Ada beberapa permasalahan dalam dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, salah satunya keterbatasan dalam pembelajaran yang cenderung dilakukan secara daring. Karena dalam pelaksanaan pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat-perangkat mobile seperti smarphone, laptop, komputer, tablet, dan koneksi internet untuk mengakses informasi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius bagi anak-anak yang menetap di yayasan Al-Kamilah karena kurangnya fasilitas tersebut. Karena kurangnya fasilitas tersebut, sehingga perlu usaha lebih untuk meningkatkan pehamahan akan materi ajar sekolah, khususnya pada mata pelajaran yang memerlukan analisis tinggi yaitu matematika dan juga kemampuan yang sangat berguna di era globalisasi saat ini yaitu Bahasa inggris. Hal ini terjadi karena yayasan Al-Kamilah merupakan yayasan unggulan yang menjadi percontohan di kota Depok. Selain itu, agar setelah anak-anak keluar dari yayasan memiliki bekal yang cukup dalam mengarungi kehidupannya, maka perlu juga adanya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan soft skills, khususnya kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship), dengan harapan dapat menumbuhkan jiwa berwirausahan dan menjadi bekal di masa mendatang dalam memperbaiki taraf hidup anak-anak. Tim pengabdi memutuskan untuk memberi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan berhitung dan berbahasa inggris dengan pendekatan kewirausahaan secara intensif melalui tatap muka langsung sebagai upaya untuk membantu anak-anak dalam Yayasan belajar di masa pandemi saat ini, sehingga walau fasilitas-fasilitas pembelajaran daring di Yayasan belum terpenuhi secara optimal, setidaknya anak-anak di sana tetap bisa belajar dan memahami materi ajar sekolah dengan lebih baik, serta untuk menumbuhkan minat berwirausaha mereka. Target luaran pengabdian masyarakat adalah dengan menerbitkan hasil pengabdian menjadi artikel pada jurnal pengabdian masyarakat.