Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRANSFORMASI MITE “MISTERI GANG KERAMAT” MENJADI NASKAH DRAMA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 05 MEDAN TAHUN AJARAN 2019/2020 Nisa Prima; Ceni Rahim; Ronald Wibowo Sitompul Ginting; Sri Dinanta Beru Ginting
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 2 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.197 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v2i1.41

Abstract

Penelitian ini berjudul “Transformasi Mite “Misteri Gang Keramat” Menjadi Naskah Drama Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 05 Medan Tahun Ajaran 2019/2020”. Penelitian ini diangkat untuk mentransformasikan mite “Misteri Gang Keramat” menjadi naskah drama dan dijadikan sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia pada siswa SMP kelas VIII SMP Muhammdiyah 05 Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2018 sampai dengan Oktober 2019. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap. Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa mite “Misteri Gang Keramat”. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan dari masyarakat Gang Keramat, Mabar, Medan Deli. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan peyusunan laporan. Hasil penelitian diketahui mite “Misteri Gang Keramat” ini terbentuk karena adanya unsur mistis di daerah tersebut, terdapat sebuah pohon yang dianggap keramat dan sering didatangi oleh masyarakat sekitar untuk meminta sesuatu. Tujuan masyarakat bermacam-macam, ada yang meminta kesembuhan, keberuntungan dan sebagainya. Jika permintaan atau permohonannya terkabul, maka para penduduk sekitar akan meletakkan sesajen di bawah pohon sebagai wujud syukur. Sehingga dahulu para orang tua mengingatkan anaknya untuk tidak keluar malam karena daerah tersebut merupakan keramat, dari situlah mite ini muncul. Mite yang telah disusun kemudian ditransformasikan oleh peneliti menjadi naskah drama untuk dijadikan sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia.