Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN DATA MODEL GLOBAL, CITRA SATELIT, DAN DATA OBSERVASI UDARA ATAS UNTUK IDENTIFIKASI KEJADIAN PUTING BELIUNG DAN WATERSPOUT DI KUPANG – NTT (STUDI KASUS TANGGAL 14 JANUARI 2011 DAN 18 JANUARI 2012) Fishwaranta, Alexandra; Kade Wida, Dewa Ayu; Fachrurrozi, Muhammad
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.061 KB) | DOI: 10.36754/jmkg.v4i2.40

Abstract

Memasuki bulan hujan sering terjadi cuaca buruk di Kupang ? Nusa Tenggara Timur. Salah satunya bulan Januari dimana posisi Matahari berada di Belahan Bumi Selatan. Cuaca buruk yang sering terjadi adalah angin kencang dan hujan lebat. Namun di bulan Januari 2011 terjadi fenomena cuaca puting beliung dan di bulan Januari 2012 terjadi fenomena cuaca waterspout. Perbedaan antara puting beliung dan waterspout yakni pada tempat terjadinya. Puting beliung yang terjadi di tanggal 14 Januari 2011 menyebabkan kerugian materi sedangkan pada fenomena waterspout pada tanggal 18 Januari 2012 tidak menyebabkan kerugian materi sebab terjadi di Perairan sebelah Utara Pantai Pasir Panjang hingga Pantai Lasiana. Pentingnya pemanfaatan data observasi udara atas, data citra, dan data analisis model guna untuk mendapatkan data akurat dan tepat dalam memberikan informasi cuaca kepada masyarakat. Adanya indikasi terjadi angin kencang, tercapainya suhu konvektif, dan ketidakstabilan atmosfer dapat dilihat dari analisa data udara atas radiosonde Stasiun Meteorologi El Tari Kupang. Dalam citra satelit juga dapat terlihat dari keadaan tutupan awan dan timeseries suhu puncak awan pada waktu sebelum dan sesudah kejadian. Serta pada data model global didapat hasil output parameter suhu permukaan, kelembapan, kecepatan angin permukaan, dan vortisitas yang mendukung dalam prakiraan dan analisis fenomena cuaca buruk yang terjadi. Didapatkan hasil kesimpulan bahwa ketiga data tersebut mampu menginterpretasikan dengan baik kondisi alam dengan keadaan yang sebenarnya