Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK PATI SINGKONG/PVA DENGAN PENAMBAHAN PULP TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN ASAM SITRAT TERAKTIVASI Bernadeta Ayu Widyaningrum; Wida Banar Kusumaningrum; Firda Aulya Syamani; Dwi Ajias Pramasari; Sukma Surya Kusuma; Fazhar Akbar; Rahyani Ermawati; Agustina Arianita Cahyaningtyas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.6130

Abstract

Bioplastik pati singkong telah banyak dilirik sebagai alternatif pengganti plastik non-degradasi. Namun sifat mekanik yang rendah mengharuskan dilakukannya penambahan bahan adiktif seperti polivinil alkohol (PVA) dan dimodifikasi dengan penambahan pulp tandan kosong kelapa sawit (TKKS) maupun dengan asam sitrat teraktivasi (AS). Komposisi optimum bioplastik terplastisasi/ PVA  yang didapat yaitu sebanyak 5,5 gram pati singkong, 0,275 gram gliserol, dan 5,5 gram PVA. Pada pembuatannya pati singkong dengan bahan aditif lainnya dicampur pada suhu 75 oC dan dituangkan pada cetakkan, kemudian dikeringan pada suhu ruang. Nilai kuat tarik dan presentase elongasi dilihat sebagai indikasi sifat mekanik. Pada penelitian ini dihasilkan penambahan komposisi 0,055 gram TKKS menghasilkan kuat tarik 14,248 N/mm2 dan presentase elongasi sebesar 29,596% dibandingkan dengan penambahan AS teraktivasi sebanyak 0,825 gram dengan nilai kuat tarik 14,512 N/mm2 dan presentase elongasi sebesar 16,932%. Gugus fungsi O–H, C–H, C=O, dan C–O mengindikasikan interaksi komposit bioplastik yang terkonfirmasi menggunakan spektroskopi FTIR. Menurut tes differential scanning colorimetry (DSC) ditunjukkan adanya puncak endotermik yang merupakan kondisi peleburan dari pengaruh interaksi komposisi dalam bioplastik selama proses pemanasan. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa bioplastik terplastisasi/ PVA dengan penambahan TKKS mampu meningkatkan sifat mekanik dan dapat digunakan sebagai acuan pembuatan bioplastik, khususnya sebagai kemasan.
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK PATI SINGKONG/PVA DENGAN PENAMBAHAN PULP TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN ASAM SITRAT TERAKTIVASI Bernadeta Ayu Widyaningrum; Wida Banar Kusumaningrum; Firda Aulya Syamani; Dwi Ajias Pramasari; Sukma Surya Kusuma; Fazhar Akbar; Rahyani Ermawati; Agustina Arianita Cahyaningtyas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.6130

Abstract

Bioplastik pati singkong telah banyak dilirik sebagai alternatif pengganti plastik non-degradasi. Namun sifat mekanik yang rendah mengharuskan dilakukannya penambahan bahan adiktif seperti polivinil alkohol (PVA) dan dimodifikasi dengan penambahan pulp tandan kosong kelapa sawit (TKKS) maupun dengan asam sitrat teraktivasi (AS). Komposisi optimum bioplastik terplastisasi/ PVA  yang didapat yaitu sebanyak 5,5 gram pati singkong, 0,275 gram gliserol, dan 5,5 gram PVA. Pada pembuatannya pati singkong dengan bahan aditif lainnya dicampur pada suhu 75 oC dan dituangkan pada cetakkan, kemudian dikeringan pada suhu ruang. Nilai kuat tarik dan presentase elongasi dilihat sebagai indikasi sifat mekanik. Pada penelitian ini dihasilkan penambahan komposisi 0,055 gram TKKS menghasilkan kuat tarik 14,248 N/mm2 dan presentase elongasi sebesar 29,596% dibandingkan dengan penambahan AS teraktivasi sebanyak 0,825 gram dengan nilai kuat tarik 14,512 N/mm2 dan presentase elongasi sebesar 16,932%. Gugus fungsi O–H, C–H, C=O, dan C–O mengindikasikan interaksi komposit bioplastik yang terkonfirmasi menggunakan spektroskopi FTIR. Menurut tes differential scanning colorimetry (DSC) ditunjukkan adanya puncak endotermik yang merupakan kondisi peleburan dari pengaruh interaksi komposisi dalam bioplastik selama proses pemanasan. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa bioplastik terplastisasi/ PVA dengan penambahan TKKS mampu meningkatkan sifat mekanik dan dapat digunakan sebagai acuan pembuatan bioplastik, khususnya sebagai kemasan.