Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perancangan dan Pengukuran Kinerja Supply Chain dengan Menggunakan Metode SCOR Erixson Rumahorbo; Wahyuda Wahyuda; Anggriani Profita
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 22 No 1 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v22i1.1177

Abstract

Pabrik Penggilingan Padi UD Sido Muncul merupakan salah satu industri bahan pangan beras siap konsumsi yang proses penggilingan padinya tidak terlepas dari kinerja supply chain. Kinerja supply chain harus dioptimalkan agar meningkatkan daya saing pabrik dengan pabrik penggilingan padi lainnya sekaligus menaikkan pendapatan pabrik. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan Key Performance Indikator (KPI) pabrik kemudian dilakukan pengukuran kinerja supply chain-nya. Perancangan dilakukan dengan menggunakan metode SCOR versi 10.0 sesuai 5 proses utama yaitu plan, source, make, deliver, dan return, untuk pengukuran dilakukan pembobotan terlebih dahulu terhadap setiap kriteria, variabel, dan KPI menggunakan AHP, setelah itu dilakukan uji konsistensi, pembobotan global, lalu menyamakan parameter nilai aktual setiap KPI dengan normalisasi Snorm De Boer, mengidentifikasi kinerja yang tergolong sangat baik, cukup, dan buruk dengan Traffic Light System (TLS), kemudian dilakukan pengukuran nilai akhir kinerja supply chain dengan mengalikan bobot global dengan nilai Snorm masing-masing KPI. Hasil dari perancangan didapatkan 27 KPI dengan 13 variabel. Berdasarkan rancangan tersebut dilakukan pengukuran kinerja supply chain sehingga didapatkan 12 KPI tergolong sangat baik, 11 KPI tergolong cukup, 4 KPI tergolong buruk dan kinerja sebesar 72,839 yang tergolong ke dalam Good Performance. Untuk mengoptimalkan kinerja dan meningkatkan pendapatan, perlu dilakukan perbaikan terhadap 4 kinerja buruk tersebut.
PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA AGRI- FOOD SUPPLY CHAIN BERKELANJUTAN BERBASIS PENGELOLAAN RISIKO Anggriani Profita; Deasy Kartika Rahayu
Journal of Industrial Engineering Management Vol 3, No 2 (2018): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 3 No. 2
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.328 KB) | DOI: 10.33536/jiem.v3i2.232

Abstract

Risiko dan ketidakpastian selalu menjadi isu penting dalam pengelolaan rantai pasok. Khususnya dalam agri- food supply chain (AFSC), kompleksitas pengelolaan risiko dan ketidakpastian meningkat karena karakteristik produk hasil pertanian yang mudah rusak, serta sifat produksinya yang sebagian besar didasarkan pada faktor cuaca dan proses biologi yang tidak terduga. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan risiko yang menyajikan penilaian terhadap faktor-faktor yang dapat melemahkan daya saing dan kinerja AFSC. Penelitian ini mengintegrasikan kerangka pengukuran kinerja AFSC dan konsep Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment, dengan memperhatikan aspek-aspek berkelanjutan yang meliputi aspek ekonomi (profit), sosial (people), dan lingkungan (planet). Kerangka teoritis yang dihasilkan diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Kuesioner diberikan kepada 193 petani tanaman pangan yang tersebar di sentra- sentra pertanian Kabupaten Paser dan PPU. Berdasarkan analisis model konstruk (outer model), seluruh indikator memenuhi convergent validity, kecuali indikator PR12 yang berkaitan dengan risiko regulasi hukum dan birokrasi. Oleh karena itu, indikator ini dikeluarkan dari konstruk model penelitian. Setelah semua indikator tervalidasi, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur setiap konstruk. Seluruh konstruk memiliki nilai di atas 0.7, sehingga semuanya dapat dikatakan reliabel. Adapun berdasarkan analisis model struktural (inner model), dapat disimpulkan bahwa pengelolaan risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja AFSC dan perspektif berkelanjutan. Akan tetapi, variabel perspektif berkelanjutan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja AFSC.
Analisis Risiko dan Penentuan Strategi Mitigasi Berdasarkan Metode FMEA dan AHP (Studi Kasus: CV. Kurir Kuriran Samarinda) Muhammad Rahmat Subhan; Ninda Nur Sabila; Tasya Meidita; Andi Deny; Anggriani Profita; Deasy Kartika; Rahayu Kuncoro
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 11 No. 3 (2021): VOLUME 11 NO 3 NOVEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.479 KB) | DOI: 10.25105/jti.v11i3.13064

Abstract

Intisari— Layanan jasa kurir sudah banyak tersedia di Kota Samarinda, salah satunya adalah Kurir Kuriran. CV. Kurir Kuriran Samarinda merupakan perusahaan jasa kurir online antar, jemput, dan beli barang maupun makanan, dalam Kurir Kuriran memiliki beberapa risiko yang pernah terjadi dalam proses operasional. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang ada dengan memberi bobot di tiap risiko yang menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan cara menentukan bobot berdasarkan nilai RPN yang didapatkan berdasarkan nilai severity, occurance, dan detection serta meminimalisir risiko-risiko tersebut dengan mitigasi risiko menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan aplikasi Expert Choice V11 untuk mengetahui alternatif-alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko. Hasil yang didapatkan dari penilaian dan pemeringkatan risiko dengan metode FMEA yang menjadi peringkat pertama adalah sulitnya pencarian kurir saat cuaca hujan (355,2), kendala pengantaran pada saat hujan atau banjir (219), dan Rider (kurir) pernah keliru dalam melaporkan hasil pendapatan (250). Hasil dari penentuan strategi mitigasi adalah pada prioritas mitigasi faktor kriteria yang menjadi peringkat tertinggi adalah proses penerimaan dan pemberian orderan (admin server) dan proses pengambilan dan pengantaran barang (rider) (0,455). Strategi mitigasi dari proses penerimaan dan pemberian orderan yang terpilih yaitu memiliki kartu kuota pribadi lebih dari satu provider (0,751) untuk risiko jaringan mengalami gangguan. Strategi mitigasi yang terpilih dari proses pengambilan dan pengantaran barang yaitu memiliki kartu kuota pribadi lebih dari satu provider (0,731) untuk risiko kendala pada jaringan, mengganti kurir dengan lapor ke admin server (0,674) untuk risiko kendala pada motor misalnya motor mati atau ban bocor, mengganti kurir dengan lapor ke admin server (0,528) untuk risiko kurangnya uang talangan atau jumlah talangan tidak sesuai. Strategi mitigasi yang terpilih dari proses pengelolaan keuangan dan setoran yaitu memberikan sanksi ke kurir yang bersangkutan berupa banned (0,635) untuk risiko rider lupa dalam memberikan laporan hasil pendapatan, admin setoran dengan teliti menghitung kembali laporan (0,731) untuk risiko rider pernah keliru dalam melaporkan hasil pendapatan. Abstract— Courier services are widely available in Samarinda City, one of which is Kurir Kuriran. CV. Kurir Kuriran Samarinda is an online courier service company deliver, pick up, and buy goods and food, in Kurir Kuriran has several risks that have occurred in the operational process. Therefore, conducted research to identify the risks that exist by giving weight in each risk using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method by determining the weight based on RPN value obtained based on value of severity, occurance, and detection and minimize these risks by mitigating risks using Analytic Hierarchy Process (AHP) methods with Expert Choice V11 Software to find out alternatifs that can be used to reduce risk. The results obtained from the assessment and rating of risk with FMEA method that became the first rank is the difficulty of searching a courier in rainy weather (355.2), constraints on delivery during rain or flood (219), and Riders (couriers) have been wrong in reporting income results (250). The result of determining the mitigation strategy is the priority of the mitigation factor, the highest ranking criteria are the process of receiving and giving orders (server admin) and the process of taking and delivering goods (riders) (0.455). The mitigation strategy of the process of receiving and giving orders is to have a personal quota internet card more than one provider (0.751) for the risk of unstable network. The mitigation strategy who chosen from the process of taking and delivering goods is have a personal quota internet card more than one provider (0.731) for the risk of problems on the network, replacing the courier by reporting to the admin server (0.674) for the risk of problems on the motorcycle, for example the motorcycle dies or the tire leaks, replace the courier by reporting to the admin server (0.528) to reduce the lack of bailout money or the amount of bailout is not appropriate. The mitigation strategy who chosen from the financial and deposit management process is to give a penalty to driver of being banned (0.635) for the risk of the driver forgetting to provide an income report, the deposit admin carefully recalculates the report (0.731) for the risk that the driver has ever mistakenly reported the results income.
Analisis Dan Pengembangan Strategi Mitigasi Risiko Pada Proses Produksi Kayu Lapis (Plywood) (Studi Kasus: PT. SLJ Global Tbk) Andi Deny; Anggriani Profita; Suwardi Gunawan
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 9, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v9i1.21461

Abstract

PT. SLJ Global Tbk is wood industry factory located in Eas Kalimantan. The problem faced by the company is in the plywood production process. The purpose of this study was to determine the risks in the plywood production process at PT. SLJ Global Tbk, to determine the level of risk in the plywood production process using the FMEA method, and provide mitigation proposals to minimize risk in the plywood production process using the TOPSIS method. TheFMEA method, which is carried out by multiplying the severity, occurence, and detection ratings for each risk code and priority alternatives, is obtained using the TOPSIS method using Microsoft Excel. The critical risk results obtained are risks with code F6 which have an RPN value of 252, namely spare parts that are difficult to provide. The priority alternative results obtained for overcoming critical risks are optimizing maintenance performance (A2) with a rating of 1 which has a preference value (VI) of 1.0000.