Wiwik Pudjiastuti
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia No.1 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penelitian Menggunakan Cold Roll Box (CRB) Dengan Phase Change Materials (PCMs) Untuk Mempertahankan Kesegaran Produk Pertanian Wiwik Pudjiastuti; Hendartini Hendartini; Guntarti Supeni; Arie Listyarini
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v33i2.1849

Abstract

Penelitian tentang sistem distribusi menggunakan Cold Roll Box (CRB) dengan Phase Change Materials (PCMs) untuk mempertahankan kesegaran produk pertanian telah dilakukan dengan kerjasama antara Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) dengan KITECH, Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan satu sistem yang paling efektif untuk distribusi produk-produk pertanian yang memerlukan pendingin dalam rangka mempertahankan kualitas dan kesegarannya. Sebagai media pendingin pada sistem ini digunakan PCMs dalam bentuk modul PCMs yang dipasang ke dalam CRB dengan terlebih dahulu dilakukan pembekuan selama kurang lebih 8 jam dalam refrigerator. Produk-produk pertanian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lettuce dan brokoli, sedangkan PCMs yang digunakan adalah PCMs dengan suhu -4°C. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, dengan menggunakan sistem ini, kesegaran produk pertanian dapat dijaga kesegarannya selama proses distribusi selama 22 jam. 
Efek Waktu Milling Terhadap Karakterisasi Partikel Kapur Alam Dengan Menggunakan X-Ray Diffraction Indra Gunawan; Saeful Yusuf; Sudirman Sudirman; Wiwik Pudjiastuti
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 1 April 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v33i1.1835

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi partikel kapur alam akibat variasi waktu milling dengan X-Ray Diffraction (XRD). Kapur alam yang awalnya digerus dengan mortar dan diayak sehingga didapatkan serbuk berukuran 400 mesh. Kapur alam hasil ayakan kemudian digiling dengan High Energy Milling (HEM) pada variasi waktu penggilingan 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam, 15 jam, dan 18 jam. Pada setiap selang waktu tersebut dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRD. Hasil pola difraksi dipelajari dengan menggunakan pencocokan dengan kartu Hanawalt dan diambil kesimpulan bahwa kapur alam terdiri dari Ca(OH)2 dan CaCO3. Sedangkan ukuran partikel dipelajari dengan mengamati pelebaran pola difraksi menggunakan metode Scherrer. Hasil perhitungan dengan metode Scherrer menghasilkan ukuran partikel Ca(OH)2 menjadi mengecil dari 1125 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 473,7 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 57,9%. Sedangkan untuk partikel CaCO3 pengecilan ukuran partikel terjadi dari 9000 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 600 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 93,3%. 
Application Of Phase Change Materials (PCM’s) To Preserve The Freshness Of Seafood Products Wiwik Pudjiastuti; Arie Listyarini; Arief Riyanto
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1813

Abstract

The application of Phase Change Materials (PCMs) as one of latent heat energy storage materials in smart cold system has been investigated for preserving a freshness of seafood products. In this investigation, PCMs was installed on Expanded Polystyrene (EPS) box system as insulated container. The freshness of the seafood product was shown by the time of keeping temperature during storage or distribution. Keeping temperature time of smart cold system using PCMs was compared to conventional cold system using ice cubes. The result shows that EPS box system using PCMs can prolonged the keeping temperature time and reached colder temperature than the conventional one. Microbiology test of products was monitored to prove that products occured no changes in quality.
Efek Waktu Milling Terhadap Karakterisasi Partikel Kapur Alam Dengan Menggunakan X-Ray Diffraction Indra Gunawan; Saeful Yusuf; Sudirman Sudirman; Wiwik Pudjiastuti
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 1 April 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.461 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v33i1.1835

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi partikel kapur alam akibat variasi waktu milling dengan X-Ray Diffraction (XRD). Kapur alam yang awalnya digerus dengan mortar dan diayak sehingga didapatkan serbuk berukuran 400 mesh. Kapur alam hasil ayakan kemudian digiling dengan High Energy Milling (HEM) pada variasi waktu penggilingan 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam, 15 jam, dan 18 jam. Pada setiap selang waktu tersebut dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRD. Hasil pola difraksi dipelajari dengan menggunakan pencocokan dengan kartu Hanawalt dan diambil kesimpulan bahwa kapur alam terdiri dari Ca(OH)2 dan CaCO3. Sedangkan ukuran partikel dipelajari dengan mengamati pelebaran pola difraksi menggunakan metode Scherrer. Hasil perhitungan dengan metode Scherrer menghasilkan ukuran partikel Ca(OH)2 menjadi mengecil dari 1125 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 473,7 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 57,9%. Sedangkan untuk partikel CaCO3 pengecilan ukuran partikel terjadi dari 9000 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 600 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 93,3%. 
Application Of Phase Change Materials (PCM’s) To Preserve The Freshness Of Seafood Products Wiwik Pudjiastuti; Arie Listyarini; Arief Riyanto
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.644 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1813

Abstract

The application of Phase Change Materials (PCMs) as one of latent heat energy storage materials in smart cold system has been investigated for preserving a freshness of seafood products. In this investigation, PCMs was installed on Expanded Polystyrene (EPS) box system as insulated container. The freshness of the seafood product was shown by the time of keeping temperature during storage or distribution. Keeping temperature time of smart cold system using PCMs was compared to conventional cold system using ice cubes. The result shows that EPS box system using PCMs can prolonged the keeping temperature time and reached colder temperature than the conventional one. Microbiology test of products was monitored to prove that products occured no changes in quality.
Penelitian Menggunakan Cold Roll Box (CRB) Dengan Phase Change Materials (PCMs) Untuk Mempertahankan Kesegaran Produk Pertanian Wiwik Pudjiastuti; Hendartini Hendartini; Guntarti Supeni; Arie Listyarini
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.935 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v33i2.1849

Abstract

Penelitian tentang sistem distribusi menggunakan Cold Roll Box (CRB) dengan Phase Change Materials (PCMs) untuk mempertahankan kesegaran produk pertanian telah dilakukan dengan kerjasama antara Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) dengan KITECH, Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan satu sistem yang paling efektif untuk distribusi produk-produk pertanian yang memerlukan pendingin dalam rangka mempertahankan kualitas dan kesegarannya. Sebagai media pendingin pada sistem ini digunakan PCMs dalam bentuk modul PCMs yang dipasang ke dalam CRB dengan terlebih dahulu dilakukan pembekuan selama kurang lebih 8 jam dalam refrigerator. Produk-produk pertanian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lettuce dan brokoli, sedangkan PCMs yang digunakan adalah PCMs dengan suhu -4°C. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, dengan menggunakan sistem ini, kesegaran produk pertanian dapat dijaga kesegarannya selama proses distribusi selama 22 jam.