Addy Purnomo Lado
Universitas Kristen Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Relevansi Teori Keraguan Descartes bagi Pendidikan Agama Kristen yang Dialogis Ni Gusti Ayu; Addy Purnomo Lado; Evani April Sinurat
SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Yerusalem Baru, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.292 KB) | DOI: 10.51615/sha.v2i1.30

Abstract

Abstract: The fundamental understanding of religion positions its adherents in a closed attitude to dialogue. Descartes opposed the fundamental understanding of a truth, because for him every truth could be doubted. Departing from Descartes' thought, many people use Descartes' method of doubt as a basis for arguments against religious fundamentalism. By using the library method, the author utilizes the relevant literature to process various information that can be used as study material. In relation to Christian Religious Education (PAK), doubt contributes to encouraging students to think critically and to realize a dialogical learning process. Thus, the act of doubting does not need to be feared or avoided, but rather as a very human thought process to find the ultimate truth.Abstrak: Pemahaman agama yang fundamental memposisikan penganutnya pada sikap tertutup akan dialog. Descartes menentang pemahaman fundamental tentang suatu kebenaran, karena baginya setiap kebenaran dapat diragukan. Berangkat dari pemikiran Descartes, banyak orang menggunakan metode keraguan Descartes sebagai dasar argumen menentang fundamentalisme agama. Dengan menggunakan metode kepustakaan, penulis memanfaatkan literatur yang relevan untuk mengolah berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan kajian. Dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Kristen (PAK),  keraguan memberikan sumbangsih untuk mendorong siswa berpikir kritis dan mewujudkan proses belajar yang dialogis. Dengan demikian, tindakan meragu tidak perlu ditakuti atau dihindari, melainkan sebagai sebuah proses berpikir yang sangat manusiawi untuk menemukan kebenaran yang hakiki. 
Perkembangan Metode Pedagogi Pendidikan Agama Kristen Di Indonesia dan Maknanya Di Era Digital Tirsa Anggreini Sambul; Addy Purnomo Lado; Sanga Harapan
KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Bethel Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.858 KB) | DOI: 10.55798/kapata.v2i2.23

Abstract

The pedagogy method plays a significant role in the learning process to achieve the predetermined purpose of learning. The methods of Christian pedagogical education should be present by every teacher, teacher at the school, a parent at home, or shepherd or builder in the church. However, the authors have unearthed several facts that teachers have not fully understood pedagogy's methods, particularly in Christian religious education. The authors still find that the educators lack creativity in teaching learners. In addition, the writer has discovered that some teachers are less familiar with the development of the pedagogical method in Christian religious education. Thus the writers have found it necessary to study the ways of Christian education pedagogical in the light of the history of Christian religious education in Indonesia and its significance for the practice of Christian religious education in the digital age. It is hoped that the study will help teachers learn the pedagogical methods of the history of Christian education and improve the digital age's academic ability to support learners in learning Christian religious education both in schools, in churches, and families.AbstrakMetode pedagogi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen seharusnya dimiliki oleh setiap pengajar baik guru di sekolah, orang tua di rumah, maupun gembala atau pembina di gereja. namun, penulis menemukan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa para guru belum sepenuhnya memahami metode pedagogi khususnya di dalam Pendidikan Agama Kristen. Penulis masih menemukan bahwa kurangnya kreatifitas para pendidik dalam mengajar peserta didik. Selain itu, penulis juga menemukan fakta bahwa ada beberapa guru kurang memahami sejarah perkembangan metode pedagogi dalam pendidikan Agama Kristen. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti tentang metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen dilihat dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen di Indonesia serta maknanya bagi praktek Pendidikan Agama Kristen di Era Digital. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengajar untuk bisa belajar metode pedagogi dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen serta dapat mengembangkan kemampuan mendidik di era digital guna mendukung para peserta didik dalam belajar pendidikan agama Kristen baik di sekolah, gereja dan keluarga.