Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH Fahimah, Iim
Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v3i2.1037

Abstract

Diskusi Poligami yang selalu menarik untuk dibahas oleh pemerhati perempuan yang merasa prihatin kepada para wanita yang diperlakukan tidak manusiawi dalam tanda kutip, maupun oleh para laki-laki yang merasa bahwa perlakuan poligami sebenarnya prilaku keadailan yang dibolehka oleh Islam dalam rangka mengakomodir para wanita yang ingin mempunyai pasangan tapi belum ada pasangannya. Toleransi Islam atas poligami sering kali disalah gunakan oleh para laki-laki dengan mengatas namakan sunnah rasul, yang difahami hukumnya sunnah, bahkan tidak sedikit prilaku laki-laki baik yang shaleh hubungan dengan Tuhan tapi hobi mengancam dan menakut nakuti istrinya dengan menambah daya (poligami) apabila seorang istri tersebut tidak mengikuti kehendaknya, karena kelelahan atau ada masalah yang lain yang belum bisa melayani suaminya. Dari fenomena yang terjadi di masyarakat inilah penulis ingin menegaskan kembali hukum poligami dengan menyuguhkan ayat-ayat poligami dan beberapa hadis yang terakait dengan poliagami dalam perspektif ushul fiqh yang akan ditinjau adalah ayat poligami yang meliputi shigat amar dan implikasi hukumnya dan ta’arud al adillah dalam ayat poligami yang berkaitan dengan syarat adil bagi pelaku poligami terhadap istri-istrinya.
TUHAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Iim Fahimah
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 12, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v12i1.2108

Abstract

"Tuhan” pada umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural. Bagi rumpun agama samawi, kata Tuhan sendiri biasanya mengacu pada Allah, yang diyakini sebagai zat yang Maha sempurna, pemilik langit dan bumi yang disembah manusia. Dalam bahasa Arab kata ini sepadan dengan kata rabb. Menurut Ibnu Atsir, Tuhan dan tuan secara bahasa diartikan pemilik, penguasa, pengatur, pembina, pengurus dan pemberi nikmat. Kata Allah saja dalam dalam Al-Qur’an disebut 2697 kali, sedangkan kata Rabb (Rabb, Rabbi, Rabbuna, rabbukum dan Rabbuhu) sebanayak 839 kali,sedangkan kata Ilah (Ilahun, Ilahi, Ilahuna Ilahukum Alihatun, Alihati, Alihihatuna Alihatukum) ada 147 kali. Belum lagi semacam kata Wahid, Ahad,  atau kalimat yang menafi kan ada sekutu baginyna baik dalam perbuatan atau wewenang menetapkan hukum atau kewajaran beribadah kepada selain-Nya atau penjelasan lain yang semuanya mengarah penjelasan tentang tauhid. Tuhan dan fi trah adalah dua kata yang tidak bisa dipisahkan karena  fi trah itu  adalah  asal kejadian, kembali ke asal, bahkan dikatakan juga artinya Tuhan, manusia itu pada dasarnya memang ada unsur Tuhan maka di mana pun dia berada ia tidak akan bisa lepas dengan Allah.