Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN POTENSI KERUSAKAN RAYAP PADA TANAMAN TEMBESU (Fagraea fragrans) DI KEBUN PERCOBAAN WAY HANAKAU, LAMPUNG UTARA Asmaliyah Asmaliyah; Andi Imanullah; Wida Darwiati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.065 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2012.9.4.187-194

Abstract

 Tembesu (Fagraea fragrans Roxb) merupakan salah satu jenis tanaman lokal yang cukup potensial untuk dikembangkan di daerah Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung, karena jenis ini merupakan jenis asli di daerah tersebut dan mempunyai keunggulan baik dari sisi ekologi maupun nilai ekonominya. Namun dalam pengembangannya dijumpai adanya serangan hama rayap yang dikhawatirkan akan membahayakan tanaman. Oleh karena itu perlu dukungan riset, karena sampai saat ini laporan tentang jenis rayap yang menyerang tembesu dan pengendaliannya belum ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rayap yang ditemukan menyerang tanaman tembesu di kebun percobaan Way Hanakau, Lampung Utara adalah rayap Nasutitermes matangensis (Isoptera; Termitidae). Rayap ini termasuk hama yang cukup penting karena berpotensi menyebabkan kerugian secara ekonomis dan menurunkan target pembangunan hutan tanaman tembesu.
UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN DAN BIJI DARI TANAMAN SUREN, MIMBA DAN SIRSAK TERHADAP MORTALITAS HAMA ULAT GAHARU Fajar Lestari; Wida Darwiati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.737 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2014.11.3.165-171

Abstract

Penggunaan pestisida kimia dewasa ini mulai dibatasi, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan terutama bagi lingkungan. Informasi tentang insektisida nabati sebagai pengendali hama ulat daun gaharu Heortia vitessoides masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas insektisida nabati ekstrak daun dan biji tanaman suren, mimba dan sirsak sebagai pengendali ulat H. vitessoides. Penelitian dilakukan di Laboratorium Perlindungan Hutan, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji memberikan efek insektisidal tinggi dibandingkan dengan daun. Mortalitas paling tinggi terjadi pada perlakuan ekstrak biji mimba konsentrasi 3% dan 4% serta ekstrak biji sirsak konsentrasi 4% yang menyebabkan mortalitas larva H. vitessoides sebesar 100%, sedangkan ekstrak biji suren konsentrasi 4% memberikan efek mortalitas sebesar 53,33%. Jenis insektisida dan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva H. vitessoides.
BIOAKTIVITAS TIGA FRAKSINASI EKSTRAK BIJI SUREN TERHADAP MORTALITAS HAMA DAUN Eurema.spp Wida Darwiati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.2.99-108

Abstract

Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan insektisida nabati adalah genus Toona (suren). Tujuan penelitian ini, menguji bioaktivitas tiga fraksinasi (Methanol, n heksan dan etyl asetat) terhadap mortalitas larva Eurema spp., menentukan konsentrasi dan lethal concentration (LC). Uji hayati dilakukan dengan metode kontak pada larva Eurema spp., konsentrasi yang digunakan 0, 1,3, 5, 7, dan 10 % (w/v) diulang 5 kali dengan 10 larva instar dua yang digunakan. Data kematian dari serangga uji sampai pada hari ketiga, diolah dengan Analisis Probit menggunakan Program Polo Plus. Hasil penelitian menunjukkan mortalitas tertinggi pada 1 HSP mencapai 58% untuk konsentrasi 1% pada perlakuan fraksi etyl asetat, sedangkan fraksi methanol dan n heksan hanya sebesar 28% dan 26%. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, mortalitas dapat mencapai 84% untuk fraksi etyl asetat, fraksi methanol dan n-heksan mortalitas mencapai 56% dan 54%. Nilai LC fraksi etyl asetat 0,051 dengan SK (Selang Kepercayaan) 95%(0,35 - 1,18%), fraksi n-heksan LC 1,068 dengan SK(Selang Kepercayaan) 95%(1,38 4,42%) dan fraksi methanol LC 3,507 dengan SK (Selang Kepercayaan) 95% (1,64 - 5,9%). Perlakuan fraksi etyl asetat paling toksik/efektif dibanding fraksi yang lain. 
Utilization of plant secondary metabolites as botanical pesticides in forest plant pests Yeni Nuraeni; Wida Darwiati
Jurnal GALAM Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Galam Vol. 2 No.1 2021
Publisher : Jurnal GALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/glm.2021.2.1.1-15

Abstract

 The use of chemical pesticides is often carried out in excessive doses, so that this condition results in increased accumulation of pesticide residues in nature. The residue can kill non target organisms, there was an explosion of secondary pests and pest resistance. One effort to reduce the use of synthetic chemical pesticides is by substitution using botanical pesticides that are more environmentally friendly. Botanical pesticides that are easily biodegradable in nature, so it does not pollute the environment, it is relatively safe for humans and the presence of natural enemies. One of the most potential types of botanical pesticides is from the Meliaceae family, namely neem, mahogany, and suren. In this study, the content of secondary metabolites was tested for neem, mahogany and suren seeds. Toxicity properties against pests conducted through literature searches. The purpose of this study was to obtain information on the toxicity and content of secondary metabolite compounds from the three plant seed extracts against forest pests. The results showed that the extract of neem, mahogany and suren seeds contain compounds secondary metabolites from the saponins, tanins, flavonoids, alkoloids, and terpenoids. The compounds can be used as botanical pesticides to control pests of forest plants.