakukan tunggakan atas pembayaran angsuran dan/atau wanprestasi atas setiap ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak. Sanksi yang dapat diterapkan adalah berupa denda (ta’zir) dan/atau ganti rugi (dhaman). Bank dapat menerapkan salah satu atau keduanya kepada nasabah wanprestasi, dan tidak langsung serta merta diadakannya penyitaan atau pelelangan barang angunan, namun sebelum itu pihak bank syariah terlebih dahulu menawarkan restrukturisasi kepada nasabah. Namun kalau memang nasabahnya dengan sengaja memanfaatkan kondisi seperti ini, maka pihak bank syariah dapat mengenakan sanksi berupa ganti rugi kepada nasabahnya. Terkait beberapa ketentuan mengenai ganti rugi ini telah ditatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor: 43/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Ganti Rugi (dhaman).
DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI KHALIFAH UMAR IBN ABDUL AZIZ TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAULAH UMAWIYAH Siti Hayati
Millah: Journal of Religious Studies Vol. 19, No. 1, Agustus 2019 Penegakan Hukum Ekonomi Syariah dalam Pergeseran Paradigma Akad Perbank
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol19.iss1.art5

Abstract

Dinasti Umawiyah merupakan dinasti pertama  dalam dunia Islam pasca kepemimpinan Khulafaur Rasyiddin berakhir. Dinasti ini telah membawa kemajuan yang sangat pesat dalam penyebaranIslam ke seluruh dunia, salah satu tokoh khalifah yang akan penulis bahas dalam kajian ini  adalah Umar Ibn Abdul Aziz, ia merupakan seorang khalifah yang sangat berhasil dalam memimpin rakyatnya walaupun masa pemerintahanya hanya 30 bulan Atau 2 tahun 6 bulan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kajian historis dengan menggunakan sumber library research. Kesimpulanya bahwa pada masa Umar, sumber penerimaan terbesar diperoleh dari sektor Zakat dan Kharaj,  ditambah dengan penerimaan negara lain, seperti Fay, jizyah, usyur, ghanimah dan pengeluaran negara digunakan untuk kepentingan masyarakat dilaksanakan dengan prinsip keadilan dan pengeluaran untuk kepentingan negara yang dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian. Implikasi dari kebijakan ekonomi yang  telah dilakukan oleh Umar adalah ia berhasil meningkatkan daya beli masyarakat dan kesejahteraan rakyat  tidak ada lagi fakir miskin,  beban pajak menurun, banyak masyarakat yang mualaf, serta adanya rasa aman dan nyaman.Kata Kunci: Dampak, kebijakan ekonomi, Khalifah Umar bin Abdul Aziz