Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG R Sudradjat; Sahirman Sahirman; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.1.41-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biodiesel dengan bahan baku minyak nyamplung (Callophyllum inophyllum Linn) yang kualitasnya sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Biji nyamplung umumnya berkualitas rendah karena kadar asam lemak bebasnya (FFA) tinggi, yaitu mencapai 29%. Pada proses transesterifikasi FFA akan diubah menjadi sabun/gel yang bisa mengurangi rendemen biodiesel sampai 30%. Oleh karena itu, salah satu tahapan penting dalam penelitian ini adalah menurunkan kadar FFA dari minyak nyamplung sampai sekitar 2% agar proses transesterifikasi dapat berlangsung dengan baik.Penelitian ini meliputi perlakuan pendahuluan dengan proses degumming, proses esterifikasi dan proses transesterifikasi. Optimasi proses esterifikasi dilakukan dengan mencari kondisi optimum penggunaan rasio mol metanol-FFA,  persen asam klorida  sebagai  katalis dan suhu esterifikasi. Suhu esterifikasi yang digunakan adalah 40, 50, 60 dan 800C, rasio mol metanol yang digunakan adalah 0 : 1 sampai 50 : 1 yang terbagi menjadi 11 taraf  percobaan dan konsentrasi katalis HCl teknis yang digunakan adalah 0 - 18% yang terbagi menjadi 7 taraf  percobaan. Optimasi proses esterifikasi dilakukan dengan menggunakan metode permukaan respon (Montgomery, 1991 dan Box, 1978) .Hasil penelitian menunjukkan proses esterifikasi minyak nyamplung yang optimum diperoleh pada suhu 600C, asam klorida 6% dan rasio mol metanol-FFA 20 : 1, lama reaksi 1 jam dengan kecepatan pengadukan 400 rpm. Pada kondisi tersebut dapat menurunkan kandungan asam lemak bebas dari 28,7% menjadi 4,7%. Biodiesel yang dihasilkan mempunyai kualitas yang belum stabil dengan bilangan asam berkisar antara 0,6172 - 1,8403 mg KOH/gram dan  viskositas pada suhu 400C adalah 8,1 - 8,4 cp (8,67 - 8,99 cSt). Komposisi metil ester biodiesel tersebut adalah metil palmitat 17,29%, metil stearat 23,55%, metil oleat 36,67% dan metil linoleat 22,49%.Optimasi dengan metode respon permukaan menghasilkan model persamaan reaksi = Kadar FFA pada akhir esterifikasi adalah (Y) = 14,6349 - 0,36339R - 0,309218K - 0,195846T + 0,00847999R2 + 0,0279677K2 + 0,00194431T2 - 0,00352917RK - 6,19167E-04RT + 0,00224167KS.
PENGOLAHAN MINYAK JARAK PAGAR MENJADI EPOKSI SEBAGAI BAHAN BAKU MINYAK PELUMAS R Sudradjat; R Ariatmi; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.1.57-74

Abstract

Kandungan minyak dalam jarak pagar (Jatropha curcas L.) cukup tinggi, tetapi di dalamnya terkandung racun, sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak makan. Di dalam minyak jarak pagar terkandung ikatan rangkap yang mengakibatkan minyak menjadi tidak stabil sehingga kurang sesuai untuk dibuat biodiesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif penggunaan lain dari minyak tersebut yang lebih sesuai dengan karakteristik sifatnya. Salah satu alternatif produk yang akan diteliti adalah untuk pembuatan epoksi yaitu bahan baku untuk pembuatan pelumas dasar (pelumas mesin otomotif). Selama ini minyak pelumas dasar banyak dibuat menggunakan minyak bumi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar dihubungkan dengan penggunaannya sebagai minyak pelumas serta untuk mendapatkan kondisi optimum pada proses pembuatan minyak epoksi sebagai produk antara pada pembuatan minyak pelumas dari minyak jarak pagar.Metode penelitian yang dilakukan adalah: 1). Ekstraksi minyak jarak pagar untuk mengetahui rendemen minyak jarak pagar asal Kebumen, NTB dan Lampung; 2). Penelitian karakteristik minyak jarak pagar. Penelitian ini meliputi sifat fisika dan kimia yaitu: indeks viskositas, flash point, pour point, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod; 3). Reaksi epoksidasi minyak jarak yaitu dengan variabel kondisi proses: a). Suhu: 700C dan b). Waktu : 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; 5,0 dan 5,5 jam. Konsentrasi katalis H2SO4 1% (v/v), Perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat adalah 1 : 0,07 ; 1 : 0,15 ; 1 : 0,22 dan 1 : 0,30. Parameter yang diteliti yaitu bilangan oksiran. Hasil penelitian menunjukkan :1. Sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar, memenuhi persyaratan sebagai pelumas dasar kecuali pada persyaratan bilangan penyabunan dan pour point.2.   Hasil analisa pengujian FTIR dan GC menunjukkan perbaikan sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar. Beberapa contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah interesterifikasi dengan minyak nabati lain, blending dengan ester sintestis lain, mengurangi ketidakjenuhan sehingga minyak menjadi lebih stabil.3. Perbedaan penambahan konsentrasi asam asetat dengan hidrogen peroksida berpengaruh terhadap bilangan oksiran pada senyawa epoksi yang dihasilkan.4. Kondisi terbaik dicapai pada 3 jam operasi dengan suhu 600C dan perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat 1 : 0,07 mol dengan besarnya bilangan oksiran 4,26.5.   Masih diperlukan penelitian lanjutan khususnya mengenai teknologi pengolahan epoksi menjadi minyak pelumas (poliol).
OPTIMASI PROSES ESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI JARAK PAGAR R Sudradjat; Y Widyawati; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.3.203-224

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi optimal dalam pengolahan biji jarak pagar menjadi biodiesel. Metoda penelitian yang digunakan adalah: 1) Pengaruh pemanasan pada perlakuan pendahuluan terhadap peningkatan bilangan asam dan rendeman minyak jarak; 2) Pengaruh waktu penyimpanan terhadap peningkatan bilangan asam; 3) Pengaruh antioksidan dalam menekan peningkatan bilangan asam; 4) Pengaruh degumming terhadap penurunan bilangan asam, kekentalan dan kerapatan biodiesel; 5) Pengaruh konsentrasi katalis padat terhadap penurunan bilangan asam; 6) Pengaruh persentase metanol dalam penurunan bilangan asam; 7) Analisa optimasi kondisi proses; dan 8) Analisa sifat fisika kimia minyak jarak pagar hasil proses esterifikasi.Hasil penelitian menunjukkan: 1) Biji jarak sebelum dipres perlu dikukus dahulu; 2) Selama penyimpanan minyak jarak meningkat keasamannya yaitu sebesar 0,1 digit/hari; 3) Antioksidan yang paling efektif adalah BHT pada konsentrasi 0,03%; 4) Proses degumming menurunkan bilangan asam, kekentalan dan kerapatan; 5) Konsentrasi zeolit yang optimum adalah pada konsentrasi 3%; 6) Persentase methanol optimum pada proses esterifikasi adalah 10%; 7) Hasil analisa optimasi kondisi proses menunjukkan kondisi optimum proses esterifikasi terjadi pada konsentrasi zeolit 3,1 %, waktu reaksi 121 menit dan konsentrasi metanol 11,34%, yang menghasilkan bilangan asam 3,42 mg KOH/ g; dan 8) Hasil analisa sifat fisika kimia menunjukkan perlunya kehati-hatian dalarn pengolahannya menjadi biodiesel, karena tingginya bilangan asam.
PEMBUATAN PULP UNTUK KERTAS DAN PAPAN SERAT DARI KAYU JARAK PAGAR R Sudradjat; Y Widyawati; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13287.082 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.3.203-224

Abstract

Tanaman jarak pagar memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai tanarnan konservasi tanah dan air, disamping juga tanaman tersebut memiliki berbagai manfaat. Aneka pemanfaatan tanaman tersebut  antara lain: minyak dari biji sebagai bahan baku pernbuatan  biodiesel, selain itu limbah tanaman dan limbah proses dapat dibuat berbagai produk yang bernilai ekonomis seperti gliserin, makanan  ternak, arang aktif, pulp  kertas, papan  serat dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan informasi dan teknologi tepat guna pembuatan pulp kertas dan papan serat dari kayu tanaman jarak pagar yang sudah tidak produktif  serta pemanfaaran kayu tanaman tersebut dari hasil pangkasan.Hasil penelitian pembuatan pulp kertas menunjukkan kayu jarak pagar  berserat pendek, kayunya sangat ringan, dinding tipis, bilangan Runkel < 1. Sifat tersebut menunjukkan bahwa kayu jarak pagar dapat dibuat pulp kertas dengan  kualitas medium. Pengaruh NaOH dan waktu pemasakan dapat meningkatkan   nilai indeks  retak,  indeks sobek  dan indeks tarik pulp, sedangkan pengaruhnya terhadap gramatur dan opasitas tidak  nyata. Penggunaan   persentase  soda 10%  dibandingkan  dengan konsentrasi    5% dan 15%  menunjukkan hasil  yang terbaik yaitu rendahnya angka konsumsi alkali dan rendahnya bilangan permanganat, namun juga memberikan rendemen pulp terendah. Hasil penelitian papan serat menunjukkan, kayu jarak pagar juga baik untuk dibuat papan serat. Pengaruh konsentrasi NaOH dan  konsentrasi    perekat   phenol   formaldehida  dapat   meningkatkan  kerapatan,   keteguhan tarik, lentur  dan penyerapan   air.  Sedangkan kadar air,  pengembangan  volume   dan pengembangan tebal cenderung   menurun.  Pada konsentrasi  soda 15%  dibandingkan dengan konsentrasi   5% dan 10%, menunjukkan hasil terbaik.  Semua sifat fisik papan serat memenuhi standar FAQ.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG R Sudradjat; Sahirman Sahirman; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.734 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.1.41-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biodiesel dengan bahan baku minyak nyamplung (Callophyllum inophyllum Linn) yang kualitasnya sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Biji nyamplung umumnya berkualitas rendah karena kadar asam lemak bebasnya (FFA) tinggi, yaitu mencapai 29%. Pada proses transesterifikasi FFA akan diubah menjadi sabun/gel yang bisa mengurangi rendemen biodiesel sampai 30%. Oleh karena itu, salah satu tahapan penting dalam penelitian ini adalah menurunkan kadar FFA dari minyak nyamplung sampai sekitar 2% agar proses transesterifikasi dapat berlangsung dengan baik.Penelitian ini meliputi perlakuan pendahuluan dengan proses degumming, proses esterifikasi dan proses transesterifikasi. Optimasi proses esterifikasi dilakukan dengan mencari kondisi optimum penggunaan rasio mol metanol-FFA,  persen asam klorida  sebagai  katalis dan suhu esterifikasi. Suhu esterifikasi yang digunakan adalah 40, 50, 60 dan 800C, rasio mol metanol yang digunakan adalah 0 : 1 sampai 50 : 1 yang terbagi menjadi 11 taraf  percobaan dan konsentrasi katalis HCl teknis yang digunakan adalah 0 - 18% yang terbagi menjadi 7 taraf  percobaan. Optimasi proses esterifikasi dilakukan dengan menggunakan metode permukaan respon (Montgomery, 1991 dan Box, 1978) .Hasil penelitian menunjukkan proses esterifikasi minyak nyamplung yang optimum diperoleh pada suhu 600C, asam klorida 6% dan rasio mol metanol-FFA 20 : 1, lama reaksi 1 jam dengan kecepatan pengadukan 400 rpm. Pada kondisi tersebut dapat menurunkan kandungan asam lemak bebas dari 28,7% menjadi 4,7%. Biodiesel yang dihasilkan mempunyai kualitas yang belum stabil dengan bilangan asam berkisar antara 0,6172 - 1,8403 mg KOH/gram dan  viskositas pada suhu 400C adalah 8,1 - 8,4 cp (8,67 - 8,99 cSt). Komposisi metil ester biodiesel tersebut adalah metil palmitat 17,29%, metil stearat 23,55%, metil oleat 36,67% dan metil linoleat 22,49%.Optimasi dengan metode respon permukaan menghasilkan model persamaan reaksi = Kadar FFA pada akhir esterifikasi adalah (Y) = 14,6349 - 0,36339R - 0,309218K - 0,195846T + 0,00847999R2 + 0,0279677K2 + 0,00194431T2 - 0,00352917RK - 6,19167E-04RT + 0,00224167KS.
PENGOLAHAN MINYAK JARAK PAGAR MENJADI EPOKSI SEBAGAI BAHAN BAKU MINYAK PELUMAS R Sudradjat; R Ariatmi; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.1.57-74

Abstract

Kandungan minyak dalam jarak pagar (Jatropha curcas L.) cukup tinggi, tetapi di dalamnya terkandung racun, sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak makan. Di dalam minyak jarak pagar terkandung ikatan rangkap yang mengakibatkan minyak menjadi tidak stabil sehingga kurang sesuai untuk dibuat biodiesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif penggunaan lain dari minyak tersebut yang lebih sesuai dengan karakteristik sifatnya. Salah satu alternatif produk yang akan diteliti adalah untuk pembuatan epoksi yaitu bahan baku untuk pembuatan pelumas dasar (pelumas mesin otomotif). Selama ini minyak pelumas dasar banyak dibuat menggunakan minyak bumi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar dihubungkan dengan penggunaannya sebagai minyak pelumas serta untuk mendapatkan kondisi optimum pada proses pembuatan minyak epoksi sebagai produk antara pada pembuatan minyak pelumas dari minyak jarak pagar.Metode penelitian yang dilakukan adalah: 1). Ekstraksi minyak jarak pagar untuk mengetahui rendemen minyak jarak pagar asal Kebumen, NTB dan Lampung; 2). Penelitian karakteristik minyak jarak pagar. Penelitian ini meliputi sifat fisika dan kimia yaitu: indeks viskositas, flash point, pour point, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod; 3). Reaksi epoksidasi minyak jarak yaitu dengan variabel kondisi proses: a). Suhu: 700C dan b). Waktu : 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; 5,0 dan 5,5 jam. Konsentrasi katalis H2SO4 1% (v/v), Perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat adalah 1 : 0,07 ; 1 : 0,15 ; 1 : 0,22 dan 1 : 0,30. Parameter yang diteliti yaitu bilangan oksiran. Hasil penelitian menunjukkan :1. Sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar, memenuhi persyaratan sebagai pelumas dasar kecuali pada persyaratan bilangan penyabunan dan pour point.2.   Hasil analisa pengujian FTIR dan GC menunjukkan perbaikan sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar. Beberapa contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah interesterifikasi dengan minyak nabati lain, blending dengan ester sintestis lain, mengurangi ketidakjenuhan sehingga minyak menjadi lebih stabil.3. Perbedaan penambahan konsentrasi asam asetat dengan hidrogen peroksida berpengaruh terhadap bilangan oksiran pada senyawa epoksi yang dihasilkan.4. Kondisi terbaik dicapai pada 3 jam operasi dengan suhu 600C dan perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat 1 : 0,07 mol dengan besarnya bilangan oksiran 4,26.5.   Masih diperlukan penelitian lanjutan khususnya mengenai teknologi pengolahan epoksi menjadi minyak pelumas (poliol).
OPTIMASI PROSES ESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI JARAK PAGAR R Sudradjat; Y Widyawati; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.3.203-224

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi optimal dalam pengolahan biji jarak pagar menjadi biodiesel. Metoda penelitian yang digunakan adalah: 1) Pengaruh pemanasan pada perlakuan pendahuluan terhadap peningkatan bilangan asam dan rendeman minyak jarak; 2) Pengaruh waktu penyimpanan terhadap peningkatan bilangan asam; 3) Pengaruh antioksidan dalam menekan peningkatan bilangan asam; 4) Pengaruh degumming terhadap penurunan bilangan asam, kekentalan dan kerapatan biodiesel; 5) Pengaruh konsentrasi katalis padat terhadap penurunan bilangan asam; 6) Pengaruh persentase metanol dalam penurunan bilangan asam; 7) Analisa optimasi kondisi proses; dan 8) Analisa sifat fisika kimia minyak jarak pagar hasil proses esterifikasi.Hasil penelitian menunjukkan: 1) Biji jarak sebelum dipres perlu dikukus dahulu; 2) Selama penyimpanan minyak jarak meningkat keasamannya yaitu sebesar 0,1 digit/hari; 3) Antioksidan yang paling efektif adalah BHT pada konsentrasi 0,03%; 4) Proses degumming menurunkan bilangan asam, kekentalan dan kerapatan; 5) Konsentrasi zeolit yang optimum adalah pada konsentrasi 3%; 6) Persentase methanol optimum pada proses esterifikasi adalah 10%; 7) Hasil analisa optimasi kondisi proses menunjukkan kondisi optimum proses esterifikasi terjadi pada konsentrasi zeolit 3,1 %, waktu reaksi 121 menit dan konsentrasi metanol 11,34%, yang menghasilkan bilangan asam 3,42 mg KOH/ g; dan 8) Hasil analisa sifat fisika kimia menunjukkan perlunya kehati-hatian dalarn pengolahannya menjadi biodiesel, karena tingginya bilangan asam.
PEMBUATAN PULP UNTUK KERTAS DAN PAPAN SERAT DARI KAYU JARAK PAGAR R Sudradjat; Y Widyawati; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.3.203-224

Abstract

Tanaman jarak pagar memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai tanarnan konservasi tanah dan air, disamping juga tanaman tersebut memiliki berbagai manfaat. Aneka pemanfaatan tanaman tersebut  antara lain: minyak dari biji sebagai bahan baku pernbuatan  biodiesel, selain itu limbah tanaman dan limbah proses dapat dibuat berbagai produk yang bernilai ekonomis seperti gliserin, makanan  ternak, arang aktif, pulp  kertas, papan  serat dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan informasi dan teknologi tepat guna pembuatan pulp kertas dan papan serat dari kayu tanaman jarak pagar yang sudah tidak produktif  serta pemanfaaran kayu tanaman tersebut dari hasil pangkasan.Hasil penelitian pembuatan pulp kertas menunjukkan kayu jarak pagar  berserat pendek, kayunya sangat ringan, dinding tipis, bilangan Runkel < 1. Sifat tersebut menunjukkan bahwa kayu jarak pagar dapat dibuat pulp kertas dengan  kualitas medium. Pengaruh NaOH dan waktu pemasakan dapat meningkatkan   nilai indeks  retak,  indeks sobek  dan indeks tarik pulp, sedangkan pengaruhnya terhadap gramatur dan opasitas tidak  nyata. Penggunaan   persentase  soda 10%  dibandingkan  dengan konsentrasi    5% dan 15%  menunjukkan hasil  yang terbaik yaitu rendahnya angka konsumsi alkali dan rendahnya bilangan permanganat, namun juga memberikan rendemen pulp terendah. Hasil penelitian papan serat menunjukkan, kayu jarak pagar juga baik untuk dibuat papan serat. Pengaruh konsentrasi NaOH dan  konsentrasi    perekat   phenol   formaldehida  dapat   meningkatkan  kerapatan,   keteguhan tarik, lentur  dan penyerapan   air.  Sedangkan kadar air,  pengembangan  volume   dan pengembangan tebal cenderung   menurun.  Pada konsentrasi  soda 15%  dibandingkan dengan konsentrasi   5% dan 10%, menunjukkan hasil terbaik.  Semua sifat fisik papan serat memenuhi standar FAQ.