Siti Khairani
Akuntansi. STIE Multi Data Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengetahuan Wajib Pajak Sebagai Variabel Mediasi Hubungan Antara Sosialisasi PMK N0. 44 Tahun 2020, Kemudahan Memanfaatkan Insentif Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Siti Khairani
FORBISWIRA FORUM BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN - SINTA 4 Vol 10 No 2 (2021): Forum Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : LPPM Universitas Multi Data Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/forbiswira.v10i2.805

Abstract

The purpose of this study was to test whether the knowledge variable could mediate the relationship between the PMK No. socialization variables. 44 of 2020, the ease of taking advantage of tax incentives, and awareness of taxpayer compliance. The technique of collecting data is through distributing questionnaires to UMKM in KPP Ilir Timur Palembang. The analysis technique uses path analysis with the help of the SPSS program. From the result of the path analysis, there is an indirect effect of the Socialization variable (X1) on the compliance variable (Y) through the Mediation Variable (Knowledge) of 0.144 (14.4%). The convenience variable through the knowledge variable does not have a significant effect on the compliance variable. Indirectly, the awareness variable through the knowledge variable has a significant effect on the compliance variable.
Peningkatan Omset Penjualan Melalui Diversifikasi Produk dan Strategi Promosi Pada UMKM Kerajinan Souvenir Khas Palembang Siti Khairani; Raisa Pratiwi
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.877 KB) | DOI: 10.31960/caradde.v1i1.18

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu UMKM Kerajinan Souvenir Khas Palembang dalam meningkatkan penjualan melalui diversifikasi produk dan promosi. Manfaat kegiatan ingin meningkatkan omset penjualan sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha kerajinan souvenir. Metode kegiatan dilakukan dengan cara pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan melalui pemberian pelatihan-pelatihan, seminar, serta bantuan alat produksi dan promosi. Responden dalam penelitian adalah pemilik usaha kerajinan souvenir khas Palembang milik Ibu Nyayu Nurhayati dan Bapak Yusuf Effendi. Permasalahan yang dihadapi oleh responden adalah mereka masih melakukan jahit manual berupa jahit jelujur tangan pada proses produksi sehingga kualitas dan daya tahan produk kurang baik. Selain itu kreativitas dalam membuat souvenir masih sangat kurang dan belum ada diversifikasi dan diferensiasi produk. Sistem penjualan yang masih menunggu konsumen datang dan belum adanya merek juga menjadi permasalahan responden. Untuk menyelesaikan masalah di atas,maka perlu implementasi untuk meningkatkan jumlah dan jenis kerajinan souvenir melalui diversifikasi produk dan memperluas wilayah pemasaran melalui strategi promosi. Diversifikasi produk dilakukan dengan memberikan pelatihan kerajinan tangan dan menggunakan mesin jahit dalam proses produksi. Sedangkan strategi promosi dilakukan dengan membantu responden untuk aktif menggunakan media sosial seperti fanspage, instagram, dan blog, memanfaatkan marketplace sebagai media penjualan online. Strategi pemerekan (branding) melalui perancangan merek dan ditempatkan pada kemasan, yang bertujuan untuk memperkenalkan merek responden. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan kapasitas produksi hingga mencapai 100%, peningkatan jenis dan kualitas souvenir yang dihasilkan serta meningkatnya omset penjualan sebesar 80%. Hal ini dapat dilihat dari data wawancara awal dan akhir yang telah dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan pengabdian. Kesimpulan dari kegiatan ini adanya peningkatan produksi baik jenis dan kualitas souvenir yang dihasilkan, peningkatan media penjualan dan peningkatan omset penjualan serta menguatkan posisi UMKM di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).