Siswa seharusnya mempunyai perkembangan kemampuan berpikir secara alamiah sesuai dengan klasifikasi umur Piaget. Kemampuan berpikir formal adalah salah satu unsur dalam teori perkembangan intelektual Piaget. Dalam konteks pembelajaran IPA, kemampuan berpikir formal mempunyai peranan yang penting untuk memahami konsep, hukum dan prinsip-prinsip IPA. Kemampuan seseorang untuk membuat analisis dan mengembangkan teori IPA memerlukan kemampuan berpikir formal. Kemampuan berpikir formal terdiri dari 5 subtingkat, yaitu subtingkat F1, F2, F3, F4 dan F5. Subtingkat F1 adalah subtingkat paling rendah dan subtingkat F5 adalah subtingkat paling tinggi dalam tingkat kemampuan berpikir formal. Siswa pendidikan dasar (SD dan SLTP) yang sedang mempelajari IPA harus dapat mengoperasikan kemampuan berpikir formal sekurang-kurangnya pada level formal-1 atau F1. Untuk itu, pengajar IPA sejak dini harus berusaha untuk memacu perkembangan kemampuan berpikir siswanya melalui intervensi-intervensi dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.Students should have naturally intellectual development referring to Piaget classification. Formal thinking ability is one of the elements in Piagets intellectual development theory. Within the context of science learning, it has an important role for understanding concepts, laws and principles of science. The individual ability to make analysis and to develop scientific theory needs formal thinking ability. It consists of five sub levels, F1, F2, F3, F4 and F5. Students of elementry School and Junior High who are studying natural science must be able to operate their formal thinking at least to F1 sub level of formal thinking ability. For that reason, science teachers make an effort to accelerate their studentsformal thinking development by giving interventions throughout the teaching processes.