Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penampilan Galur Harapan F9 Padi Beras Hitam Hasil Persilangan Baas Selem dan Situ Patenggang Muliarta - Aryana; AA Sudharmawan; Sumarjan Sumarjan; Dwi Ratna Anugrahwati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.831 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v3i2.37

Abstract

Persilangan antara dua tetua dengan masing-masing keunggulan dan kemudian dilakukan seleksi akan menghasilkan galur harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan galur harapan F9 padi beras hitam hasil persilangan “Baas Selem vs Situ Patenggang” yang berdaya hasil tinggi. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah di desa Nyur Lembang, kabupaten Lombok Barat pada April–Agustus 2017. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 genotipe padi sebagai perlakuan yang diulang tiga kali yaitu 7 galur harapan F9 padi beras hitam, 2 tetua (Situ Patenggang dan Baas Selem), dan 1 varietas pembanding peka kekeringan (IR20). Penanaman secara sistem gogo pada petak berukuran 3 x 4 m berjarak tanam 25 x 25 cm. Pengairan diberikan bila tanaman pembanding menunjukkan gejala daun menggulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur G1(F9 2/1/1) relatif memiliki daya hasil tinggi yaitu 6.53 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (55.68 gram), jumlah gabah berisi per malai (122.45 butir), panjang malai (24.08 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak17.53 batang; dan galur G7 (F9 3/4/1) berdaya hasil 6.35 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (50.47 gram), jumlah gabah berisi per malai (124.15 butir), panjang malai (24.02 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak 18.30 batang.Kata kunci: gabah, bulk, seleksi, sistim gogo Crossing between two parents with each advantages and then selection will produce a elite line. The aim of this research is to know the appearance of F9 rice line of black rice from "Baas Selem vs Situ Patenggang" crossing which has high yield. The experiment was conducted on rice field in Nyur Lembang village, West Lombok district during April to August 2017. The experiment was arranged in Randomized Block Design of 10 rice genotypes treatment with  three replications i.g F9 lines of black rice, 2 parents (Situ Patenggang and Baas Selem), and 1 varieties of drought-sensitive comparison (IR20). Gogo planting system in a plot of 3 x 4 m with spacing 25 x 25 cm. Watering was given when comparative plants (IR20) show symptoms of leaf curl. The results shows that the G1 line (F9 2/1/1) had relatively high yieldof 6.53 ton ha-1 with weight of grain per clump (55.68 gram), grain per panicle (122.45 grains ), panicle length (24.08 cm), and number of productive tillers per clump of 17.53 stalks; and G7 line (F9 3/4/1) yielded 6.35 ton ha-1 with grain weight per clump (50.47 gram), number of grains per panicle (124.15 grains), panicle length (24.02 cm), and number of productive tiller per clump as much as 18,30 stalks.Keywords: grain, bulk, selection, gogo system
UJI DAYA HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN GANDUM (Triticum Aestivum L.) PADA DATARAN MEDIUM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Lina Andriyanti; Uyek Maik Yakop; Dwi Ratna Anugrahwati
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2020): Jurnal Agroteksos Desember 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.607 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v30i3.656

Abstract

Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil beberapa varietas tanaman gandum (Triticum Aestivum L.) di dataran medium di Kabupaten Lombok Timur. Percobaan dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2018 di Dusun Trawangan Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur dengan ketinggian tempat ± 400 mdpl. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu varietas gandum yang terdiri dari 2 varetas Nasional (Nias dan Dewata) dan 5 varietas introduksi (Axe, Gladius, Corel, Scout, Mace) dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 21 unit perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa karakter varietas yang ditanam di dataran menengah beragam kecuali bobot berangkasan kering, jumlah spikelet dan jumlah biji yang tidak berbeda dan varietas yang menunjukkan hasil yang cukup baik dengan umur panen yang tidak terlalu lama adalah Nias dan Dewata sebagai varietas Nasional dan Gladius sebagai genotipe Introduksi.