Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPOSISI KIMIA, AKTIVITAS ANTIBAKTERI, DAN POTENSI SEBAGAI KEMASAN AKTIF BEBERAPA MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN REMPAH INDONESIA Retno Yunilawati; Windri Handayani; Dwinna Rahmi; Aminah Aminah; Cuk Imawan
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6704

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui komposisi kimia dan aktifitas antibakteri dari 6 jenis minyak atsiri Indoensia. Minyak atsiri  tersebut adalah minyak ketumbar, minyak bunga cengkeh, minyak sereh dapur, minyak kulit jeruk purut, minyak kayu manis, dan minyak kapulaga. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu karakterisasi minyak atsiri menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS) dan penentuan aktivitas antibakteri dari masing-masing minyak atsiri dengan bakteri gram positif Staphylococcus aureus NBRC 100910 dan bakteri gram negatif Escherichia coli NBRC 3301. Aktivitas antibakteri dinyatakan sebagai diameter zona hambat yang terbentuk pada saat pengujian. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur dan minyak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri  yang kuat  terhadap E. coli NBRC 330 dan S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat pada E. coli NBRC 330 masing-masing sebesar 24 mm, 47 mm dan 34 mm; dan pada S.aureus NBRC 100910 masing masing sebesar 22 mm, 25 mm dan 35 mm. Minyak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang pada E. coli NBRC 330 (19 mm) dan kuat pada S.aureus NBRC 100910 (28 cm). Minyak kapulaga menunjukkan aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang  terhadap dua bakeri tersebut dengan diameter zona hambat 14 mm untuk E. coli NBRC 330 dan 12 mm untuk S.aureus NBRC 100910. Minyak kulit jeruk purut hanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat sebesar 22 mm. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur, dan minyak kayu manis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam memperpanjang umur simpan makanan melalui teknologi kemasan aktif berdasarkan aktivitas antibakterinya.
KOMPOSISI KIMIA, AKTIVITAS ANTIBAKTERI, DAN POTENSI SEBAGAI KEMASAN AKTIF BEBERAPA MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN REMPAH INDONESIA Retno Yunilawati; Windri Handayani; Dwinna Rahmi; Aminah Aminah; Cuk Imawan
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6704

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui komposisi kimia dan aktifitas antibakteri dari 6 jenis minyak atsiri Indoensia. Minyak atsiri  tersebut adalah minyak ketumbar, minyak bunga cengkeh, minyak sereh dapur, minyak kulit jeruk purut, minyak kayu manis, dan minyak kapulaga. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu karakterisasi minyak atsiri menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS) dan penentuan aktivitas antibakteri dari masing-masing minyak atsiri dengan bakteri gram positif Staphylococcus aureus NBRC 100910 dan bakteri gram negatif Escherichia coli NBRC 3301. Aktivitas antibakteri dinyatakan sebagai diameter zona hambat yang terbentuk pada saat pengujian. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur dan minyak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri  yang kuat  terhadap E. coli NBRC 330 dan S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat pada E. coli NBRC 330 masing-masing sebesar 24 mm, 47 mm dan 34 mm; dan pada S.aureus NBRC 100910 masing masing sebesar 22 mm, 25 mm dan 35 mm. Minyak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang pada E. coli NBRC 330 (19 mm) dan kuat pada S.aureus NBRC 100910 (28 cm). Minyak kapulaga menunjukkan aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang  terhadap dua bakeri tersebut dengan diameter zona hambat 14 mm untuk E. coli NBRC 330 dan 12 mm untuk S.aureus NBRC 100910. Minyak kulit jeruk purut hanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat sebesar 22 mm. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur, dan minyak kayu manis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam memperpanjang umur simpan makanan melalui teknologi kemasan aktif berdasarkan aktivitas antibakterinya.