Moh Fahrurrozi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Tekno-Ekonomi Pemurnian Biogas dari Limbah Domestik Akhwari Wahyu P; Moh Fahrurrozi; Muslikhin Hidayat
Jurnal Rekayasa Proses Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.554 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.4695

Abstract

Pemurnian biogas untuk meningkatkan nilai kalor pembakaran dan mencegah korosi. Biogas yang berkomposisi 95% CH4 dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gas alam kualitas pipeline. Penelitian ini bertujuan mempelajari kelayakan secara teknis dan ekonomi metode pemurnian biogas, nilai production cost, kapasitas scale-up. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pilot plant Biogas Pasar Induk Buah dan Sayuran Gemah Ripah, Gamping, Sleman. Penelitian menghitung nilai production cost dan kapasitas scale-up untuk tiap metode pemurnian biogas. Sensitivity analysis yang dilakukan pada perubahan komposisi gas CH4 terhadap nilai perbandingan laju solven terhadap laju biogas pada menara absorber dan perubahan harga limbah serta perubahan finances. Secara ekonomi pemurnian biogas paling murah menggunakan water scrubber dengan kapasitas minimum 100 ton limbah domestik/hari. Nilai production cost yang lebih rendah dari harga gas alam kualitas pipeline berkisar antara 6-10 US$/MMBtu. Sensitivity analysis menghasilkan perubahan nilai L/G berkisar 0,005-0,025; variasi harga limbah dari penurunan sampai dengan kenaikan 100% dan perubahan finances 0-15 %, masing-masing memberikan perubahan production cost antara 3-8 US$/MMBtu dan 2-14 US$/MMBtu. Kata kunci : pemurnian biogas, limbah domestik, tekno-ekonomi, biometan Biogas purification can increase the caloric value of combustion and prevent corrosion. Biogas with 95% of methane is similar to pipeline quality natural gas. The objective of this research was to study technical and economical feasibility of biogas purification and also to estimate gas production cost and scale up capacities. This research used the secondary data from pilot plant of Biogas of Pasar Induk Buah dan Sayuran Gemah Ripah, Gamping, Sleman, Yogyakarta. This research was to obtain the production cost and scale up capacities for each biogas purification method. The sensitivity analysis was conducted to study the influence of gas composition ranged at 30-70% CH4 toward the flow of absorbent to gas ratio, the price of waste changed from decreasing 100% up to increasing 100% and the finance changed ranged at 0-15% to the change of production cost. The result showed that water scrubber was the cheapest method for scrubbing impurities. The production cost of scale up capacities compared to the price of pipeline quality natural gas which ranged at 6-10 US$/MMBtu. The minimum capacity of economical biogas purification methods was 100 tons waste/day. The influence of gas composition ranged at 30-70% of CH4 produced the L/G value change in the absorber column ranged at 0,005-0,025; the influence of waste price from decreasing and up to increasing 100% and finances from 0-15% produced the production cost change ranged at 3-8 US$/MMBtu and 2-14 US$/MMBtu respectively. Keywords: biogas purification, domestic waste, techno-economic, bio-methane.
Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa Taufan Ratri Harjanto; Moh Fahrurrozi; I Made Bendiyasa
Jurnal Rekayasa Proses Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.884 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.4696

Abstract

PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton/tahun telah menggunakan sekam padi sebagai energi alternatif biomassa. Penggantian batubara dengan biomassa akan menimbulkan emisi dan dampak ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak lingkungan penggunaan batubara dan biomassa dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Pendekatan cradle to gate digunakan untuk mengevaluasi 4 skenario penggunaan bahan bakar: (1) 100% batubara, (2) campuran 90% batubara dan 10% biomassa, (3) campuran 50% batubara dan 50% biomassa, (4) 100% biomassa, dengan basis 1000 kg produk semen. Langkah-langkah evaluasi mengacu pada ISO 14040 tahun 2006 yang terdiri dari: (1) pendefinisian tujuan dan ruang lingkup, (2) analisis inventori, (3) analisis/penakaran dampak, (4) interpretasi. Hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan skenario 1, 2, 3, dan 4 diperoleh nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1Pt, 1,57 x10-1Pt, dan 8,50 x10-2 Pt. Kategori dampak global warming, respiratory inorganic dan resources merupakan kontributor terbesar dari total dampak terhadap lingkungan. Analisis perbaikan dan rekomendasi mengurangi dampak yang terjadi yaitu mengganti angkutan truck pasir silika dengan kereta api, bahan bakar biomassa menggunakan miscanthus giganteus dan melakukan penghijauan. Kata kunci : PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap, Life Cycle Assessment, Komparasi batubara dengan biomassa PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap having capacity of 2.6 million ton/year uses rice husk as alternative fuels. The utilization of the rice husk will effect the environment. The aim of the study is to evaluate the effects of biomass utilization to environment using life cycle assessment (LCA) method. The “cradle to gate” approach was used to evaluate four scenarios of different fuel combinations: (1) 100% coal, (2) mixed fuel of 90% coal and 10% biomass, (3) mixed fuel of 50% coal and 50% biomass, (4) 100% biomass as primary fuels in the kiln for 1000 kg cement. Evaluation of environment impact related to each scenario was using ISO 14040 (2006) that consists of: (1) goal definition and scoping, (2) inventory analysis, (3) impact assessment, and (4) interpretation. Results showed by contribution analysis, the scenario 1, 2, 3, and 4, give 2.78 x10-1 Pt, 2.24 x10-1Pt, 1.57 x10-1Pt, and 8.50 x10-2 Pt respectively. It was also found that the global warming, respiratory inorganic and resources give significant impacts to the environment. It is suggested to replace silica tranportation using train, to utilize miscanthus giganteus and to grow plants or reforestry. Keywords: PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant, Life Cycle Assessment, Comparative Coal with Biomass.
Studi Tekno-Ekonomi Pemurnian Biogas dari Limbah Domestik Akhwari Wahyu P; Moh Fahrurrozi; Muslikhin Hidayat
Jurnal Rekayasa Proses Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.4695

Abstract

Pemurnian biogas untuk meningkatkan nilai kalor pembakaran dan mencegah korosi. Biogas yang berkomposisi 95% CH4 dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gas alam kualitas pipeline. Penelitian ini bertujuan mempelajari kelayakan secara teknis dan ekonomi metode pemurnian biogas, nilai production cost, kapasitas scale-up. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pilot plant Biogas Pasar Induk Buah dan Sayuran Gemah Ripah, Gamping, Sleman. Penelitian menghitung nilai production cost dan kapasitas scale-up untuk tiap metode pemurnian biogas. Sensitivity analysis yang dilakukan pada perubahan komposisi gas CH4 terhadap nilai perbandingan laju solven terhadap laju biogas pada menara absorber dan perubahan harga limbah serta perubahan finances. Secara ekonomi pemurnian biogas paling murah menggunakan water scrubber dengan kapasitas minimum 100 ton limbah domestik/hari. Nilai production cost yang lebih rendah dari harga gas alam kualitas pipeline berkisar antara 6-10 US$/MMBtu. Sensitivity analysis menghasilkan perubahan nilai L/G berkisar 0,005-0,025; variasi harga limbah dari penurunan sampai dengan kenaikan 100% dan perubahan finances 0-15 %, masing-masing memberikan perubahan production cost antara 3-8 US$/MMBtu dan 2-14 US$/MMBtu. Kata kunci : pemurnian biogas, limbah domestik, tekno-ekonomi, biometan Biogas purification can increase the caloric value of combustion and prevent corrosion. Biogas with 95% of methane is similar to pipeline quality natural gas. The objective of this research was to study technical and economical feasibility of biogas purification and also to estimate gas production cost and scale up capacities. This research used the secondary data from pilot plant of Biogas of Pasar Induk Buah dan Sayuran Gemah Ripah, Gamping, Sleman, Yogyakarta. This research was to obtain the production cost and scale up capacities for each biogas purification method. The sensitivity analysis was conducted to study the influence of gas composition ranged at 30-70% CH4 toward the flow of absorbent to gas ratio, the price of waste changed from decreasing 100% up to increasing 100% and the finance changed ranged at 0-15% to the change of production cost. The result showed that water scrubber was the cheapest method for scrubbing impurities. The production cost of scale up capacities compared to the price of pipeline quality natural gas which ranged at 6-10 US$/MMBtu. The minimum capacity of economical biogas purification methods was 100 tons waste/day. The influence of gas composition ranged at 30-70% of CH4 produced the L/G value change in the absorber column ranged at 0,005-0,025; the influence of waste price from decreasing and up to increasing 100% and finances from 0-15% produced the production cost change ranged at 3-8 US$/MMBtu and 2-14 US$/MMBtu respectively. Keywords: biogas purification, domestic waste, techno-economic, bio-methane.
Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa Taufan Ratri Harjanto; Moh Fahrurrozi; I Made Bendiyasa
Jurnal Rekayasa Proses Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.4696

Abstract

PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton/tahun telah menggunakan sekam padi sebagai energi alternatif biomassa. Penggantian batubara dengan biomassa akan menimbulkan emisi dan dampak ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak lingkungan penggunaan batubara dan biomassa dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Pendekatan cradle to gate digunakan untuk mengevaluasi 4 skenario penggunaan bahan bakar: (1) 100% batubara, (2) campuran 90% batubara dan 10% biomassa, (3) campuran 50% batubara dan 50% biomassa, (4) 100% biomassa, dengan basis 1000 kg produk semen. Langkah-langkah evaluasi mengacu pada ISO 14040 tahun 2006 yang terdiri dari: (1) pendefinisian tujuan dan ruang lingkup, (2) analisis inventori, (3) analisis/penakaran dampak, (4) interpretasi. Hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan skenario 1, 2, 3, dan 4 diperoleh nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1Pt, 1,57 x10-1Pt, dan 8,50 x10-2 Pt. Kategori dampak global warming, respiratory inorganic dan resources merupakan kontributor terbesar dari total dampak terhadap lingkungan. Analisis perbaikan dan rekomendasi mengurangi dampak yang terjadi yaitu mengganti angkutan truck pasir silika dengan kereta api, bahan bakar biomassa menggunakan miscanthus giganteus dan melakukan penghijauan. Kata kunci : PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap, Life Cycle Assessment, Komparasi batubara dengan biomassa PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap having capacity of 2.6 million ton/year uses rice husk as alternative fuels. The utilization of the rice husk will effect the environment. The aim of the study is to evaluate the effects of biomass utilization to environment using life cycle assessment (LCA) method. The “cradle to gate” approach was used to evaluate four scenarios of different fuel combinations: (1) 100% coal, (2) mixed fuel of 90% coal and 10% biomass, (3) mixed fuel of 50% coal and 50% biomass, (4) 100% biomass as primary fuels in the kiln for 1000 kg cement. Evaluation of environment impact related to each scenario was using ISO 14040 (2006) that consists of: (1) goal definition and scoping, (2) inventory analysis, (3) impact assessment, and (4) interpretation. Results showed by contribution analysis, the scenario 1, 2, 3, and 4, give 2.78 x10-1 Pt, 2.24 x10-1Pt, 1.57 x10-1Pt, and 8.50 x10-2 Pt respectively. It was also found that the global warming, respiratory inorganic and resources give significant impacts to the environment. It is suggested to replace silica tranportation using train, to utilize miscanthus giganteus and to grow plants or reforestry. Keywords: PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant, Life Cycle Assessment, Comparative Coal with Biomass.