Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

A Study of the Influence of Interior on Comfort in Outpatient Unit Waiting Room at Hospitals in Lhokseumawe Effan Fahrizal; Muhammad Imam; Soraya Masthura Hassan; Eri Saputra
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.519 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v1i4.171

Abstract

Important role in the comfort of patients. Based on field observation, patients and visitors felt uncomfortable and bored while waiting in the queue to consult a doctor. Hospital visitors are not all ill patients but there are also those who only consult, escort, or visit. In this case, the beauty and comfort in the waiting area, which is a public and intermediary area, is expected to have a psychological effect that can distract visitors from a terrifying impression, provide comfortability while waiting and reduce patient tension before being examined. This study examines the influence of interior on the comfort of patients in the waiting room with case studies at Abby Hospital, Bunda Women and Children Hospital, and PMI Hospital. This study uses a qualitative method with a correlation method approach. Research variables include (1) circulation, (2) cleanliness, (3) noise, (4) lighting, (5) beauty, (6) aromas/odors. The findings show that at Bunda Women and Children Hospital, 32% of the respondents felt uncomfortable with the layout of the room (facilities/furniture), 64% of respondents felt comfortable, 4% of respondents felt very comfortable. While at PMI Hospital, 36% of respondents felt uncomfortable with the layout of the room (facilities/furniture), 56% of respondents felt comfortable, 4% of respondents felt very comfortable. Finally, at Abby Hospital, 0% of respondents felt uncomfortable with the layout of the room (facilities/furniture), 68% of respondents felt comfortable, 32% of respondents felt very comfortable. In this study, conclusions were drawn for basic guidelines for hospital comfort in terms of advantages and disadvantages.
Prinsip Desain Geometri Arsitektur Tadao Ando Soraya Masthura Hassan
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 3 No. 2 (2017): EIJA | December 2017 `~ February 2018 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1664.242 KB) | DOI: 10.29080/emara.v3i2.152

Abstract

Geometry has shown that the architecture was an expression of man and a basic principle that were always presented on an architectural work. The research was conducted through two steps with the first step was to identified the Tadao Ando’s geometry design principle through a content analysis approach. Based on the textual review, Tadao Ando's geometry design principle was tend to select the simple geometric forms as the embodiment of the building shapes. An user spatial experiences were created through inter space relationships and interactions with the surrounding environment through the geometry and shape processing and became the central to his architectural work creation. In other words, pure geometry concept was the instrument to presented all of those. The second step was to compared Tadao Ando's geometry design principles in the monistic architecture to the pluralistic architecture catagories using a precedent analysis approach. The comparisons toward the geometrical principles were more complex and quite varied geometric shapes in pluralistic architecture while simple geometric shapes can be found in the monistic architecture,as well as interlinked circular paths in pluralistic architecture which shaped by the ‘direction wall’ rather than a simple circulation path in the monistic architecture, and the wall-formed angle was a multiple of 15° in monistic architecture but varying angles in the pluralistic architecture.
Simulasi Desain Fasad Optimal Terhadap Pencahayaan Alami Pada Gedung Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh Atthaillah Atthaillah; Suhartina Wijayanti; Soraya Masthura Hassan
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 1 (2018): EIJA | August ~ October 2018 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.313 KB) | DOI: 10.29080/emara.v4i1.228

Abstract

The department of architecture’s building of Malikussaleh University was found problematic with its daylighting distribution through out the spaces. Also, earlier research had acknowledged the situation. However, the previous research did not offer an appropriate solution particularly regarding its optimum façade design. This research attempted to optimize the daylight harvest into the spaces by comparing its façade design for daylighting. There were three types of façade designs, perforated, vertical and horizontal screens, examined fot its most optimum daylight harvest. This study utilized digital simulation using Grasshopper and Ladybug Tools to calculate Annual daylight condition within the building. Within the tools this study integrated Climate Based Daylight Modeling (CBDM), which was Useful Daylight Illuminance (UDI) for the condition of Lhokseumawe. Next, it compared and suggested the result for the three types of façade design for optimum daylight distribution. Based on UDI, the targetted optimum daylight was in the range of 100-2000 lux. It was discovered that horizontal screen work best to almost entire building façades which covered 13 out of 15 examined-spaces within the building.
KETENANGAN PIKIRAN DAN KEDAMAIAN UNTUK KOMUNITAS LOKAL STUDI KASUS OPEN PUBLIC SPACE DI MEDAN, SUMATERA UTARA Cut Azmah Fithri; Hendra A; Erna Muliana; Soraya Masthura Hassan
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3816

Abstract

Kestabilan dan ketentraman masyarakat hanya tercapai bila ada pemahaman yang sama dalam norma tertentu. Kedamaian di ruang publik sangat penting untuk kelangsungan hidup bermasyarakat. Ruang publik seperti jalan, alun-alun, dan taman menciptakan bentuk yang sejalan dengan pasang surutnya pertukaran manusia. Vitalitas ruang terbuka publik ditandai dengan frekuensi penggunaan. Penggunaan di kota baik primer maupun sekunder terkait dengan aktivitas utama jaringan perkotaan yang membentuk tulang punggung pusat kota. Ruang terbuka publik merupakan bagian dari struktur perkotaan yang menjadi inti dari elemen-elemen dalam kota. Umumnya ruang publik sulit untuk dipahami tanpa dimensi sosial yang membantu memberikan konteks dan hubungan yang paling baik dipahami sebagai proses dua arah yang berkelanjutan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Makalah ini mencoba mengkaji hubungan kegiatan ruang terbuka publik di Medan yang menjadi tempat rekreasi umum bagi penduduk perkotaan yang berpenghasilan rendah, dengan menggali keunikan gerakan sosial masyarakat di ruang publik seperti yang disebut oleh urban designer berupa “street ballet”. Aktivitas di jalanan aman saat jalanan digunakan oleh masyarakat. Namun, orang-orang di jalanan adalah orang asing. Menurut teori urban design, jalan yang digunakan adalah jalan yang aman dan terbentuk dari jalinan interaksi aktivitas yang menyatu dengan arus aktivitas lain yang berkelanjutan. Kota itu sendiri sangat kompleks; Namun, kerumitan menciptakan tatanan yang diatur oleh orang asing. Keamanan di jalanan dan ruang publik adalah “ketenangan pikiran” para pengunjung dan ini akan membawa kota menjadi aman dan dikunjungi.
IDENTIFIKASI LANGGAM GAYA ARSITEKTUR TRANSISI/PERALIHAN SERTA KARAKTER VISUAL FASAD PADA ARSITEKTUR PENINGGALAN KOLONIAL DI KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Armelia Dafrina; Soraya Masthura Hassan; Aulia Zahara
Arsitekno Vol 8, No 2 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i2.4159

Abstract

Kota Lhokseumawe merupakan kota yang menyimpan berbagai peninggalan-peninggalan bersejarah, tetapi hanya sebagian kecil yang dapat perhatian khusus baik dari Pemerintah Kota Lhokseumawe maupun masyarakat setempat yang berada disekitar kawasan peninggalan Arsitektur Kolonial Belanda. Salah satu peninggalan yang ada di kota ini yaitu peninggalan Kolonial Belanda berupa Hunian/Rumah tinggal, Gedung Pendididkan, Gedung Perkantoran maupun berupa Kompleks Perkuburan. Keberadaan bangunan ini salah satu konsep Arsitektur perencanaan kota Kolonial yang di bangun oleh Hindia Belanda yakni perpaduan model bangunan Belanda dengan teknologi bangunan daerah tropis. Model bangunan berarsitektur Kolonial ini mempunyai kekhasan bentuk bangunan terutama pada fasade bangunannya. Peninggalan bangunan Kolonial ini berubah Gaya dan Karakter Visualnya  dari masa ke masa. Penelitian tentang Arsitektur Kolonial Transisi/Peralihan ini bertujuan untuk mendeskripsikan objek/bangunan pada kawasan Banda Sakti Kota Lhokseumawe dan mengidentifikasi Gaya Arsitektur Transisi/Peralihan serta karakter visual bangunan pada 3 bangunan bersejarah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode analisis Kualitatif dengan melakukan  pendekatan metode deskriptif analisis atau pemaparan kondisi. Metode analisis kualitatif dilakukan dengan observasi lapangan. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan pendekatan historis. Dari hasil analisis penelitian ini diperoleh  bahwa gaya dan karakter bangunan pos polisi, rumah dokter hewan Belanda dan rumah bangsawan Belanda teridentifikasi gaya arsitektur peninggalan Kolonial Belanda pada masa Transisi/peralihan (1890-1915).
PELATIHAN PEMBUATAN TUDUNG SAJI (SANGE) UNTUK PENINGKATAN EKONOMI DI GAMPONG KUTABLANG KOTA LHOKSEUMAWE Cut Azmah Fithri; Soraya Masthura Hassan; Erna Muliana
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v5i2.972

Abstract

Tudung saji merupakan alat untuk kebutuhan acara adat istiadat di daerah Aceh. Alat tersebut digunakan turun temuun oleh masyarakat Aceh. Tetapi dengan perkembangan zaman tudung saji mulai hilang digantikan oleh bentuk-bentuk modern. Pelatihan ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan tudung saji pada saat ini dengan membuat motif/hiasan yang lebih indah. Permasalahannya kurang ada nya pelatihan pembuatan tudung saji dan pembuatan motif/hiasan terbaru. Tujuannya selain untuk mengembangkan juga bisa menaikkan ekonomi masyarakat setempat. Metode yang digunakan membentuk tim kerja, memebuat jadwal dan melaksanakan kegiatan. Hasil akhirnya bahwa pembuatan tudung saji sangat diminati oleh ibu-ibu dan remaja putri yang ingin mengembangkan tudung saji.
PROPORSI PADA KARYA DESAIN BANGUNAN TADAO ANDO DALAM KONTEKS GEOMETRI Soraya Masthura Hassan; Armelia Dafrina
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.318 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v2i1.19

Abstract

Abstract: Proportion is one of the elements in the most basic geometric context in the process of designing an architectural work and is also one of the creativity-triggering instruments for an architect. The proportion concerns the ratio - ratio - of the geometric shape within an architectural composition. This study examines the pattern of proportions by Ando in the process of architecture to create a building, which characterizes the architecture of an Ando during his career. In this research, the content analysis method is used at several stages of research that is in the stage of finding Tadao Ando geometry design concept which is done through the textual study from several written sources and on the study of the intertextual study of the whole research samples in the form of Tadao Ando's works. this precedent method will be used in the analysis of the formative study stage, where an analysis of the work drawings such as the floor plan is performed and appears using the general theory of proportion and geometry as the basis for searching for proportions in the geometrical context of Ando's works. From the findings the ratio of proportions can be summed up several things: the dimension of length is a multiple or a derivative of the dimensions of width, width: the length where a: (x) a and (x) a: (x) a, x is a multiplier unit (0.5, 1, 1.25, 1.5, 2, 3, and 4) Keywords: Proportion, Geometric, Tadao Ando Abstrak: Proporsi merupakan salah satu elemen dalam konteks geometri yang paling mendasar di dalam proses perancangan suatu karya arsitektur dan juga merupakan salah satu instrumen pemicu kreatifitas bagi seorang arsitek. Proporsi menyangkut perbandingan – rasio – dari bentuk geometri di dalam suatu komposisi arsitektur. Penelitian ini mengkaji pola proporsi yang dilakukan oleh Ando dalam proses berarsitektur guna menciptakan suatu bangunan, yang mencirikan arsitektur seorang Ando selama perjalanan karirnya. Pada penelitian ini, metode analisis isi digunakan pada beberapa tahap penelitian yaitu pada tahap menemukan konsep desain geometri Tadao Ando yang dilakukan melalui kajian tekstual dari beberapa sumber tertulis dan pada kajian intertekstual pendeskrisian secara keseluruhan sampel penelitian yang berupa bangunan-bangunan karya Tadao Ando. motede preseden ini akan digunakan pada analisis tahap kajian formatif, dimana dilakukan analsis pada gambar kerja seperti denah, dan tampak dengan menggunakan teori umum dari proporsi dan geometri sebagai dasar penulusuran untuk menemukan proporsi dalam konteks geometri pada karya-karya Ando. Dari temuan rasio proporsi dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: dimensi panjang merupakan kelipatan atau turunan dari dimensi lebar, lebar : panjang dimana a : (x)a dan (x)a : (x)a, x adalah unit kelipatan (0.5, 1, 1.25, 1.5, 2, 3, dan 4) Kata Kunci: proporsi, geometri, tadao ando
TIPOLOGI GEOMETRI BANGUNAN MEUNASAH DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE, ACEH Soraya Masthura Hassan; Fahmi Fefriandi; Cut Azmah Fithri; Sisca Olivia
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.746

Abstract

Abstract: The function of the meunasah in the social system of the Acehnese people is a place of worship, a center for religious and cultural education and is also a place to discuss social problems that occur in community life in the village. The search for characters is important to find typology of meuansah, so that the relationship between geometric typology and shape has a broad interpretation. The search for shape characters to find typology of meunasah in Indrajaya District, Pidie Regency, Aceh was carried out in 5 stages, (1) determine the location of the meunasah building sample points in 52 villages in Indrajaya District, (2) literature review, (3) collecting data on the object of research by measuring the meunasah building, (4) redrawing the meunasah measurements that have been carried out at the data collection stage using digital applications to produce data, namely the meunasah floor plans and facades in each village and the last stage is (5) analysis of determining the type with a geometric approach with architectural elements of the meunasah building facades, namely doors, columns, windows, walls, roofs, floors and terrace fences. The findings consist of 16 types of meunasah typology with similarity criteria of typology variable forms.Abstrak: Keberadaan bangunan meunasah dalam sistem sosial masyarakat Aceh berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat Pendidikan kegamaan dan kebudayaan dan juga merupakan tempat untuk mendiskusikan berbagai permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di gampong tersebut. Pencarian terhadap karakter menjadi penting untuk menemukan tipologi dari meunasah, sehingga katerkaitan tipologi geometri dengan bentuk memiliki intepretasi yang luas. Pencarian karakter bentuk untuk mememukan tipologi dari meunasah di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie, Aceh dilakukan melalui 5 tahap yaitu (1) menentukan lokasi titik sampel bangunan meunasah di 52 gampong di Kecamatan Indrajaya, (2) penguatan referensi, (3) pengumpulan data objek penelitian dengan cara pengukuran bangunan meunasah, (4) menggambar ulang pengukuran meunasah yang telah dilakukan pada tahap pengumpulan data menggunakan aplikasi digital untuk menghasilkan data yaitu gambar denah dan tampak meunasah di setiap gampong dan tahap yang terakhir adalah (5) analisis menentukan tipe dengan pendekatan geometri dengan variabel elemen arsitektural dari fasad bangunan meunasah antara lain pintu, kolom, jendela, dinding, atap, lantai dan pagar teras. Penemuan berupa 16 tipe dari tipologi meunasah dengan kriteria kesamaan dan kemiripan dari bentuk variabel tipologi. 
Analisis Kenyamanan Tata Ruang Terbuka Sebagai Sarana Olahraga Di Kota Lhoksemawe Soraya Masthura Hassan; Cut Azmah Fithri; Siska Olivia; Abdul Malik Nasution
Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 4, No 1 (2020): Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Volume 4 Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/sisfo.v4i1.6287

Abstract

Kondisi Sarana Pendukung Kawasan Waduk Pusong untuk sekarang ini digunakan untuk kawasan resapan air dan sebagian warga menggunakan waduk sebagai tempat olahraga warga kota lhokseumawe. Adanya permasalahan yang sering terjadi di kawasan waduk pasang surut air, tidak nyamannya pejalan kaki disebabkan oleh motor, penyalahgunaan pedestrian sebagai tempat parkir dan pedagang kaki lima serta kebersihan waduk tersebut. Hasil dari Penelitian ini adalah adanya hasil analisis kenyamanan tata ruang terbuka sebagai sarana olahraga di waduk kota lhoksemuawe. Hal yang diteliti meliputi  Karakteristik Responden, Persepsi Masyarakat Mengenai Kelayakan dan Kualitas Waduk Pusong, Sebagai Sarana Olahraga. Persepsi Masyarakat Terhadap Kenyamanan Kawasan Waduk Pusong Sebagai Sarana Olahraga.Hasil dari jalur lari dan pedestarian sangat tidak baik 38%, kurang baik 2%, cukup baik 23%, baik 35% dan sangat baik 2%, Persepsi Masyarakat Mengenai Kebersihan Kawasan Waduk 29% pengguna berpendapat Kurang Baik, sedangkan 27% pengguna Cukup Baik,  selanjutnya 16% pengunjung berpendapat Sangat Baik, 15% berpendapat Baik dan 13% berpendapat Sangat Tidak Baik. hasil dari penelitian ini adalah interpretasi tingkat kenyamanan pengunjung kawasan Waduk Pusong dengan nilai rata-rata 64.16% yang berisi tentang interval tingkat kenyamanan.
EVALUASI PENGUKURAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA MASJID DI KOTA LHOKSEUMAWE Soraya Masthura Hassan; T. Iqbal Faridiansyah
Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 2, No 2 (2018): Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/sisfo.v2i2.1013

Abstract

Kualitas dari kelengkapan arsitektur Sarana dan prasarana masjid merupakansuatu aspek penting dalam manajemen suatu masjid untuk menghadirkan mutustandar layanan dari sebuah masjid. Sehingga dengan adanya sarana danprasarana yang lengkap akan meningkatkan jumlah jamaah dan kenyamananjamaah dalam beribadah. Tujuan penelitian ini dapat mengevaluasi kelengkapandari ketersedian dan kualitas sarana dan prasana masjid, sehingga dapatmemberikan sebuah rekomendasi kepada pihak pengelola masjid yang berkenaan dengan saranadan prasana lengkap khususnya pada suatu masjid. Selanjutnya apabila kualitas layanan sarana dan prasanan masjid tidak memuaskan, maka akan berakibat jumlah jamaah akan menurun sehingga berakibat pula pada banyaknya jumlah jamaah. Penentuan atribut-atribut yang digunakan sangat berpengaruh terhadap penilaian kualitas layanan sarana dan prasanana. Dalam penelitian ini atribut yang digunakan aspek kapasitas masjid untuk jamaah, akses dari masjid tersebut, keamanan, kegiatan, fasilitas yang terdiri dari kamar mandi, tempatwudhu, sajaadah, mukena, mushaf quran, sound system, pendingin ruangan tempat parkir, tempat sandal, tempat penitipan sepatu, pustaka dan taman. kebersihan dari masjid terdiri dari mukena, sajadah/karpet, lantai, kamar mandi, tempat wudhu, lingkungan masjid, kenyamanan masjidterdiri dari, suanana sejuk, suara mikropon terdengar jelas, nyaman beribadah. Terakhir aspek ketenangan terdiridarilingkungan dalam masjid dan lingkungan luar masjid bising, tidak bising dan tenang. Hasil dari penelitian ini adalah nama masjid, desadan nilai point yang telah diisi oleh jamaan dan tingkat kepuasa jamaah yangdilihat darinilai kuisioner yang telah diinput.Kata kunci : Analisis layanan, kualitas sarana dan prasarana, evaluasi layanan