Pembelajaran matematika memiliki fungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, logis, dan kreatif yang diperlukan peserta didik dalam kehidupan yang semakin maju ini. Tidak hanya bagi peserta didik sekolah umum saja, tetapi juga para santri yang sedang belajar di pondok pesantren. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa matematika yang diajarkan di sekolah tidak diperoleh melalui eksplorasi matematik, tetapi sekedar melalui penjelasan oleh guru di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis santri pondok pesantren assalam pontianak pada materi bilangan bulat. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik tes tertulis dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah 20 santri kelas VII di SMP Pesantren Assalam. Indikator yang digunakan yaitu (1) Menulis, dimana peserta didik mampu memaparkan ide dan gagasannya dengan bahasanya sendiri, (2) Menggambar, dimana peserta didik memaparkan ide dan gagasan pikirannya melalui gambar, grafik maupun dalam bentuk tabel, (3) Ekspresi matematika, dimana peserta didik mampu membuat pemodelan matematika dari permasalahan yang diberikan. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pada materi bilangan bulat berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi jawaban dan konversi skor peserta didik dengan persentase berurutan sebesar 64%, 68%, dan 50%.