Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH UMUR BAHAN STEK DAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP KEBERHASILAN STEK KEMENYAN (Styrax benzoin Dryand) Kurniawati P. Putri; Danu Danu
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.629 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2014.11.3.141-147

Abstract

Kemenyan  (Styrax  benzoin Dryand)  merupakan  tanaman penghasil  getah  yang  bernilai  ekonomis. Teknik perbanyakan vegetatif stek merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman yang dapat dipilih terutama untuk tanaman penghasil getah berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur  bahan stek dan zat pengatur tumbuh terhadap keberhasilan stek jenis kemenyan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah ran- cangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor yaitu umur bahan stek dan konsentrasi IBA. Bahan stek terdiri dari anakan umur 1 bulan, 2 bulan, 4 bulan dan tunas pohon dewasa. Konsentrasi ZPT IBA meliputi kontrol (0 ppm, 750 ppm, 1.500 ppm). Setiap perlakuan terdiri dari 45 stek yang diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi bahan stek dan pemberian ZPT IBA berpengaruh nyata terhadap persentase stek berakar, jumlah akar dan panjang tunas. Teknik penyetekan kemenyan yang terbaik adalah dengan menggunakan bahan stek dari tunas juvenil tanpa penambahan ZPT IBA. Bahan stek dari bibit umur 4 bulan dan 2 bulan tanpa ZPT IBA masing- masing menghasilkan persentase berakar dan jumlah akar terbesar (83,54 %; 14,7 buah).
PENGARUH UMUR SUMBER BAHAN STEK TERHADAP KEBERHASILAN STEK PUCUK MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula MIQ.) Danu Danu; Iskandar Z. Siregar; Cahyo Wibowo; Atok Subiakto
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.088 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.3.131-139

Abstract

Shorea leprosula Miq. merupakan tanaman dipterokarpa yang tergolong cepat tumbuh, namun benihnya bersifat rekalsitran dengan musim berbuah yang tidak menentu. Perbanyakan vegetatif merupakan salah satu alternatif untuk memperbanyak jenis ini. Umur tanaman menentukan tingkat juvenilitas dan kemampuan bahan stek untuk berakar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan umur sumber bahan stek dengan kandungan hara dan auksin bahan stek terhadap keberhasilan perakaran stek S. leprosula. Bahan stek terdiri atas stek pucuk yang dikumpulkan dari pohon induk berumur < 2 tahun, 10 tahun dan 25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan stek dari pohon berumur < 2 tahun memiliki tingkat juvenilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan stek dari tanaman dewasa (> 10 tahun) yang ditunjukkan dengan tingginya persen keberhasilan stek berakar, sejalan dengan tingginya nisbah C/N dan kandungan IAA dalam pucuk. Berdasarkan analisis biplot, kandungan IAA dalam daun dan nisbah C/N batang stek memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap keberhasilan perakaran stek pucuk S. leprosula.
Genetic Diversity of Calliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) Seedling from West Java Danu Danu; Aam Aminah; Naning Yuniarti; Dida Syamsuwida; Deddy Dwi Nur Cahyono; Nurmawati Siregar; YMM Anita Nugraheni; Kresno Agus Hendarto
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2020.8.2.121-132

Abstract

Kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) is a potential species as a feedstock for making wood pellets with a heating value of 4,722 cal/g. The objective of this study was to determine the genetic diversity of kaliandra seedlings in the nursery from four populations in West Java, namely Cianjur, Garut, Sukabumi, and Sumedang. Seed collection is carried out from each population, then germinated at the nursery of the Nagrak Research Station, Bogor Regency. Using a Completely Randomized Block Design, with 4 replications from each population, each repetition consisted of 10 seedlings, the results showed that the best height growth (59.75 cm) was produced from Cianjur and the best diameter (4.44 mm) was produced from Sukabumi. Seedling height can be used as a criterion for the selection of parent trees at the nursery level because the high seedling heritability (0.333 and 0.656) is relatively higher than the diameter of the seedlings (0.114 and 0.445), both individuals and families. The genetic correlation between traits shows a high value that is equal to (0.562).