Fokus penelitian ini adalah menelaah bagaimana jaringan ilmu tasawuf Tuan Guru di Kalimanatan Selatan Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan lapangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif . Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: 1). Jaringan ilmu tasawuf Tuan Guru di Kalimantan Selatan berporos pada beberapa daerah utama yaitu Martapura, Nagara (Kandangan), Barabai, Amuntai, Rantau (Tapin), Banjarmasin, dan Tabalong. 2). Materi penyampaian ilmu tasawuf Tuan Guru di Kalimantan Selatan yaitu Pertama, Tasawuf Akhlaqi yang terdiri dari takhalli, tahalli, tajalli. Kitab yang membahasnya adalah Ihyâ ‘Ulǔmuddîn, Nashâihuddîniyyah, Al-Hikam, dan Bidâyatul Hidâyah. Kedua, Tasawuf Amali yang terdiri dari syarî’ah, tharîqah, haqîqah, dan ma’rifah. Kitab yang membahasnya adalah Ihyâ Ulǔmuddîn, Nashâihuddîniyyah, Al-Hikam, dan Bidâyatul Hidâyah. Ketiga, Tasawuf Falsafi yang terdiri dari fanâ dan baqâ, ittihâd, hulǔl, wihdatul wujǔd, dan isyrâq. Kitab yang membahasnya adalah Kifâyatul Atqiyâ, Nashâihul ‘Ibâd, Tuhfaturrâghibîn, dan Durrun Nafîs. Keempat, Manâqib yang terdiri dari manâqib Siti Khadijah dan manâqib Syekh Samman Al-Madâni. Kitab yang membahasnya adalah kitab manâqib Siti Khadijah dan kitab manâqib syekh Samman Al-Madani. 3). Metode penerimaan dan penyampaian ilmu tasawuf Tuan Guru di Kalimantan Selatan yaitu Pertama, Shuhbah berupa khidmah dan mulâzamah. Kedua, riyâdhah dan mujâhadah berupa pengamalan ilmu dan muthâla’ah. Ketiga, dzikir berupa râtib dan wirîd. Keempat, tharîqah berupa Sammâniyyah, Naqsyabandiyyah, Qadariyyah, dan Alawiyyah. Kelima, Insiasi Spritual berupa bai’at, tharîqat naqsyabandiyyah, darkah yahlal madînah, jam’iyyah ahli tharîqah. Keenam, khirqah berupa pemakaian imâmah, penyerahan tasbih, penyerahan tongkat, dan penjamuan tamu bil-aswidatain (kurma dan zam-zam).