Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : GEA, Jurnal Pendidikan Geografi

SISTEM POLA TANAM DI WILAYAH PRIANGAN BERDASAKAN KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN Fadholi, Akhmad; Supriatin, Dina
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v12i2.1788

Abstract

Wilayah Priangan merupakan bagian dari Pulau Jawa yang merupakan distributor pangan terbesar di Indonesia. Priangan memiliki tanah yang sangat subur karena di wilayahnya banyak terdapat deretan pegunungan dan sungai yang mengalir. Dengan kondisi topografi yang kompleks ini perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi iklimnya untuk menentukan sistem pola tanam di wilayah tersebut. Unsur iklim yang dianalisa adalah unsur curah hujan yang sangat berperan langsung terhadap pertumbuhan tanaman dibanding unsur-unsur iklim lainnya. Hal ini tampak nyata terutama pada daerah persawahan tadah hujan, sehingga diperlukan upaya yang sistematis dan praktis untuk memahami perilaku iklim. Sistem klasifikasi Oldeman sangat berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia dengan menggunakan unsur curah hujan. Kriterianya didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) berturut-turut yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air untuk tanaman. Dengan klasifikasi iklim Oldeman ini dapat ditentukan sistem pola tanam di suatu wilayah. Berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman, sebagian besar wilayah Priangan bertipe iklim B1, B2, C1, C2 dan C3. Tipe iklim paling basah di wilayah Priangan adalah tipe B1, yang cocok ditanami padi sawah umur pendek 3 (tiga) kali panen atau padi sawah umur pendek 2 (dua) kali panen dan palawija 1 (satu) kali panen. Sedangkan tipe iklim paling kering di wilayah Priangan adalah tipe C3, yang cocok ditanami padi sawah umur pendek 1 (satu) kali panen dan palawija 2 (dua) kali panen khusus yang kedua jatuh pada musim kemarau. Kata kunci: curah hujan, iklim, klasifikasi iklim oldeman, sistem pola tanam.
ANALYSIS OF THE EXTREME RAINFALL FREQUENCY IN BANGKA BELITUNG ISLANDS BASED ON CLIMATE HAZARDS GROUP INFRA-RED PRECIPITATION WITH STATIONS (CHIRPS) DATA Fadholi, Akhmad
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v18i1.9504

Abstract

This study aimed to know the distribution of extreme rainfall frequency in Babel using CHIRPS data for 36 years from 1981-2016. The determination of extreme threshold value uses four methods, those are BMKG heavy rainfall threshold, Percentile-99, Quartile (Q3 + 3IQR) and Peak Over Threshold (POT). The results of frequency calculations on each grid are then mapped with Inverse Distance Weight (IDW) method in the ArcGIS application. However, there are five areas with different patterns of consistency. Northern Bangka especially in West Bangka regency is indicated as consistent high frequency area, consistent low frequency region is east coast of Bangka, while non-consistent area is west coast of Central Bangka to South Bangka regency. Two patterns in Belitung consistently show high frequency in the west and low in the east. The findings of these patterns are similar to the three zones of the season (ZOM) in Bangka established by BMKG. It can be a consideration to make ZOM in Belitung.