Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Insomnia is not a Risk Factor for Impaired Cognitive Function in Elderly yudhiakuari sincihu; Nita Kurniawati
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.239 KB) | DOI: 10.30651/jqm.v2i2.1446

Abstract

Background: Elderly are often considered as a burden because of their physical limitations. Reduced cognitive function is one of the important causes for this physical limitation. Quality of sleep used to be associated with changes in cognitive function. Methods: A comparative analytic research to assess insomnia as a risk factor for the incidence of cognitive function impairment in the elderly. A case control study in elderly community at the nursing home St.Yosef, Surabaya. Result: Fifty respondents were taken by consecutive sampling and meeting the inclusion criteria. This study also excluded people with depression, schizophrenia, and users of psychotropic drugs. Eighty four percent of respondents with impaired cognitive function. Not much difference in percentage of insomnia disturbance in control group (37,5%) and case group (35,8%). Fisher's Exact Test show Sig.0,609 and OR=0.926 on CI [(0,194),(4,425)]. Conclusion: It was concluded that insomnia alone was not a risk factor for impaired cognitive modalities. Elderly exposed to sleep disorders have the same tendency to suffer cognitive impairment with unexposed.
DAMPAK RADIASI ELEKTROMAGNET DAN MIKROPLASTIK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA Ni Putu Sudewi; Bernadette Dian Novita Dewi; Nita Kurniawati; Wilson Christianto Khudrati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17666

Abstract

terhadap kesehatan, antara lain keganasan, autoimun, dan gangguan hormonal. Masih banyak masyarakat yang belum memahami dampak buruk tersebut karena gejala gangguan kesehatan yang ditimbulkan tidak langsung tampak atau terasa, dan umumnya baru disadari beberapa bulan atau tahun kemudian. Hal yang menjadi masalah adalah masyarakat saat ini tidak dapat dipisahkan dari gadget dan berbagai piranti yang menggunakan listrik karena kemajuan teknologi makin canggih. Plastik pun makin banyak digunakan karena sifatnya yang ringan, praktis dan tahan lama. Upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak buruk radiasi elektromagnet dan mikroplastik terhadap kesehatan, yaitu dengan meminimalkan pararan radiasielektromagnet dan mikroplasti sekaligus mengupayakan kemampuan tubuh untuk memulihkan diri secara berkesinambungan. Pengetahuan dan kesadaran tentang fenomena gunung es dan empat tahap sakit perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar memahami pentingnya upaya preventif dan promotif. Rencana kegiatan berupa sharing knowledge, lomba poster dan lomba memasak sehat kaya antioksidan, serta praktek olahraga qigong agar peserta lebih memahami dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini sejalan dengan program Kementrian Kesehatan dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk mengatasi dampak buruk radiasi electromagnet dan mikroplastik terhadap kesehatan.