Silvie Ardhanie Aviandharie
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia No.1 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Ampas Inti Sawit (Palm Kernel Mill/PKM) Sebagai Media Fermentasi Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Penghasil β-Glukan Retno Yunilawati; Dwinna Rahmi; Silvie Ardhanie Aviandharie; Syamsixman Syamsixman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1805

Abstract

Beta glukan adalah polisakarida dari monomer glukosa yang mempunyai ikatan β-(1,3) dan β-(1,6)-glukosida, sebagai komponen utama polisakarida pada mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan khamir. Saccharomyces cerevisiae (S. cerevisiae) merupakan jenis khamir yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan β-glukan. Pertumbuhan dan metabolisme S.cerevisiae dalam media fermentasi memerlukan sumber karbon yang berasal dari glukosa. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan ampas inti sawit (Palm Kernel Mill / PKM) yang mengandung 48% karbohidrat untuk menggantikan glukosa dalam media fermentasi S.cerevisiae melakukan hidrolisis ampas inti sawit menggunakan asam (HCl) dan basa (NH4OH). Hidrolisis berlangsung optimal dengan konsentrasi HCl 5% yang menghasilkan glukosa sebesar 48,67% dan konsentrasi NH4OH 2% yang menghasilkan glukosa sebesar 55,08%. Hasil analisis menggunakan spektrokfotometer infra merah menunjukkan bahwa spektrum inframerah dari ekstrak β-glukan S.cerevisiae yang ditumbuhkan dalam media fermentasi PKM memiliki pola yang sama dengan spektrum inframerah ekstrak β-glukan S.cerevisiae yang ditumbuhkan dalam media fermentasi glukosa.
Kombinasi Teknologi Elektrokoagulasi dan Fotokatalisis dalam Mereduksi Limbah Berbahaya dan Beracun Cr (VI) Bumiarto Nugroho Jati; Silvie Ardhanie Aviandharie
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 2 Oktober 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v37i2.1822

Abstract

Teknologi elektrokoagulasi dan fotokatalisis telah diterapkan dalam mereduksi limbah Cr(VI) yang sangat berbahaya dan beracun yang berasal dari limbah Cr(VI) sintetik. Proses penelitian elektrokoagulasi diawali dengan mencari tegangan proses yang optimal untuk elektroda alumunium, besi, dan kombinasi keduanya dengan variasi tegangan 1,5 V; 3 V; 4,5 V; 6 V; 9 V dan 12 V. Elektroda alumunium dengan tegangan 6 V dipilih untuk diuji selama 6 jam dan disampling setiap jam. Hasil penelitian reduksi yang optimal yaitu sebesar 65,2% diperoleh dengan waktu proses selama 3 jam. Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan proses fotokatalisis untuk limbah yang telah diolah dengan elektrokoagulasi dengan menggunakan variasi komposit TiO2-karbon aktif dan TiO2-zeolit selama 6 jam dan analisis disampling setiap jam. Proses fotokatalisis paling optimal dapat mereduksi Cr (VI) sebesar 98,8% dengan menggunakan komposit TiO2-karbon aktif selama 5 jam menjadi 0,1 mg/L. Konsentrasi akhir limbah Cr(VI)  tersebut sudah aman jika dibuang ke lingkungan karena sudah memenuhi baku mutu limbah cair yang dipersyaratakan sesuai dengan Kep-51/MENLH/10/1995.  Pada proses akhir juga tidak dihasilkan sludge yang berbahaya bagi lingkungan.
Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Bumiarto Nugroho Jati; Siti Naimah; Silvie Ardhanie Aviandharie; Rahyani Ermawati
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 1 April 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v34i1.1858

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC) dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS) dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 
Kombinasi Teknologi Elektrokoagulasi dan Fotokatalisis dalam Mereduksi Limbah Berbahaya dan Beracun Cr (VI) Bumiarto Nugroho Jati; Silvie Ardhanie Aviandharie
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 2 Oktober 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.666 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i2.1822

Abstract

Teknologi elektrokoagulasi dan fotokatalisis telah diterapkan dalam mereduksi limbah Cr(VI) yang sangat berbahaya dan beracun yang berasal dari limbah Cr(VI) sintetik. Proses penelitian elektrokoagulasi diawali dengan mencari tegangan proses yang optimal untuk elektroda alumunium, besi, dan kombinasi keduanya dengan variasi tegangan 1,5 V; 3 V; 4,5 V; 6 V; 9 V dan 12 V. Elektroda alumunium dengan tegangan 6 V dipilih untuk diuji selama 6 jam dan disampling setiap jam. Hasil penelitian reduksi yang optimal yaitu sebesar 65,2% diperoleh dengan waktu proses selama 3 jam. Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan proses fotokatalisis untuk limbah yang telah diolah dengan elektrokoagulasi dengan menggunakan variasi komposit TiO2-karbon aktif dan TiO2-zeolit selama 6 jam dan analisis disampling setiap jam. Proses fotokatalisis paling optimal dapat mereduksi Cr (VI) sebesar 98,8% dengan menggunakan komposit TiO2-karbon aktif selama 5 jam menjadi 0,1 mg/L. Konsentrasi akhir limbah Cr(VI)  tersebut sudah aman jika dibuang ke lingkungan karena sudah memenuhi baku mutu limbah cair yang dipersyaratakan sesuai dengan Kep-51/MENLH/10/1995.  Pada proses akhir juga tidak dihasilkan sludge yang berbahaya bagi lingkungan.
Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Bumiarto Nugroho Jati; Siti Naimah; Silvie Ardhanie Aviandharie; Rahyani Ermawati
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 1 April 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.793 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v34i1.1858

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC) dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS) dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 
Pemanfaatan Ampas Inti Sawit (Palm Kernel Mill/PKM) Sebagai Media Fermentasi Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Penghasil β-Glukan Retno Yunilawati; Dwinna Rahmi; Silvie Ardhanie Aviandharie; Syamsixman Syamsixman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2151.81 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1805

Abstract

Beta glukan adalah polisakarida dari monomer glukosa yang mempunyai ikatan β-(1,3) dan β-(1,6)-glukosida, sebagai komponen utama polisakarida pada mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan khamir. Saccharomyces cerevisiae (S. cerevisiae) merupakan jenis khamir yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan β-glukan. Pertumbuhan dan metabolisme S.cerevisiae dalam media fermentasi memerlukan sumber karbon yang berasal dari glukosa. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan ampas inti sawit (Palm Kernel Mill / PKM) yang mengandung 48% karbohidrat untuk menggantikan glukosa dalam media fermentasi S.cerevisiae melakukan hidrolisis ampas inti sawit menggunakan asam (HCl) dan basa (NH4OH). Hidrolisis berlangsung optimal dengan konsentrasi HCl 5% yang menghasilkan glukosa sebesar 48,67% dan konsentrasi NH4OH 2% yang menghasilkan glukosa sebesar 55,08%. Hasil analisis menggunakan spektrokfotometer infra merah menunjukkan bahwa spektrum inframerah dari ekstrak β-glukan S.cerevisiae yang ditumbuhkan dalam media fermentasi PKM memiliki pola yang sama dengan spektrum inframerah ekstrak β-glukan S.cerevisiae yang ditumbuhkan dalam media fermentasi glukosa.