Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrisistem

PERMEABILITAS BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PADA AREAL KONVERSI LAHAN HUTAN I. Suryani
Jurnal Agrisistem Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.203 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permiabilitas pada berbagai kedalaman tanah pada areal konversi lahan hutan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, bulan Februari sampai Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan penampang melintang pada 12 profil tanah pada 4 transek (Barat - Timur dan Utara - Selatan). Selanjutnya contoh tanah komposit dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unhas. Penetapan permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh berdasarkan hukum Darcy. Hasil penelitian menunjukkan umumnya permiabilitas pada Transek 1, 2, 3 dan 4, berfluktuasi dari lapisan atas ke lapisan bawah dan cenderung menurun dengan bertambahnya kedalaman. Penurunan permiabilitas menurut kedalaman ini disebabkan oleh adanya vegetasi dan serasah pada permukaan tanah serta adanya aktivitas jasad hidup tanah, khususnya bakteri yang berperan dalamperombakan bahan organik sehingga stabilitas agregat tanah dan pori dapat dipertahankan.
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK) BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PADA AREAL KONVERSI LAHAN HUTAN I. Suryani
Jurnal Agrisistem Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.424 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kapasitas Tukar Kation (KTK) pada berbagai kedalaman tanah pada areal konversi lahan hutan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Februari sampai Oktober 2014. Penelitian menggunakan metode survei di lapangan, penentuan KTK dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Universitas Hasanuddin, dengan menggunakan sampel tanah yang diambil secara komposit di lokasi penelitian. Penetapan KTK ditentukan dengan metode Leaching menggunakan Amonium Asetat 1 N pH 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya KTK pada setiap desa dan masing-masing transek, nilainya berkisar sedang sampai tinggi. KTK untuk seluruh desa pada masing-masing transek umumnya menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman tanah, kecuali pada transek 2 menunjukkan pola distribusi nilai KTK yang relatif sama pada berbagai kedalaman. Nilai KTK yang tinggi pada horizon eluviasi terkait dengan adanya akumulasi bahan organik pada lapisan tersebut.
PENGARUH VEGETASI TERHADAP KANDUNGAN DAN SEBARAN LIAT PADA AREAL PERTANAMAN KAKAO DI PAPALANG, KABUPATEN MAMUJU I. Suryani
Jurnal Agrisistem Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.793 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vegetasi terhadap kandungan dan sebaran liat pada areal pertanaman kakao di Papalang, Kabupaten Mamuju. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan penampang melintang pada 12 profil tanah dibagi dalam 4 transek (Barat–Timur dan Utara–Selatan) pada areal pertanaman kakao di Papalang-Kabupaten Mamuju. Selanjutnya contoh tanah komposit dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unhas. Hasil analisis tanah untuk pengamatan tekstur dilakukan dengan menggunakan metode pipet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada areal pertanaman kakao, kandungan liat dari semua profil studi berada pada kisaran 45%–65% dengan trend sedikit berkurang dan tidak teratur dengan meningkatnya kedalaman tanah, jumlah ruang pori relatif konstan dengan nilai 40%–50%, ratio debu/liat pada semua profil umumnya meningkat dengan meningkatnya kedalaman tanah. Kandungan liat profil studi relatif tinggi dan ratio debu liat yang rendah dengan tekstur umumnya liat. Hal ini terkait dengan tingginya intensitas pelapukan akibat curah hujan yang tinggi dan batuan induk yang mudah melapuk serta kandungan mineral-mineral yang resisten yang relatif tinggi. Pola distribusi liat dengan kedalaman yang umumnya relatif konstan atau sedikit berkurang pada dasarnya terkait dengan telah hilangnya seluruh atau sebagian horizon A dari profil studi. Secara alami horizon A umumnya mempunyai kandungan liat yang relatif lebih rendah dari horizon B. Pola distribusi pori menurut kedalaman yang sejalan dengan distribusi liat menunjukkan tidak adanya akumulasi liat di horizon B yang diakibatkan tidak adanya periode kering yang jelas di wilayah studi.
PENGARUH VEGETASI TERHADAP KANDUNGAN NITROGEN TOTAL PADA BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PADA AREAL KAKAO DI PAPALANG, KABUPATEN MAMUJU I. Suryani
Jurnal Agrisistem Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.179 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vegetasi terhadap kandungan nitrogen total pada berbagai kedalaman tanah pada areal pertanaman kakao di Papalang- Kabupaten Mamuju. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan penampang melintang pada 12 profil tanah dibagi dalam 4 transek (Barat - Timur dan Utara - Selatan). Selanjutnya contoh tanah komposit dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unhas, dengan menggunakan metode Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada areal pertanaman kakao, secara umum, distribusi kadar N-total tanah menunjukkan pola yang bervariasi menurut kedalaman tanah. Kadar N-total pada transek 1 berkisar antara 0,12% - 0,21%, transek 2 berkisar antara 0,11% - 0,22%, transek 3 berkisar antara 0,11% -0,22% dan transek 4 berkisar antara 0,14% - 0,25%. Pola distribusi kadar N-total cenderung sama menurut kedalaman pada semua profil transek 2. Kadar N-total tanah berada pada kisaran 0,11% - 0,24% pada semua titik pengamatan pada profil P1, P2 dan P3. Kadar N-total tanah pada lapisan atas relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan di bawahnya pada semua profil.