Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENUAAN DAN IRADIASI BENIH DENGAN SINAR GAMMA (Co) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SUREN (Toona sureni Blume Merr) Muhammad Zanzibar; Witjaksono Witjaksono
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2011.8.2.89-96

Abstract

Suren adalah tanaman berkayu cepat tumbuh yang telah dibudidayakan petani secara tumpang sari dengan jagung atau padi dan kayunya dipakai untuk perabot rumah tangga, lantai, peti kemas dan secara ekonomi menguntungkan. Tanaman ini telah semakin disukai untuk hutan rakyat. Informasi teknologi perbenihan jenis suren telah tersedia cukup banyak, namun informasi tersebut masih belum lengkap. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penuaan benih dan kombinasinya dengan tingkat iradiasi dengan sinar gamma ( 60 Co) terhadap pertumbuhan bibit suren. Penuaan dilakukan pada benih segar dari panenan baru selama 0, 2 dan 4 hari dengan metoda inkubasi dalam wadah tertutup pada suhu 27 C. Benih-benih tersebut selanjutnya diiradiasi dengan dosis 0, 5, 10, 20, 40, 80 dan 100 Gy kemudian dikecambahkan pada media pasir halus. Kecambah normal yang diperoleh kemudian ditanam dalam plastik polibag media tanah dan pasir dengan perbandingan yang sama. Pertumbuhan bibit diamati pada umur 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuaan dan iradiasi benih serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bibit umur 6 bulan. Kepekaan benih terhadap iradiasi berkurang akibat penuaan, penuaan 2 hari menghasilkan benih yang sangat tidak peka terhadap iradiasi. Pertambahan pertumbuhan yang sangat nyata sampai 600% diperoleh dari bibit yang berasal dari benih segar dan di iradiasi pada dosis 5 Gy. Jadi, perlakuan iradiasi dosis rendah dapat dipakai sebagai perlakuan pada benih baru untuk mendapatkan pertambahan pertumbuhan bibit yang sangat nyata.
KARAKTERISASI PISANG REJANG TETRAPLOID HASIL INDUKSI DENGAN ORYZALIN Yuyu Suryasari Poerba; T Handayani; Witjaksono Witjaksono
BERITA BIOLOGI Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v16i1.2210

Abstract

Triploid banana cultivar is the most desirable cultivar in banana industry because of its higher yield compared to its diploid cultivar.  The  triploid cultivar can be produced by crossing tetraploid with diploid cultivar.  However, tetraploid banana cultivar is rarely existed naturally.  Induced tetraploid of Pisang Rejang was produced using oryzalin. The present research was conducted to characterize tetraploid Pisang Rejang (Musa acuminata, AAAA genome) induced by in-vitro oryzalin treatment from diploid Pisang Rejang. Ploidy level, molecular and morphotaxonomic characters were observed.  Ploidy identification of induced Pisang Rejang was conducted using Flowcytometer.  Molecular characterization was done using RAPD and ISSR markers. Morphology characters were observed based on UPOV (2010). The results showed that tetraploid plants have similar genetic properties with their diploid controls as shown by genetic identity of 0.9901 – 0.9935. The tetraploids were differed from their diploid plants in plan habit and diameter of fruit.  The tetraploid plants produce fewer suckers, drooping leaves and broader fruits compared to its diploid control.