Darisy Syafaah
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANTANGAN PESANTREN SALAF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI ERA GLOBALISASI Darisy Syafaah
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 4 (2018): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab IV
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pesantren salaf (tradisional) merupakan tipe pesantren yang mengajarkan kajian kitab- kitab klasik yang menggunakan kosakata-kosakata lama (klasik) sehingga, ketika mahasiswa yang berasal dari pesantren salaf dihadapkan dengan kosakata modern mereka akan menemukan kesulitan dalam menentukan makna kosakata tersebut. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tantangan yang dihadapi pesantren salaf (tradisional) dalam pengajaran bahasa Arab di era globalisasi saat ini serta kesulitan mahasiswa dalam penguasaan kosakata bahasa Arab modern. Jenis artikel ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data primer dalam artikel ini adalah mahasiswa IAIN Tulungagung yang telah lulus dari pondok pesantren salaf yang ada di Tulungagung. Adapun data sekunder bersumber dari literatur-literatur kepustakaan berupa jurnal akademik dan buku-buku yang selaras dengan artikel ini. Hasil artikel ini menyimpulkan bahwa kematangan di bidang kajian kitab- kitab klasik berbahasa Arab ala pesantren salaf tidak berbanding lurus dengan penguasaan bahasa Arab modern yang muncul di era globalisasi yang mana bahasa Arab ikut mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga hal tersebut menjadi tantangan besar bagi pengajaran bahasa Arab di pondok pesantren salaf (tradisional).Kata Kunci:   Pesantren Salaf, Bahasa Arab, Globalisasi.
Komunikasi Interpersonal Mediator Dalam Proses Mediasi Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung Darisy Syafaah; Lismawati Lismawati
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.709 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1259

Abstract

Abstrak:Penelitian ini membahahas dua persoalan pokok yaitu: 1) Bagaimana komunikasi interpersonal mediator dengan pihak yang berperkara dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung?, 2) Faktor apa sajakah yang  mendukung dan menghambat komunikasi interpersonal mediator Pengadilan Agama Tulungagung dalam proses mediasi perkara perceraian?. Metode yang digunakan peneliti untuk menjawab permasalahan tersebut adalah metode  kualitatif deskriptif  melalui studi kasus perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Negeri Tulungagung. Adapun untuk memperoleh hasil data secara rinci, penelitian ini menggunakan metode  wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  1) Mediator mengaplikasikan 5 prinsip hukum komunikasiefektif dalam  melaksanakan mediasi dengan pihak yang berperkara pada kasus perceraian di pengadilan Agama Tulungagung yaitu: empati, menghormati, dapat didengarkan atau dimengerti, kejelasan pesan, dan sikap rendah hati yang ditunjukkan melalui sikap dan tutur mediator, 2) Keberhasilan mediator dalam komunikasi interpersonal  untuk menekan angka perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung disebabkan oleh sikap tegas  dan netral mediator dalam mengarahkan pihak yang berperkara  serta sikap pihak berperkara yang terbuka. Namun di sisi lain, komunikasi interpersonal terkadang menunjukkan keberhasilan yang rendah karena permasalahan tawar menawar yang rumit terkait harta gono gini, sikap kukuh para pihak yang berperkara untuk bercerai, serta keengganan mengikuti proses mediasi sebagai jalan untuk mempercepat proses perceraian Abstract:This study addresses two main issues, namely: 1) How is mediator interpersonal communication with litigants in the divorce process in the Tulungagung Religious Court?. To answer this problem, researchers used descriptive qualitative methods oriented to divorce case studies that took place in the Tulungagung District Religious Court. In order to obtain detailed data results, researchers used three methods of data collection, namely interviews, observation and documentation as non-human data sources. The results showed that 1) Mediators applied 5 principles of interpersonal communication in conducting mediation with litigants in divorce cases at the Tulungagung Religion court, namely: empathy, respect, can be heard or understood, clarity of messages, and a humble attitude that was shown through attitude and speech mediator, 2) The success of the mediator in interpersonal communication to reduce divorce rates in the Tulungagung Religious Court is caused by the firm and neutral attitude of the mediator in directing the litigant party and the open attitude of the litigant party.However, on the other hand, interpersonal communication sometimes shows low success because of the problem of complicated bargaining related to property, the firm attitude of the parties to divorce, and reluctance to follow the mediation process as a way to speed up the divorce process.
Struktur Kepribadian Tokoh Iryân dalam Novel al-Rajulu al-Lazî Âmana Karya Najib al-Kailani (Analisis Psikologi Sigmund Freud) Ali Nur Yasin; Darisy Syafaah
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/tsaqofiya.v3i1.68

Abstract

The purpose of this study is to determine the personality structure of the Iryâ n character in the novel Al-Rojulu Al-Lazî Âmana by using Sigmund Freud's theory. The research method used is descriptive qualitative with analysis content techniques descriptive analysis. The results of this study illustrate that there are many findings about the personality structure of the character Iryâ n in the novel Al-Rojulu Al-Laz î Amana. There are eight forms of Id which are instincts to meet sexual needs and also instincts to gain comfort in life. There are also 6 forms of Ego which are responsible for decision making and reasoning. The superego in Iryân consists of three forms that connect Iryân's reasoning with conscience, morality and religious norms. Overall, the character Iryân fits into the form of Id. Although not all forms of Id that exist in Iryân occur.