<![CDATA[ABSTRAKPeningkatan usaha ekonomi dalam bidang pertanian, perikanan, dan perdagangan menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh Desa Segoroyoso. Selain menjadi permasalahan, bidang pertanian juga merupakan potensi yang dimilikik oleh Desa Segoroyoso. Kebijakan pembangunan desa dalam upaya pembinaan kemasyakatan Desa Segoroyoso, berusaha untuk meningkatkan rutinitas masyarakat miskin dan rentan dalam pengembangan usaha berbasis potensi lokal, dan juga memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan usaha, dana bergulir, kewirausahaan, dan lembaga keuangan mikro (Kebijakan Pembangunan Desa, 2017).Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta (AMAYO) dalam salah satu mata kuliahnya mengajarkan mahasiswa untuk melihat potensi diri dan mengembangkannya dalam bidang kewirausahaan. Pengembangan potensi diri ini mengharapkan mahasiswa AMAYO dapat lebih mandiri dalam menjalani masa-masa kuliah. Ini sangat relevan dengan program kerja Desa Segoroyoso sehingga Dosen AMAYO beserta mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Meningkatkan Kemandirian dengan Memanfaatkan Potensi Lokal”.Pemanfaatan potensi lokal yang dilakukan dengan proses yang sederhana dan dapat dilakukan dirumah dengan peralatan yang sederhana. Pemanfaatan potensi lokal yang dimaksud adalah pemanfaatan ubi, yaitu bagaimana mengolah ubi menjadi makanan yang banyak digemari oleh masyarakat dan dapat diperjual belikan untuk menambah penghasilan masyarakat. Sesuai dengan pernyataan (Jumriah Langkong, Andi Nur Faidah Rahman, 2019) bahwa masyarakat dapat memanfaatkan potensi ubi jalar dan labu yang ada di daerahnya agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan mengolah ubi dan labu menjadi aneka kue seperti donat, panada, dan roti goreng.Kata Kunci: Kemandirian, Potensi Lokal, Donat Ubi]]>
