Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Pasien Wanita Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Ernaldi BaharProvinsi Sumatera Selatan Setyo wati
Kesmas Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.1.3268

Abstract

Salah satu penyebab adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan adalah anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data prevalensi anemia di Rumah Sakit Ernaldi Bahar diketahui bahwa pada tahun 2019, sebesar 41,79% pasien mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko anemia pada pasien wanita orang dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian anemia, sedangkan variabel independen, yaitu usia, pendidikan, sosial ekonomi, pola makan dan status gizi. Penelitian ini menggunakan data primer, dengan jumlah sampel sebanyak 208 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa persentase responden yang mengalami anemia sebesar 55,3%; persentase responden yang berusia dalam kategori dewasa awal sebesar 52,9%; persentase responden yang berpendidikan rendah sebesar 51,4%; sebagian besar responden memiliki sosial ekonomi dalam kategori tidak standar, yaitu sebesar 81,2%; dan persentase responden yang pola makannya dalam kategori terpenuhi sebesar 51,9%. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, pendidikan, sosial ekonomi, pola makan dan status gizi secara simultan dan parsial dengan kejadian anemia.
GENDER DIFFERENCES IN SPEAKING ANXIETY Annisa Fauziah; Setyo Wati; Tri Agustini Solihati
ETNOLINGUAL Vol. 6 No. 1 (2022): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v6i1.34064

Abstract

Speaking anxiety becomes a substantial matter in foreign language learning. Many studies have been discussed foreign language anxiety. Nevertheless, slight research has been undertaken on senior high school level. This research investigated Foreign Language Speaking Anxiety (FLSA) associated with male and female difference in senior high school level. This study aims to investigate whether male and female have the significant difference on students’ speaking anxiety level or not. Differential research method was used. From 77 grade IX students of SMA Terpadu Darussalam Tasikmalaya, 43 students were participated in this study. Probability sampling was used as the technique for selecting sample. A close-ended questionnaire adopted from Horwitz et.al (1986) was administrated to the participants to examine their Foreign Language Speaking Anxiety. The questionnaire has been passed validity test to determine whether it has positive consequences when they are used in practice. The result indicated that there is no statistically difference between male and female students. Although there was no statistically difference, the finding represents that females demonstrated a higher anxiety than males. Regarding to the result, it might be a light to help teacher choosing a great treatment for students’ anxiety during English language learning.
A SOCIOLINGUISTICS STUDY ON LANGUAGE ATTITUDE OF THE SUNDANESE COMMUNITY IN EASTERN PRIANGAN TOWARDS ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE IN INDONESIA Setyo wati
Humanitatis : Journal of Language and Literature Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Bumigora Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.678 KB) | DOI: 10.30812/humanitatis.v5i2.465

Abstract

A research of language attitude is getting much attention for years in some fields. Due to the importance of the language attitude, this research intends to describe the language attitude of Sundanese towards English language in Eastern Priangan, West Java Province. This study employed a descriptive qualitative research. The data used is the data obtained through questioners, observations, and in-depth interviews to know the attitude of the Sundanese community language. Respondents which were involved in the research are respondents living in Eastern Priangan, such as Ciamis, Banjar, Tasikmalaya city, Tasikmalaya regency, Sumedang, Garut, and Pangandaran. This research took a social situation. The result of the research shows that Sundanese people in Eastern Priangan have different language attitude, in terms of cognitive, behavioural, and affective aspects towards English as a foreign language. It indicates that the language attitudes of Sundanese community have different language attitudes towards English, in terms cognitive, behavioural, and affective aspects. Briefly, most of respondents’ obvious positive language attitude towards English can be concluded that they were well conscious of English importance. The research result reveals the Sundanese respondents have the negative affective attitude towards English. Positive behavioural language attitude of Sundanese community towards English shows lower than Sundanese. It shows that Sundanese people tend to speak Sundanese language than English language. Sundanese people tend to speak their mother tongue since they live in West Java where most people speak Sundanese language.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Pasien Wanita Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Ernaldi BaharProvinsi Sumatera Selatan Setyo wati
Kesmas Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.1.3268

Abstract

Salah satu penyebab adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan adalah anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data prevalensi anemia di Rumah Sakit Ernaldi Bahar diketahui bahwa pada tahun 2019, sebesar 41,79% pasien mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko anemia pada pasien wanita orang dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian anemia, sedangkan variabel independen, yaitu usia, pendidikan, sosial ekonomi, pola makan dan status gizi. Penelitian ini menggunakan data primer, dengan jumlah sampel sebanyak 208 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa persentase responden yang mengalami anemia sebesar 55,3%; persentase responden yang berusia dalam kategori dewasa awal sebesar 52,9%; persentase responden yang berpendidikan rendah sebesar 51,4%; sebagian besar responden memiliki sosial ekonomi dalam kategori tidak standar, yaitu sebesar 81,2%; dan persentase responden yang pola makannya dalam kategori terpenuhi sebesar 51,9%. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, pendidikan, sosial ekonomi, pola makan dan status gizi secara simultan dan parsial dengan kejadian anemia.