Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS KOPRA PUTIH PADA PEMBUATAN ROTISEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Mariati Edam
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.917 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4670

Abstract

Kebutuhan dan tuntutan konsumen terhadap makanan dewasa ini telah berubah dimana konsumen tidak hanya mempertimbangkan segi gizi dan rasa namun cenderung menginginkan makanan yang dapat memberi manfaat kesehatan. Tepung ampas kopra putih dapat dijadikan sumber serat yang memiliki sifat fungsional yang baik bagi kesehatan. Keunggulan tepung ampas kopra putih ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pengembangan produk pangan fungsional dalam pembuatan roti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung ampas kopra putih pada roti terhadap nilai gizi serta tingkat kesukaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu konsentrasi tepung ampas kopra putih (0, 5, 10, 15 dan 20%) yang disubstitusikan pada roti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai mutu dan tingkat kesukaan roti dengan ulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih pada roti memberi pengaruh terhadap kadar lemak, protein, karbohidrat dan serat kasar. Roti dengan substitusi 20% tepung ampas kopra putih memiliki kadar lemak tertinggi (11,85%), kadar protein tertinggi (7,73%), kadar serat kasar tertinggi (1,06%), dan kadar karbohidrat terendah yaitu (66,50%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih berpengaruh terhadap meningkatnya kadar protein, lemak, serat kasar dan menurunkan kadar karbohidrat roti.Tingkat kesukaan roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih paling disukai oleh panelis yaitu roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih sebanyak 5% dengan persentase kesukaan 82.8%  dengan kategori suka. Kata Kunci: Ampas kopra putih, pangan fungsional, roti
Kombinasi Daging dan Jeroan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) terhadap Sifat Kimia dan Mikrobiologi Produk Bakasang Nova Patra Kumolontang; Mariati Edam
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.1 Juni 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i1.6299

Abstract

Bakasang merupakan produk fermentasi yang umumnya dibuat dari jeroan ikan ataupun dari ikan-ikan kecil, dengan penambahan garam dan karbohidrat dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan sambal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang terhadap kualitas bakasang (sifat kimia dan mikrobiologi) yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan percobaan kombinasi daging ikan dan jeroan ikan cakalang yaitu (A) daging ikan 100% : jeroan 0%, (B) daging ikan 95% : jeroan 5%, (C) daging ikan 90% : jeroan 10%, (D) daging ikan 85% : jeroan 15 %, dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis dari bakasang yaitu kadar protein, air, pH dan total BAL. Hasil analisis bakasang yang dihasilkan dari kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang yaitu kadar protein (20.34-24.37%), air (48.95-60.91%), pH (5.50-5.54) dan total BAL (4.2x103-3.4x104cfu/g). Kombinasi daging ikan 85% : jeroan ikan 15% adalah kombinasi terbaik berdasarkan sifat kimia dan mikrobiologi dari produk bakasang yang dihasilkan karena memiliki kandungan protein (20.34%) yang tergolong tinggi, kadar air (48.95%) dan pH (5.50) terendah serta menghasilkan total BAL yang tertinggi yaitu 3.4 X 104(cfu/g).
Metode Pemecahan Emulsi Krim Santan untuk Produksi Konsentrat Protein Blondo Mariati Edam; Nova Kumolontang; Judith Mandei
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.13 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5183

Abstract

Blondo adalah protein yang terbentuk pada proses ekstraksi untuk mendapatkan minyak  dengan proses basah dari krim kelapa. Blondo merupakan hasil samping dari pembuatan VCO dan minyak kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Aplikasi protein nabati pada produk pangan digunakan sebagai bahan fungional yang dapat mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan tekstur, stabilitas, serta mengatur sifat-sifat produk pangan dan merupakan unsur gizi. Nilai ekonomi dan fungsional blondo dapat ditingkatkan dengan mengolah lanjut menjadi konsentrat protein blondo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pemecahan emulsi krim santan terhadap karakteristik kimia konsentrat protein blondo. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan percobaan yaitu menggunanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan metode pemecahan emulsi yaitu fisik, kimia dan fermentasi sebanyak tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis yaitu kadar protein, lemak, air dan abu. Hasil analisis konsentrat protein blondo yaitu kadar protein (78.21-82.76%), kadar lemak (0.75-0.85%), air (4.9-4.94%) dan abu (2.30-2.38%). Metode pemecahan emulsi berpengaruh terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar abu dan tidak berpengaruh terhadap kadar air dari konsentrat protein blondo yang dihasilkan. Konsentrat protein blondo menggunakan metode fermentasi adalah yang terbaik dengan karakteristik sebagai berikut: kadar protein 82.76%, lemak 0.75%, air 4.93% dan abu 2.30%.