p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Midwifery
Anieq Mumthi’ah Al Kautzar
UIN Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi pada Ny “S” dengan Mioma Submukosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 04 Februari – 25 Februari Tahun 2019 Astuti Astuti; Anieq Mumthi’ah Al Kautzar; Darmawansyih Darmawansyih
Jurnal Midwifery Vol 2 No 1 (2020): FEBRUARY
Publisher : Prodi Kebidanan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jmw.v2i1.13150

Abstract

Pendahuluan Mioma uteri adalah tumor jinak uterus yang mengandung sel-sel otot polos dan jaringan ikat dengan ciri bulat, keras, berwarna merah muda pucat. Umumnya berlokasi pada korpus uteri.Metode Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reroduksi pada Ny “S” dengan Mioma Submukosa di RSUD Syekh Yusuf  Gowa Tahun 2019 sesuai Manejemen Asuhan Kebidanan 7 langkah Varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP.Hasil Asuhan yang diberikan pada Ny “S” pada kasus mioma submukosa yaitu dilakukan dengan pemberian asuhan yang sesuai standar operasional serta melakukan upaya pencegahan komplikasi terjadinya torsi (putaran tungkai), infeksi, dan keganasan, serta dilakukan pemantauan dan asuhan manajemen kebidanan dilakukan pemantauan selama dua hari sebelum operasi dan tiga hari setelah operasi dan melakukan kunjungan rumah selama tiga kali.Kesimpulan dari kasus yaitu diantaranya pendokumentasian dalam bentuk SOAP yang digunakan untuk proses penyelesaian masalah kebidanan telah dilaksanakan pengkajian berupa pemantauan dari analisa data pada Ny “S” dengan Mioma Submukosa Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019. Yakni dari pengkajian sebelum operasi dan setelah operasi tidak ditemukan komplikasi pada ibu di tandai dengan tanda-tanda vital normal, dan pengankatan tumor berjalan normal
Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny “A” dengan Hipotermi di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 12 Oktober-01 Desember 2018 Miranti Arti; Anieq Mumthi’ah Al Kautzar; Zelna Zelna
Jurnal Midwifery Vol 2 No 1 (2020): FEBRUARY
Publisher : Prodi Kebidanan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jmw.v2i1.13158

Abstract

Pendahuluan Hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Adapun suhu normal bayi 36, 5-37,5ºC. Suhu bayi yang rendah mengakibatkan proses metabolik dan fisiologi melambat. Kecepatan pernafasan dan denyut jantung bayi melambat, tekanan darah rendah dan kesadaran menghilang. Bila keadaan ini berlanjut dan tidak segera mendapatkan penanganan maka dapat menimbulkan kematian pada bayi. Karya tulis ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan Hipotermi di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018 sesuai dengan 7 Langkah Varney dan SOAP. Pemantauan studi kasus pada bayi Ny “H” dilakukan sebanyak 6 kali selama kurang lebih 1 bulan.Hasil HPHT tanggal 20 januari 2018 , HTP 27 oktober 2018  dan melahirkan tanggal 15 Oktober 2018  pukul  12.30  wita,  usia  kehamilannya  yaitu  38 minggu 2 hari,  ibu  sering  datang memeriksakan kehamilannya dipelayanan kesehatan dan ibu juga telah mendapatkan suntik  TT,  ibu  mengatakan  tidak  ada  riwayat  penyakit  serius.  Bayi  lahir  normal, presentase belakang kepala dengan berat badan 2500 gram, panjang badannya yaitu 47 cm, keadaan umum bayi baik, bayi lahir tanggal  15 Oktober 2018 pukul 12:30 wita dengan Apgar Score 8/10. Kesimpulan dari studi kasus bayi Ny “A” dengan Hipotermi di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018  dengan menggunakan 7 Langkah Varney dan SOAP untuk proses penyelesaian masalah kebidanan, telah dilaksanakan pengkajian dan analisa data terhadap bayi Ny “A” dengan hasil tidak terjadi Hipotermi dan tidak ditemukannya kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang ada di lapangan.