Novi Nur Aidha
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian RI Jl. Balai Kimia I Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Ekstraksi Antioksidan Spirulina sp. Dengan Menggunakan Metode Ultrasonikasi Dan Aplikasinya Untuk Krim Kosmetik Siti Agustina; Novi Nur Aidha; Eva Oktarina
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 40 No. 2 Oktober 2018
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v40i2.4100

Abstract

Spirulina mengandung bahan aktif sebagai antioksidan, yang dapat digunakan untuk industri farmasi, kosmetik dan pangan. Antioksidan dapat dihasilkan dari proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi Spirulina sp untuk mendapatkan antioksidan dengan menggunakan metoda ultrasonikasi serta mengaplikasikannya pada krim kosmetik. Tahapan metode penelitian ini adalah: Ekstraksi dengan ultrasonikasi, menggunakan variabel waktu sonikasi selama 15 menit, 30 menit dan 45 menit; variable pelarut yaitu air dan etanol; identifikasi jenis antioksidan; analisis kandungan senyawa antioksidan dan pembuatan sediaan krim kosmetik. Variable pada pembuatan krim yaitu kadar ekstrak 0,1% dan 0,2%; serta waktu sonikasi selama 15 menit dan 30 menit. Pada proses ekstraksi Spirulina, waktu sonikasi yang menghasilkan antioksidan optimum adalah 15 menit, dengan kandungan antioksidan sebesar 452,87 µM, aktivitas antioksidan sebesar 70,27%, kandungan beta-karoten sebesar 15,98 mg/kg dan rendemen sebesar 37,15%. Aplikasi pada krim kosmetik optimum pada kondisi sonikasi 15 menit dan kadar ekstrak 0,2% dengan karakteristik krim yaitu kadar beta-karoten 4,85 mg/kg; kandungan antioksidan 16,83 µM; stabil selama penyimpanan dan cycling test; berwarna kuning, tidak berbau, tekstur halus, dan homogen; pH 7; serta cemaran mikroorganisme di bawah ambang batas sehingga aman digunakan. Hasil ekstraksi Spirulina yaitu beta-karoten dapat diekstraksi dengan air dan dapat diaplikasikan pada krim kosmetik sebagai sumber antioksidan.
Peningkatan Aktivitas Anti Aging Pada Krim Nanopartikel Dengan Penambahan Bahan Aktif Alam Dwinna Rahmi; Emmy Ratnawati; Retno Yunilawati; Novi Nur Aidha
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v36i2.1888

Abstract

Penambahan bahan aktif metil sinamat atau β-glukan yang berasal dari bahan alam dapat lebih meningkatkan aktivitas anti aging dalam krim nanopartikel berbasis kelapa sawit. Metil sinamat yang dipakai berasal dari minyak laja gowah Indonesia yang diekstraksi dan difraksinasi menghasilkan metil sinamat dengan kemurnian 99%. β-glukan yang digunakan berasal dari produk Korea. Pada penelitian ini proses sonikasi pada pembuatan krim nanopartikel tidak mempengaruhi jumlah kandungan bahan aktif di dalam krim. Aktivitas anti aging meningkat, dengan selisih skor kerutan antara krim nanopartikel murni dan krim nanopartikel dengan penambahan bahan aktif yaitu sebesar < 0,001 untuk metil sinamat dan < 0,05 untuk β-glukan. Selain itu, stabilitas emulsi krim tetap sekitar 99% setelah dibiarkan selama 7 bulan di ruang terbuka dan suhu ruang. 
Ekstraksi Antioksidan Spirulina sp. Dengan Menggunakan Metode Ultrasonikasi Dan Aplikasinya Untuk Krim Kosmetik Siti Agustina; Novi Nur Aidha; Eva Oktarina
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 40 No. 2 Oktober 2018
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.525 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v40i2.4100

Abstract

Spirulina mengandung bahan aktif sebagai antioksidan, yang dapat digunakan untuk industri farmasi, kosmetik dan pangan. Antioksidan dapat dihasilkan dari proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi Spirulina sp untuk mendapatkan antioksidan dengan menggunakan metoda ultrasonikasi serta mengaplikasikannya pada krim kosmetik. Tahapan metode penelitian ini adalah: Ekstraksi dengan ultrasonikasi, menggunakan variabel waktu sonikasi selama 15 menit, 30 menit dan 45 menit; variable pelarut yaitu air dan etanol; identifikasi jenis antioksidan; analisis kandungan senyawa antioksidan dan pembuatan sediaan krim kosmetik. Variable pada pembuatan krim yaitu kadar ekstrak 0,1% dan 0,2%; serta waktu sonikasi selama 15 menit dan 30 menit. Pada proses ekstraksi Spirulina, waktu sonikasi yang menghasilkan antioksidan optimum adalah 15 menit, dengan kandungan antioksidan sebesar 452,87 µM, aktivitas antioksidan sebesar 70,27%, kandungan beta-karoten sebesar 15,98 mg/kg dan rendemen sebesar 37,15%. Aplikasi pada krim kosmetik optimum pada kondisi sonikasi 15 menit dan kadar ekstrak 0,2% dengan karakteristik krim yaitu kadar beta-karoten 4,85 mg/kg; kandungan antioksidan 16,83 µM; stabil selama penyimpanan dan cycling test; berwarna kuning, tidak berbau, tekstur halus, dan homogen; pH 7; serta cemaran mikroorganisme di bawah ambang batas sehingga aman digunakan. Hasil ekstraksi Spirulina yaitu beta-karoten dapat diekstraksi dengan air dan dapat diaplikasikan pada krim kosmetik sebagai sumber antioksidan.
Peningkatan Aktivitas Anti Aging Pada Krim Nanopartikel Dengan Penambahan Bahan Aktif Alam Dwinna Rahmi; Emmy Ratnawati; Retno Yunilawati; Novi Nur Aidha
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1848.55 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v36i2.1888

Abstract

Penambahan bahan aktif metil sinamat atau β-glukan yang berasal dari bahan alam dapat lebih meningkatkan aktivitas anti aging dalam krim nanopartikel berbasis kelapa sawit. Metil sinamat yang dipakai berasal dari minyak laja gowah Indonesia yang diekstraksi dan difraksinasi menghasilkan metil sinamat dengan kemurnian 99%. β-glukan yang digunakan berasal dari produk Korea. Pada penelitian ini proses sonikasi pada pembuatan krim nanopartikel tidak mempengaruhi jumlah kandungan bahan aktif di dalam krim. Aktivitas anti aging meningkat, dengan selisih skor kerutan antara krim nanopartikel murni dan krim nanopartikel dengan penambahan bahan aktif yaitu sebesar < 0,001 untuk metil sinamat dan < 0,05 untuk β-glukan. Selain itu, stabilitas emulsi krim tetap sekitar 99% setelah dibiarkan selama 7 bulan di ruang terbuka dan suhu ruang. 
Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit Tio2 – Zeolit Siti Naimah; Silvie Ardhanie A.; Bumiarto Nugroho Jati; Novi Nur Aidha; Agustina Arianita Cahyaningtyas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.562 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v36i2.1889

Abstract

Telah dilakukan penelitian degradasi zat warna pada limbah cair industri tekstil menggunakan metode fotokatalitik dengan penambahan nanokomposit TiO2 - zeolit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kemampuan nanokomposit dalam mendegradasi zat warna serta parameter-parameter yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Zeolit alam diaktivasi terlebih dahulu sebelum dikompositkan dengan TiO2. Perbandingan TiO2 : zeolit yang digunakan pada pembuatan nanokomposit adalah 100:0, 20:80, 40:60, 50:50, 60:40, dan 0:100. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan limbah cair tekstil buatan yang dibuat dari pewarna Synolon yellow S- G6LS (untuk warna kuning) dan B/Blue R 150% special (untuk warna biru), sedangkan limbah cair industri tekstil diambil dari salah satu industri di Bogor. Waktu degradasi zat warna dilakukan dalam reaktor fotokatalitik selama 180 menit. Pada perbandingan TiO2 : zeolit 40:60 didapatkan degradasi zat warna tekstil buatan berwarna kuning maksimal adalah 99,9 % dan zat warna tekstil buatan berwarna biru maksimal 99,8%. Analisis warna menggunakan spektrofotometer dan HPLC. Nanokomposit TiO2 : zeolit 40 : 60 merupakan perbandingan optimal sehingga digunakan pada uji coba limbah cair industri tekstil. Degradasi maksimal warna kuning dengan pengolahan fotokatalitik yang ditambahkan nanokomposit pada limbah cair industri tekstil sebesar 98,4%, sedangkan untuk parameter uji zat organik, TSS, TDS, BOD, COD, dan lemak/minyak diperoleh nilai di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. 
Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit Tio2 – Zeolit Siti Naimah; Silvie Ardhanie A.; Bumiarto Nugroho Jati; Novi Nur Aidha; Agustina Arianita Cahyaningtyas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v36i2.1889

Abstract

Telah dilakukan penelitian degradasi zat warna pada limbah cair industri tekstil menggunakan metode fotokatalitik dengan penambahan nanokomposit TiO2 - zeolit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kemampuan nanokomposit dalam mendegradasi zat warna serta parameter-parameter yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Zeolit alam diaktivasi terlebih dahulu sebelum dikompositkan dengan TiO2. Perbandingan TiO2 : zeolit yang digunakan pada pembuatan nanokomposit adalah 100:0, 20:80, 40:60, 50:50, 60:40, dan 0:100. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan limbah cair tekstil buatan yang dibuat dari pewarna Synolon yellow S- G6LS (untuk warna kuning) dan B/Blue R 150% special (untuk warna biru), sedangkan limbah cair industri tekstil diambil dari salah satu industri di Bogor. Waktu degradasi zat warna dilakukan dalam reaktor fotokatalitik selama 180 menit. Pada perbandingan TiO2 : zeolit 40:60 didapatkan degradasi zat warna tekstil buatan berwarna kuning maksimal adalah 99,9 % dan zat warna tekstil buatan berwarna biru maksimal 99,8%. Analisis warna menggunakan spektrofotometer dan HPLC. Nanokomposit TiO2 : zeolit 40 : 60 merupakan perbandingan optimal sehingga digunakan pada uji coba limbah cair industri tekstil. Degradasi maksimal warna kuning dengan pengolahan fotokatalitik yang ditambahkan nanokomposit pada limbah cair industri tekstil sebesar 98,4%, sedangkan untuk parameter uji zat organik, TSS, TDS, BOD, COD, dan lemak/minyak diperoleh nilai di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.