Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN WISATA SEJARAH DI DESA TEBING TINGGI KECAMATAN SIULAK MUKAI Apdelmi Apdelmi; Dewi Iriana; Reka Seprina
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.270

Abstract

Daerah Siulak Mukai adalah kecamatan wilayah pemekaran dari daerah Kecamatan Siulak, yang dibentuk berdasarkan peraturan daerah No 13 Tahun 2012. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, terdapat 14 Desa yang berada di Kecamatan Siulak Mukai. Salah satunya adalah Desa Tebing Tinggi. Desa Tebing Tinggi merupakan salah satu desa yang memiliki peninggalan sejarah potensial untuk dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Sejarah, diantaranya : Umah Lahik Panjang, Lumbung padi Tuo, Tabuh Tuo, serta alat peninggalan sejarah lainnya. Upacara-upacara adat yang dilaksanakan pada periode tertentu juga menambah nilai dalam pengembangan wisata Sejarah Desa Tebing Tinggi. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat peninggalan sejarah potensial tersebut kurang dikembangkan, karenanya tim PPM Universitas Jambi bekerja sama mengadakan melalui pemberdayaan masyarakat setempat, yaitu dengan beberapa cara seperti memberi dorongan dan motivasi bagi masyarakat, serta mengajak masyarakat sadar akan potensi wisata sejarah yang ada dan mau mengembangkan wisata tersebut menjadi tindakan nyata. Model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan yaitu sesuai dengan pendekatan Damotharan, 2009 yaitu menggunakan metode 7 D. Hasil kegiatan PPM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra akan potensi peninggalan sejarah sebagai objek wisata berbasis sejarah yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Masyarakat juga sudah melist dan mendokumentasikan peninggalan sejarah potensial tersebut.
Improving Indonesian Digital History Usage of Junior High School Students with Audiovisual Media Amir Syarifuddin; Reka Seprina
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 3 (2021): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.838 KB) | DOI: 10.55324/ijoms.v1i3.35

Abstract

Listening, as one form of language skills, is an early and basic skills of language learning processes of humans. Listening skills made ??the news because this type of research is somewhat less skill to get attention. The main problem in this research is how to improve the ability to hear the Indonesian news in audio-visual media (TV) at the Junior High School seventh grade students Adhyaksa 1 Jambi. The aim is to determine the ability of Indonesian-language news on student following the student's behavior changes, after the use of audio visual media with Samba method, giving tasks, and methods of discussion. Listening to the news consists of extensive listening that is more free, and intensive in nature and need more targeted surveillance. This research into classroom action research (CAR), the sample in this study were the students who take as many as 10 people from 30 students. Technique of data collecting is done through tests and non-test (interview, oservasi and documentation). Furthermore, the data were analyzed with quantitative and qualitative approaches.
Pemanfaatan Model Project Based Learning Digital Storytelling untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa Apdelmi Apdelmi; Anny Wahyuni; Reka Seprina
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa  kelas B prodi Pendidikan Sejarah pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisis dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara studi dokumentas dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa  Penggunakan Model Project Based Learning Digital Storyteling pada mata kuliah Sejarah Asia Tenggara di prodi pendidikan sejarah dapat diterapkan dengan baik dilihat dari skor rata pada siklus satu mendapat 43,33%, pada siklus II mendapat skor sebanyak 70%, artinya mengalami peningkatan  sebanyak 26,67%. Pada  siklus III skor rata perolehan setiap kelompok adalah 90,55%  itu artinya mengalami peningkatan sebanyak 20,55%. Sedangkan untuk kepercayaan diri mengalami peningkatan siklus satu mendapat 40%, pada siklus II mendapat 63 % dan siklus III mendapat 86%.
SEJARAH KOTA MODERN MASA KOLONIAL BELANDA: STUDI KASUS KOTA TUA DI MUARO TEMBESI BATANG HARI Siti Syuhada; Supian Ramli; Reka Seprina
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.405 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i2.4226

Abstract

Selama menduduki Jambi, Belanda membangun fasilitas-fasilitas pendukung untuk kelangsungan aktivitas kehidupan mereka baik di kota maupun di pedalaman, seperti benteng, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, rumah tinggal, perkantoran dan lain-lain. Beberapa bangunan yang didirikan oleh belanda dan masih ada sampai sekarang adalah menara air jelutung, kantor pos muaro tebo, perpustakaan umum kota Jambi dan bangunan UNJA lama, jembatan makalam dan makam belanda. Fasilitas yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Belanda menyulap Jambi menjadi sebuah kota yang bernuansa Netherland di tanah Jambi. Ketika Belanda menguasai Jambi, Belanda memilih Muara Tembesi sebagai pusat kota pemerintahan Belanda karena letaknya yang sangat strategis dimana dia berada di mulut pertemuan dua sungai utama Batanghari yakni dari sungai Batanghari dan Batang Merangin, sementara sungai pada zaman dulu adalah jalur transportasi utama masyarakat Jambi. Dari Muara Tembesi Belanda bisa leluasa memantau arus lalulintas keluar masuk warga dari arah Jambi ke daerah huluan atau sebaliknya. Wilayah ini sangat strategi dijadikan untuk memantau arus lalulintas keluar masuk warga dari arah Jambi ke daerah huluan atau sebaliknya. Sehingga untuk memudahkan kontrol lalulintas kedua wilayah bagian pedalaman tersebut maka dibangunlah Benteng di Muara Tembesi yang berfungsi sebagai sebagai tempat kediaman sekaligus perkantoran bagi orang Belanda. Selanjutnya Belanda mulai mengembangkan dan membangun sebuah kota yang bernuansa Netherland di sana. Akhinya daerah Muara Tembesi dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di Jambi (ibukota pada masa Kolonial Belanda di Jambi). Kata Kunci: Kota bernuansa Netherland, Muara Tembesi, Pusat Pemerintahan Kolonial di Jambi
PERANAN KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA PADA MASA HINDIA-BELANDA HINGGA REFORMASI MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN IR. JOKOWI DODO Uswatun Khasanah; Reka Seprina
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 2 No. 1 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah dan Sejarah
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.174 KB)

Abstract

Pemerintah kolonial belanda masih diakui sebagai penguasaan Hindia Belanda atas wilayah Indonesia Mereka sudah pergi sebelumnya. Sejak saat itu muncul fenomena kewenangan ganda di satu wilayah diantara pemerintahan Hindia Belanda dengan Republik Indonesia. Artikel ini menjelaskan tentang  masa reformasi menimbulkan sejumlah tindakan memberontak oleh rakyat yang menyebabkan sebuah wilayah menjadi kewenangan pemerintahan Belanda. Dan Metode yang akan  digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian sejarah yang terbagai menjadi empat bagaian, Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Peranan Kepolisian yang kondusif guna meminimalkan akibat dari serangan teroris dan permusuhan yang terjadi pada saat itu. Kepolisian pada masa Hindia-Belanda mengawasi perkembangan media cetak ini pada tahun berlangsung sangat lama hingga kemerdekaan. Perubahan penting terjadi pada isi surat kabar dari munculnya kabar sebagai instrumen yang berperan dalam komunikasi perdagangan sampai menjelma sebagai dewan yang mengangkat isu sosial dan politik.
Pengembangan Model Pembelajaran Team Games Tournaments (TGT) Berbasis Fotografi Bukti Peninggalan Sejarah Pada Tingkat SMA : Development of a Learning Model for Team Games Tournaments (TGT) Based on Photography Evidence of Historical Heritage At the High School Level Reka Seprina; Yuliana; Apdelmi
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pendidikan sejarah berupa meninggakatan pengetahuan, kognitif, afektif, maupun psikomotorik dan pemahaman nilai yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah, sehingga dapat mengembangkan jati diri bangsa untuk menghadapi tantangan di masa yang akan dating. Namun pada kenyataannya sangat jauh berbeda pembelajaran sejarah, alih-alih memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan tersebut, pembelajaran sejarah tampak suram, tak bermakna, penuh dengan beban hafalan dan membosankan serta kurang menarik. Tujuan penelitian ini untuk mengembangakan model pembelajaran model pembelajata team games tournaments (TGT) berbasis fotografi bukti peninggalan sejarah pada pelajaran sejarah di SMA. Metodologi yang digunakan adalah desain pengembangan model ASSURE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengemabngan model model pembelajaran team games tournaments (TGT) berbasis fotografi bukti peninggalan sejarah pada pelajaran sejarah di SMA sangat layak untuk di gunakan dalam pembelajaran sejarah.
Study Perkembangan Perekonomian Jambi Masa Hindia-Belanda (1906-1942) Sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Sejarah Berbasis Lokal: Indonesia Reka Seprina
Jurnal EduSosial Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.397 KB) | DOI: 10.22437/jeso.v1i1.15487

Abstract

Jambi is one of the areas that can not be separated from the cultivation of Dutch colonialism in 1906-1942 (36 years), this brought changes in Jambi in the field of political system, brings in Jambi in the field of political, socio-cultural and economic systems. This research was conducted to identify how the economic development of western influences, especially Dutch Colonialism in Jambi, can be used as a source of learning, especially teaching materials based on local history in Jambi, especially during the period of colonialism and Dutch imperialism. This research method uses qualitative descriptive research. The results showed that the economic development of Jambi during Colonialism can be used as a teaching material for local history in the subjects of Indonesian History and The History of Interest. This locally based teaching material is very useful for learners because the material is close to the environment of life, thus making the goal of historical learning achieved and become more meaningful. In addition, it can also build a character of love for history and the nature of responsibility for preservation, concern for heritage and historical relics and the growth of nationalism.
Perjuangan Abdul Wahid VS Kolonial Belanda di Jambi (1916): Study Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Sejarah: Indonesia Reka Seprina; Yuliana Yuliana
Jurnal EduSosial Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Edu Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.719 KB) | DOI: 10.22437/jeso.v2i1.17989

Abstract

This research was conducted to examine how Abdul Wahid's resistance against the Dutch Colonials that can be used as a teaching material in historical learning. This research method was conducted to examine how Abdul Wahid's resistance against the Dutch Colonials that can be used as a teaching material in historical learning. The research method used in the writing of this article is in the form of descriptive Qualitative methods. The results of this study showed that Abdul Wahid's struggle against the Dutch Colonial in Jambi that occurred in 1916 was one of the reactions of the Jambi people to the colonization carried out by the Dutch that brought misery to the people of Jambi. Abdul Wahid's struggle against the Dutch Colonial in Jambi can be used as a source of local history jambi and as a teaching material on historical learning for learners because this material is closely related to the environment they live in so as to make this historical learning more meaningful, can shape the personality of learners to love the homeland more, have a spirit of patriotism and increase nationalism and defend the country for The next generation of the nation.
Application Of Local Functions In Culture Melayu Arabic Of Jambi Seberang Communities As A History Learning Module Apdelmi Apdelmi; Reka Seprina
Diakronika Vol 19 No 2 (2019): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.897 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss2/116

Abstract

In essence, culture has values that are capable of being inherited and carried out along with the development of society. In carrying out our daily lives we cannot be separated from cultural elements, every thing we do and we do in life is greatly influenced by local culture. Culture is also used as a guide for making decisions in the fields of social, legal, economic and inherited through communication from one generation to the next, so that generations inherited have the toughness in living their lives. As stated by Geertz in (Rusdi Yunus, 2014: 1) that culture is a pattern of meaning manifested in symbols and passed down from generation to generation. In other words, culture is the work of humans who are able to produce and develop human knowledge and attitudes towards life that are inherited through communication and learning.
PERKEMBANGAN SISTEM PERDAGANGAN KARET DI KABUPATEN TEBO (1980-2022) SEBAGAI BAHAN AJAR SEJARAH DI SMA N 15 MUARO JAMBI Evi Fajarini; Reka Seprina
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2023): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v1i1.34

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana perkembangan sistem perdagangan karet yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan artikel ini berupa metode Kualitatif deskriftif. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa sistem perdagangan karet di Kabupaten Tebo yang pertama, perniagaan masyarakat transmigran dengan pemerintah. Fase kedua, perniagaan masyarakat eks-transmigran dengan kehadiran pihak swasta baik dari koperasi unit desa maupun perorangan yang disebut dengan istilah tengkulak Ketiga, perniagaan masyarakat dengan pola kelompok tani karet rakyat dengan model lelang dengan para tengkulak dalam bentuk pelelangan. Perkembangan sistem perdagangan karet Tebo tahun 1980-2022 dapat dimanfaatkan menjadi sumber sejarah lokal wilayah Tebo dan sebagai bahan ajar pada pembelajaran sejarah bagi peserta didik karena materi ini berkaitan erat dengan peserta didik agar mengetahui perkembangan perdagangan karet di lingkungan yang di tinggali, dan juga untuk mengetahui sejarah bagaimana awal mulanya perdagangan karet di wilayah Tebo, sehingga nilai-nilai perjuangan yang dilakukan rakyat Tebo dapat membantu membangkitkan semangat perjuangan dan pembentukan karakter nasionalisme bagi kaum muda.