Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN PEMANFAATAN JAMBAN PADA PENDERITA HEPATITIS A DI DESA TERBIS KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2020 Lufia Prabawati; AT Diana Nerawati; Ernita Sari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 2 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i2.1536

Abstract

Kejadian hepatitis A merupakan hasil interaksi antara faktor agent, host, dan environment. Dari segi host ditunjukkan melalui perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan perilaku pemanfaatan jamban. Perilaku CTPS di desa Terbis 64,5% dari target pencapaian 95% dan cakupan kepemilikan jamban 78,5% dengan catatan 21,5% sharing. Hasil observasi menunjukkan 2 dari 10 responden belum memiliki jamban. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku CTPS dan pemanfaatan jamban pada penderita hepatitis A di Desa Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek tahun 2020.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan observasi dan wawancara terkait dengan perilaku CTPS dan pemanfaatan jamban pada penderita hepatitis A. Penelitian dilakukan di Desa Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek dengan menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian menggambarkan perilaku CTPS dalam kategori cukup (60,8%), dengan aspek pengetahuan kategori cukup (56,9%), sikap kategori cukup (58,8%) dan tindakan kategori kurang (58,8%). Hasil penelitian menggambarkan perilaku pemanfaatan jamban dalam kategori cukup (62,7%), dengan aspek pengetahuan kategori cukup (76,5%), sikap kategori cukup (54,9%) dan tindakan kategori kurang (51%).Disimpulkan aspek pengetahuan, sikap dan tindakan yang telah diberikan bobot dapat menggambarkan perilaku CTPS dalam kategori cukup dan perilaku pemanfaatan jamban dalam kategori cukup. Disarankan bagi masyarakat diperlukan adanya kesadaran akan pentingnya CTPS dan pemanfaatan jamban dalam memutus mata rantai penularan hepatitis A.